05. Hukuman

4.2K 210 1
                                    

"Jangan mau terlihat bodoh hanya karena sesuatu yang bernama cinta"
•••••

"SEMESTAAA, CHELSEA !!!"

Chelsea refleks mendorong tubuh Semesta hampir terjungkal sekaligus terkesiap mendengar suara Bu Nelly yang kini sudah melotot tajam pada mereka berdua.

"Anying, terciduk" Rutuk Semesta dalam hati dan langsung berdiri tegak.

"KALIAN BERDUA IKUT KE RUANG BK." Teriak Bu Nelly murka melihat kelakuan tidak beradab kedua makhluk di depannya ini.

Nyali Chelsea seketika menciut mendengar suara yang menggelegar itu, ia dan Semesta hanya bisa pasrah mengikuti perintah Bu Nelly.

Alhasil mereka berdua kini di hukum berjemur di lapangan di bawah terik sinar matahari selama dua jam pelajaran hingga jam istirahat. Kelakuan mereka kali ini masih di toleransi namun jika ketahuan lagi mereka akan di beri surat panggilan orang tua. Tentu saja mereka mendapat siraman rohani terlebih dahulu oleh guru BK.

"Gara-gara lo." Gerutu Chelsea menyalahkan Semesta dengan muka cemberut dan memerah akibat sinar matahari yang menyengat.

"Kok aku. Kita sama loh." Jawab Semesta tak mau di salahkan sendiri.

"Terserahhh" Ucap cewek itu pasrah. Ia mengusap keringat yang membasahi anak rambutnya kemudian menarik kerah seragam merasa gerah.

"Panas banget ya?" Semesta merasa kasihan melihat Chelsea kepanasan.

"Iyalah. Apes banget sih gue hari ini." Chelsea hampir menangis seumur-umur ia tidak pernah di hukum di sekolah dan ini adalah pertama kalinya.

"Maafin aku ya." Ucap Semesta sambil berusaha membantu mengusap keringat cewek itu dengan telapak tangannya.

Chelsea menepis kasar tangan Semesta di dahinya. "Heh, bisa minta maaf juga ya lo."

"Iya maafin aku karena udah sayang sama kamu." Semesta tersenyum, namun bagi Chelsea senyum itu tak lebih dari senyum yang sarat akan ejekan.

"Dih, terus aja ngegombal gak bakal mempan." Sungut Chelsea sambil membenarkan posisi berdirinya.

"Jangan jutek-jutek napa sih? Entar jadi sayang." Semesta tidak kapok-kapok membombardir cewek itu dengan gombalannya.

"Ada kantong kresek gak sih?" Chelsea bertanya sambil celingukkan.

"Buat apaan?" Semesta yang bingung ikut celingukkan.

"Gue pengen muntah denger omongan lo, huekkk." Chelsea menirukan gaya orang yang sedang muntah-muntah.

"Sialan, jangan receh neng. Kamu itu dolar gak pantes ngereceh." Rutuk Semesta dalam hati.

"Chels, kamu itu sebenarnya suku apa sih?" Tiba-tiba Semesta bertanya lagi.

"Hah apa? Gak denger."

"Suku lo apa?" Ulang Semesta. Dia tahu sebenarnya Chelsea pura-pura tuli.

"Asli betawi." Jawab Chelsea akhirnya. Tapi tampang cuek masih setia bertahan di wajah lelahnya.

Truth Or Dare [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang