9 - Cookies Camer Galak

10.2K 1.2K 42
                                    

(Pencet Bintang Dulu Ya!)

"Ileana Maheswari!!! Bener-bener lo ya, baru gue tinggal ke Tokyo bentar, tiba-tiba gue balik udah pacaran aja lo sama pangeran Arden gue. Ini maksudnya apa woy?!!"

Lea sampai harus menjauhkan ponselnya dari telinga ketika Sandra-sahabatnya yang super bawel itu, meneriakinnya lewat telepon. Ya, Lea memang sengaja tidak membagikan informasi apapun tentang hubungannya dengan Sandra, karena ia tahu, sahabatnya itu pasti akan heboh setengah mati, seperti saat ini.

"Nanti deh gue ceritain semuanya. Lo udah di indo?"

"Harus!! Pokoknya lo hutang penjelasan Le. Gue baru nyampe banget ini, terus langsung nelpon lo. Besok deh gue ke rumah lo"

"Okey. Btw lo bawa Tokyo Banana, sama Cugare Au Chocolate, pesenan gue kan San?"

"Kalo soal oleh-oleh aja, nomor satu Lo!"

"Wkwkwk ya gimana ya, kapan lagi coba bisa makan makanan khas Tokyo favorit gue"

"Sialan lo haha"

Setelahnya panggilan berakhir dengan Sandra yang mengeluhkan kepala pusing. Mungkin efek jetlag.

Ya, Lea sudah menduga cepat atau lambat Sandra pasti menyadari keributan yang tengah terjadi di luar sana. Karena, nyatanya, bukan hanya Sandra saja yang kini sibuk membicarakan hubungannya dengan Arden, namun hampir seluruh masyarakat Indonesia. Terlebih usai kejadian kencan publik menyebalkan yang direncanakan oleh Arden.

Kini bahkan kolom komentar postingan instagram dan youtube milik Lea penuh dengan kalimat "Takbir!" semua gara-gara Arden Sarden, si manusia super Absurd!

"Permisi Mbak Lea, ada Mas Arden di bawah" Lea setengah terkaget saat salah satu asisten rumah tangga keluarganya menyampaikan pesan kedatangan Arden. Baru juga diomongin, tiba-tiba sudah muncul saja. Jangan-jangan si Arden Sarden itu punya ilmu ghoib teleportasi.

Dengan ogah-ogahan, akhirnya Lea menuruni satu per satu anak tangga. Namun, belum sampai di bawah, kini mata Lea sudah bisa menangkap situasi Arden yang nampaknya tengah melakukan diskusi alot dengan Maminya.

"Tidak! Saya tidak akan mengizinkan kamu bawa-bawa anak saya sembarangan"

"Hanya sebentar tante"

"Mau sebentar kek, lama kek. Sama saja, saya gak suka! Memangnya belum cukup kamu mempermalukan anak saya? Gara-gara ulah kamu kemarin, semua orang sekarang membicarakan kalian. Kamu itu hanya mengotori nama baik keluarga kami, tahu tidak?!!" Lea setengah berlari saat mendengar Maminya mengatakan kalimat tersebut dengan begitu keras dan ketus tepat di depan wajah Arden.

"Mami"

Panggilan Lea mengambil atensi semua orang.

"Mami apa-apaan sih? Kok nggak sopan gitu sama orang?"

"Ngga sopan Le? Apa menurut kamu laki-laki yang ngajak keluar anak Mami tanpa izin itu sopan?"

"Kan Lea sudah izin sama Mami?"

"Emangnya kamu izin kalau perginya sama dia?"

Lea diam seketika saat di ajui pertanyaan mematikan tersebut. Dirinya memang salah karena tidak izin akan pergi bersama Arden untuk makan siang. Tapi kan dia sudah besar? Biasanya juga dia tidak harus melakukan laporan detail.

"Lihat, belum apa-apa dia sudah ngasih pengaruh buruk buat kamu"

"Mi, Arden gak salah"

"Kamu belain dia?" Mami Lea dengan tegas menunjuk Arden tepat di wajahnya, dan kali ini bisa Lea lihat Arden tersinggung, hal tersebut terlihat jelas melalui ekspresi Arden yang berubah dan tangannya yang mengepal.

90 Days (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang