"Akhirnya Nona Ileana Maheswari, pacar kesayangan sang Super Star Arden Putra Wijaya, datang juga ya" tanpa basa-basi Sandra langsung mengeluarkan sindirannya untuk Lea yang barus saja datang. Kalian jangan salahkan Sandra yang memasang wajah jutek dan kalimat ketus, itu semua sungguh karena hari ini Lea sangat menyebalkan.
Coba kalian bayangkan, mereka memiliki janji temu jam 1 siang, tapi sekarang sudah jam 2 lebih, dan Lea baru muncul. Bagaimana Sandra tidak ingin menelan sahabatnya itu hidup-hidup?
Lea cepat-cepat memasang wajah melas, dan memeluk Sandra yang kini masih setia duduk dengan ogah di sofa panjang caffe Pintu. "Sorry San, tadi si Arden lagi manja pingin ditemenin makan"
"Jadi, lo sekarang lebih mentingin pacar ketimbang sahabat?!"
"Eh, enggak-enggak. Nggak gitu maksud gue. Hmmm, tadi Arden lagi gak enak perut, dia agak sakit dan-"
"WHAT?! My prince Arden sakit? Serius lo Le? Sekarang gimana keadaan dia? Dia baik-baik saja kan? parah nggak sakitnya? Atau-"
Diam-diam Lea melakukan rolling eyes, gemas dengan respon lebay yang diberikan oleh Sandra. Ya, dia tidak boleh lupa bahwa Sandra adalah seorang Ardenocius garis super keras!
Akhirnya, mau tidak mau Lea kini harus kembali ber-acting. Ia masih pura-pura memasang wajah khawatir, namun seolah meyakinkan Sandra bahwa Arden baik-baik saja.
Sebenarnya kondisi Arden memang sangat baik-baik saja. Laki-laki itu sehat walafiat, saking sehatnya, bahkan ia masih mampu membuat Lea kesal setengah mati. Tadi pagi, Lea sudah bilang bahwa hari ini ia hanya akan mengantarkan makanan lalu pergi, karena ada janji makan siang dengan Sandra. Sialnya, Arden justru menahannya, meminta ditemani makan, ngobrol, dan menyuruh-nyuruh Lea untuk mengambilkan ini itu. Jika Lea menolak, Arden berjanji akan menghubungi Anita dan meminta pembatalan kontrak iklan brand beauty kolaborasi mereka. Pokoknya, hari ini penyakit menyebalkan Arden yang beberapa hari lalu sempat mereda, kini kembali lagi.
"Le, lo jujur deh sama gue. Lo beneran pacaran sama Arden?"
Lea terdiam sebentar, ia sedang menimbang.
"Iya gue pacaran sama dia" tapi cuma kontrak - lanjut Lea dalam hati. Sedari Sandra pulang dari Tokyo tempo hari, dia memang sudah merecoki Lea dengan berbagai pertanyaan seputar hubungannya dengan Arden. Mulanya, Lea ingin menceritakan semua duduk permasalahan yang ada. Hanya saja, ia teringat kembali janjinya pada Arden dan Anita, bahwa ia tidak boleh membocorkan masalah kontrak ini, pada siapapun.
Sorry Sand gue bohong. Belum saatnya gue cerita. Nanti, kalau kontrak gue dan Arden sudah selesai. Gue janji bakal ceritain semuanya.
Kalimat yang Lea ucapkan sendiri dalam hati tersebut, entah mengapa tiba-tiba justru menimbulkan desiran nyeri di hatinya. Membayangkan kontraknya dan Arden akan segera berakhir, entah mengapa membuat perasaan Lea sedikit tidak rela.
Mungkin dia sudah terbiasa dengan statusnya sebagai kekasih Arden? Atau mungkin, karena ia mulai ada perasaan pada aktor gila itu?
"Leaaa! Woyyyyy!! Astaga, malah ngelamun"
Sandra akhirnya berhasil menyeret Lea keluar dari monolog dan lamunannya.
"Mikirin apaan sih? Khawatir sama Arden?
"Nggak kok"
Sejujurnya Sandra menaruh ragu atas hubungan Arden dan Lea. Ia masih ingat betul bagaimana awal mula skandal Lea dan Arden terjadi. Saat itu, Lea bahkan masih membenci Arden setengah mati. Lalu, mengapa tiba-tiba pacaran?
"Hmmm gue sih, sebagai sahabat lo, akan selalu dukung apapun keputusan lo Le. Asalkan semua itu bisa bikin lo happy, gue juga ikutan happy. Dan semoga, Arden bisa selalu bikin lo bahagia" Lea tersenyum, dan terharu mendengar kalimat yang diucapkan Sandra. Ia memeluk Sandra kuat, menyalurkan semua perasaanya. Ia merasa Sandra sangat mengerti kondisinya meski ia tidak menjelaskan apapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
90 Days (Tamat)
HumorArden Putra Wijaya terjebak dalam hubungan palsu dengan Ileana Maheswari selama 90 hari, karena suatu skandal yang mengancam karir mereka berdua dan menyebabkan kesalah pahaman besar di masyarakat. Kira-kira mampukah mereka menyelesaikan skandal yan...