12 - QnA

9.5K 1K 48
                                    

Sekali lagi Lea mengambil kaca kecil dari dalam tasnya, ia ingin memastikan bahwa makeupnya hari ini sudah cukup oke. Hari ini ia ada janji temu dengan Arden, karena pukul 2 siang nanti mereka akan makan siang sambil live instagram, memenuhi permintaan fans mereka.

"Pulang sebelum Magrib" Mami Lea berujar ketus. Ia sangat kesal karena di weekend seperti ini Lea justru menghabiskan waktu di luar rumah. Apalagi ia tahu, bahwa Lea akan menghabiskan waktu dengan Arden, laki-laki yang sampai saat ini masih sangat ia tentang mendekati putrinya.

"Ma, biarin aja dong, toh malam minggu juga. Yang penting, meskipun di luar jangan lupa sholat!"

"Iya Pi, ini Lea bawa mukena juga kok" Lea mengangkat mukena dari dalam tas, sambil tersenyum pada Papinya.

Mami Lea sudah akan kembali protes, tapi suara salam dari Arden membuatnya mengurungkan niat. Tidak lama Arden terlihat berjalan ke arah mereka bertiga, dengan dipandu salah satu staf keluarga Lea. Dan saat melihat Arden berjalan semakin dekat ke arah sofa, entah mengapa jantung Lea tiba-tiba berdebar lebih cepat dari seharusnya. Sebenarnya, sedari pagi Lea sudah merasa ada yang tidak beres dengan dirinya, tiap-tiap ia mengingat pujian 'cantik' yang dilontarkan Arden padanya melalui videocall kemarin entah mengapa ia menjadi bersemu-semu.

"Hallo Om, Tante" Arden menyapa dan langsung melakukan salim pada orang tua Lea, namun saat ia mengulurkan tangan pada Mami Lea, wanita tersebut malah sekali lagi membuang muka dan ogah memberikan tangan.

"Mi-" Mami Lea mendelik pada suaminya saat ia ditegur karena tidak mau menerima salim tangan yang hendak dilakukan oleh Arden.

"Berangkat aja yuk, keburu kesiangan" Lea mengambil tangan Arden, lalu menggenggamnya, dan langsung pamit pada Mami dan Papinya. Ia ingin segera menghilangkan kecanggungan yang beberapa waktu meliputi mereka.

"Mami lo galak banget" Arden berbisik pelan pada Lea, saat mereka berjalan menuju pintu. Pernyataan Arden langsung dihadiahi pelototan oleh Lea.

"Hahaha becanda-becanda" Arden spontan merangkul Lea, sambil tertawa. Jelas saja kejadian barusan menjadi satu pemandangan yang menyenangkan dilihat mata Papi Lea, namun tidak dengan istrinya.

"Tuh lihat Mi, mereka kelihatan serasi banget"

"Serasi darimananya sih Pi? Lea itu terlalu kebagusan kalau disandingkan sama si aktor itu"

"Memangnya Arden kurangnya dimana sih Mi? Dia ganteng, dari keluarga baik-baik, sopan. Selain pekerjaan dia yang merupakan seorang aktor, harusnya nggak ada yang buruk dari dia kan?"

"Justru karena dia aktor-"

"Mi-"

"Udah ah, Mami males. Nggak usah dibahas!"

Mami Lea nampak kesal, ia memilih meninggalkan suaminya yang menurutnya kini sedang sangat menyebalkan, karena tidak pernah memihak dirinya, jika membahas hal yang berhubungan dengan Arden si menyebalkan.

***

"Intan, itu tolong makeup Lea di touchup ya" Anita memberikan instruksi pada salah seorang makeup artis yang hari ini ditugaskan untuk melakukan makeup pada Arden dan Lea. Meskipun siang ini acara yang dilakukan oleh Lea dan Arden hanya live instagram untuk mukbang dan QnA, tapi penampilan mereka tetap harus dijaga dan diperhatikan.

"Nggak usah kak Anita. Aku touchup sendiri saja"

Anita yang sedang membantu merapikan rambut Arden, mengalihkan pandangan pada Lea. Ia menatap Lea sebentar lalu mengangguk, karena ia baru ingat bahwa Lea adalah seorang Beauty Content Creator.

90 Days (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang