(Halloooo. Jujur aku gak tahu apakah masih ada yang nungguin cerita ini apa enggak, karena aku sadar jadwal up ku berantakan banget bangettt. Btw, Alhamdulillah kemarin papa aku udah keluar dari RS, jadi sekali lagi aku mau ngucapin makasih banyak buat temen-temen yg udah ngasih doa, baik lewat DM ataupun komen 🤗❤)
______
Anita sekali lagi memencet bel apartemen Arden dengan sangat brutal, bahkan samapi membuat bunyi yang saling bekejar-kejaran. Manajer Arden tahu, bahwa aktornya kini sedang melancarkan aksi pembrotakan, fakta bahwa ia mengganti password pintu apartemen sudah cukup menjadi bukti aksi pemberontakannya. Ah iya, jangan lupakan pula ponsel Arden yang juga sengaja dimatikan sejak pagi tadi.
"Gila, ya lo!" Tanpa basa-basi, Anita menerjang Arden begitu saja, lalu masuk dalam apartemen. Sungguh, jika saat ini ada pendeteksi pengukur emosi, maka ia yakin level enosinya kini sudah ada di tingkat tertinggi alat deteksi.
"Gue udah bilang, gue yang bakal beresin masalah Lea. Kenapa lo malah ambil jalan sendiri sih?!"
Arden memilih bisu, ia hanya setia menunduk, sambil duduk sila, dan memeluk bantal sofa.Kebungkaman Arden tentu saja membuat manajernya kian frustasi.
"Sekarang situasinya jadi berbalik ke kita. Semua orang nuduh lo yang selingkuh sama Ranti"
"Itu kan cuma opini publik"
"Lo selebriti. Hidup lo ditentukan oleh opini publik!"
"Gue juga gak tau kalau semuanya bakal jadi kaya gini"
"Ya gimana gak jadi kaya gini! Di video klarifikasi yang lo buat, jelas-jelas lo bilang penyebab dari putusnya hubungan kalian adalah karena lo mencuringi Lea!"
"Maksud gue mencurangi Lea adalah, karena gue gak bisa nepatin janji dan bohong sama Lea. Bukan selingkuh"
Anita menghela napas kesal dan menggeleng. Ia kesal setengah mati dengan Arden. Tindakan ceroboh yang dilakukan oleh laki-laki tersebut jelas mengancam karirnya, apalagi saat ini nama Ranti juga di bawa-bawa, jelas hal ini membuat pihak agency semakin murka. Bahkan, sebelum Anita sampai di kediaman Arden, ia menerima panggilan dari CEO yang berisi ancaman bahwa Star Entertaiment tidak akan memperpanjang kontrak apabila Arden tetap bersikeras semena-mena.
"Den, lo serahin semuanya ke kita ya. Sore ini kita bakal buat klarifikasi ulang"
"Nggak perlu Kak" Arden menjawab tegas "yang terpenting situasi sekarang gak merugikan untuk Lea. Sebaliknya, hal ini justru baik buat karirnya, karena sekarang ada banyak orang yang simpati dan memperhatikan dia"
"Tapi karir lo-"
"Gak apa-apa kak. Gue gak terlalu peduli sama karir gue. Tolong jangan ambil tindakan apa pun untuk masalah ini. Kalau memang harga yang harus gue bayar adalah keluar dari manajemen, gue rela"
Anita menatap Arden nanar. Saat ini ia menyadari kesalahannya selama ini. Ya, dia salah karena terlalu menganggap remeh cinta Arden pada Lea. Ia tidak pernah menyangka bahwa cinta Arden pada Lea ternyata sebesar ini, ternyata sedalam ini. Sungguh, sebagai seseorang yang menemani karir Arden aedari 0, Anita adalah orang yang paling tahu betapa besar upaya yang harus dikeluarkan Arden untuk bisa ada posisinya. Tapi kini, ia dengan mudah mempertaruhkan semua kerja kerasnya untuk Lea seorang.
"Oke"
Jawaban singkat dari Anita membuat mata Arden terbelalak, ia tidak menyangka manajernya akan memberikan persetujuan semudah, dan secepat ini."Gak usah ngomong 'thankyou!'" Anita berdiri dari sofa lalu menghampiri Arden yang baru ia sadari ternyata wajahnya terlihat lumayan pucat.
"Astaga! Den, lo demam?"
KAMU SEDANG MEMBACA
90 Days (Tamat)
HumorArden Putra Wijaya terjebak dalam hubungan palsu dengan Ileana Maheswari selama 90 hari, karena suatu skandal yang mengancam karir mereka berdua dan menyebabkan kesalah pahaman besar di masyarakat. Kira-kira mampukah mereka menyelesaikan skandal yan...