(Pencet bintang dulu dong 🥺)
"Sayang, kamu jadi kesini kan?" Lea berbicara dengan nada yang ia buat semanis mungkin. Saat ini, disebelah Lea ada Sandra. Shabatnya tersebut hari ini sedang ulangtahun, dan secara khusus ia meminta kado dipertemukan dengan Arden Putra Wijaya, aktor kesayangannya.
"Jadi Le. Bentar ya, ini baru beres. Abis ini gue langsung OTW. Sa-"
"Deeeen. Tolong bantuin kuncir rambut aku dong" Belum sempat Lea mendengar jawaban Arden sampai selesai, tiba-tiba ia mendengar suara manja dari seorang gadis. Dan jika Lea tidak salah ingat, itu adalah suara Ranti. Selebriti yang berada di manajemen sama dengan Arden.
"Den?"
"Ardeeen"
"Ardeeeeeen!" Lea terus memanggil-manggil Arden, tapi ia tidak mendapatkan jawaban. Yang ia dengar hanya suara keributan. Tidak begitu jelas percakapan apa yang terjadi disana.
Dengan perasaan penuh kesal Lea mematikan panggilan tersebut. Kembali mengingat tingkah manja Ranti tempo hari, dan suara sok menggemaskan yang dibuat-buat barusan entah mengapa membuat Lea diserang perasaan kesal setengah mati. Ingin rasanya Lea ada di dekat Arden dan menunjukan pada gadis pirang blasteran itu, bahwa Arden sudah ada yang punya!
"Lea, are you oke?"
Lea menjawab pertanyaan tersebut dengan mengangguk."Tapi muka lo gak menunjukan itu. Lo berantem sama Arden?"
Lea buru-buru tersenyum dan menggeleng. Berusaha untuk menyakinkan Sandra.
Ah Lea. Lagi-lagi lo lupa diri. Baru hampir 60 hari Le, dan lo udah mulai lupa identitas asli lo?
Lea menghembuskan napas. Mencoba untuk menenangkan diri. Menghalau emosi yang seharusnya tidak ia rasakan. Tidak, ia tidak bisa membiarkan perasaan tidak jelas ini terus berlarut-larut kan?
Tidak berapa lama makanan pesanan Sandra dan Lea datang. Hari ini mereka memang sengaja janjian dengan Arden di sebuah caffe. Caffe yang tidak jauh dari tempat production house Arden melakukan reading untuk film terbarunya. Besok lusa Arden sudah akan kembali sibuk dengan proses syuting film. Dan tentu saja Lea akan semakin sulit untuk menemui laki-laki tersebut.
Saat sedang asyik menikmati makanan, tiba-tiba Lea dan Sandra dikagetkan dengan orang-orang yang berteriak heboh. Dan saat mereka menoleh ke arah pintu masuk, mereka melihat Arden yang sangat tampan. Sebuah kaca mata hitam bertengger di hidungnya yang mancung, rambutnya yang sedikit berantakan sama sekali tidak mengurangi ketamapanannya, dan justru menambah tingkat ketampanannya in another level. Kaos putih over size berpadu dengan jeans danim, sera sneakers putih, cukup menjelaskan bahwa Arden memang seorang model yang mampu membuat apapun yang tertempel pada tubuhnya menjadi terlihat keren.
Tapi, dari semua gaya keren Arden hari ini. Yang paling membuat Lea terpesona sekaligus tidak habis pikir adalah, tulisan di kaos oversize Arden. 'Harta Tahta Ileana' tulisan tersebut dibuat dengan font sangat besar, sehingga dari jauh pun orang-orang pasti dapat membacanya dengan jelas.
Jalan ala catwalk yang dilakukan Arden berhenti tepat di meja Lea.
"Maaf sayang aku telat" dengan enteng Arden menunduk lalu mencium pelipis Lea. Menghancurkan semua pertahanan yang baru saja Lea buat beberapa menit lalu. Mendinginkan semua rasa marah dan kesal yang beberapa waktu lalu berkobar dan membara di hati Lea.
"Ini Sandra ya?" Melihat tidak ada jawaban dari Lea. Arden yang kini sudah duduk memilih untuk beralih bertanya pada Sandra yang memandangi dirinya dengan penuh kekaguman. Padangan memuja, khas yang selalu diberikan oleh para Ardenocius.
KAMU SEDANG MEMBACA
90 Days (Tamat)
HumorArden Putra Wijaya terjebak dalam hubungan palsu dengan Ileana Maheswari selama 90 hari, karena suatu skandal yang mengancam karir mereka berdua dan menyebabkan kesalah pahaman besar di masyarakat. Kira-kira mampukah mereka menyelesaikan skandal yan...