Lea sekali lagi menarik napas sambil sibuk merapikan riasan tipis tapi full covered, di wajahnya. Saat ini, jantungnya tengah berdebar hebat, tapi bukan karena Arden. Tangannya juga dingin, meski ia tidak habis memegang es batu.
Tok tok tok
Lea memalingkan wajah ke samping. Dari dalam mobil ia bisa melihat seseorang yang tadi mengetuk jendela mobilnya adalah seorang wanita. Di lehernya menggantung id card, dan nampaknya itu adalah tanda bahwa wanita tersebut merupakan seorang panitia acara.
Buru-buru Lea menurunkan kaca mobilnya "ke sana sekarang?"
"Iya Mbak Lea. Bu Vina sama yang lain juga udah di store. 15 menit lagi mau naik ke panggung" Lea mengangangguk usai mendengar penuturan panitia yang ia lihat dari id cardnya adalah bernama Tia. Setelah itu, buru-buru ia menenteng tasnya, lalu keluar dari mobil dan berjalan beriringan dengan Tia.
Jadi, hari ini Lea ada acara talkshow dan temu fans. Pengisi acara hari ini adalah dia, dan Bu Vina, founder brand beauty lab yang menjadikan Lea sebagai brand ambasador. Selain talkshow dan temu fans, hari ini juga bertepatan dengan peluncuran produk terbaru beauty lab yang berkolaborasi dengan Lea.
Sampai di store, Lea merasa kian dag dig dug, karena ternyata yang menghadiri acara talk show dan temu fansnya cukup banyak. Padahal, ini adalah pertama kalinya ia melakukan acara semacam ini.
Beruntungnya, pemandu acara hari ini sangat menyenangkan dan pandai membawa acara, sehingga Lea bisa dengan mudah mencairkan perasaan groginya. Semua rasa nervous yang tadi menguasainya kemudian menghilang dengan mudah.
Acara talkshow berlangsung kurang lebih selama 1 jam setengah. Setelah acara tersebut berakhir, Kini sampai pada sesi jumpa fans. Semua penggemar Lea dipersilahkan untuk berbaris dengan tertib, lalu naik ke atas panggung satu per satu, demi bisa mendapatkan tanda tangan, juga berfoto bareng dengan Lea.
"Waw, makasih" Lea menunjukan senyum bahagia pada laki-laki yang baru saja memberinya sebuket bunga. Sejujurnya, ia sedikit surprise melihat ada laki-laki yang mendatanginya dan mengaku sebagai fansnya.
"Sama-sama. Boleh minta foto bareng?"
Lea mengangguk lalu mengambil posisi siap diajak selfie. Tapi, belum sempat fans laki-laki tadi menekan tombol potret, tiba-tiba suara deheman cukup keras terdengar dari barisan fans. Dan tentu saja, deheman itu mengambil atenssi Lea serta fans laki-laki tadi. Juga beberapa fans lain yang ada di barisan.
Lea spontan membalikan badan, dan mulai mencari sumber suara. Karena entah mengapa, perasaanya tidak enak. Rasanya ia sangat kenal pada suara tersebut. Dan benar saja, beberapa detik kemudian ia melihat seorang laki-laki menyebul keluar dari barisan, ia tepat berada di belakang fans perempuan yang ada di belakang laki-laki yang sekarang hendak mengajak Lea berfoto bersama.
"Arden" Lea bergumam pelan sambil menutup mulut, karena tidak menyangka kekasihnya ada di Jakarta. Bukan kah katanya proses syuting di Lombok baru akan selesai besok?
"Permisi ya" Arden meminta izin pada perempuan yang berbaris tepat di depannya. Jelas saja perempuan itu langsung memberi izin dan menepi. Ia bahkan mati-matian untuk tidak menjerit, karena yang baru saja menyapanya adalah Arden Putra Wijaya!
"Sini Mas, biar saya yang potoin" Arden mengambil alih handphone yang tadi dipegang oleh fans tersebut. Namun, selain mengambil alih ponsel, ia juga mengambil alih posisi. Jadi, saat ini Arden tepat di depan meja Lea, agar bisa bersisian dengan gadia tersebut. Kemudian fans laki-laki tadi ada di samping kanannya.
"Nih mas. Lumayan kan, sekalian dapet bonus foto saya. Jarang-jarang kan bisa foto sama saya?" Arden berujar junawa lalu mengembalikan ponsel pada pemiliknya yang kini tersenyum canggung. Buru-buru fans tadi menuruni panggung dengan perasaan dongkol.
KAMU SEDANG MEMBACA
90 Days (Tamat)
HumorArden Putra Wijaya terjebak dalam hubungan palsu dengan Ileana Maheswari selama 90 hari, karena suatu skandal yang mengancam karir mereka berdua dan menyebabkan kesalah pahaman besar di masyarakat. Kira-kira mampukah mereka menyelesaikan skandal yan...