"Masalah cinta, kalo udah waktunya hadir. Gak bakal ada yang bisa nolak" -Chelsea
•••••Semesta senyum-senyum sendiri saat mendapat chat dari Chelsea. Sebelumnya, dia tidak pernah menduga bahwa cewek itu bisa mengiriminya chat terlebih dahulu. Gengsinya cewek kan sudah mengalahkan tingginya menara Dubai pikirnya.
"Posisi lo dimana?" Begitu kira-kira isi chat dari si Chelsea.
"Ruang Teduh. Kenapa? Mau kesini? Ya udah gue jemput." Ketik Semesta kemudian menekan ikon kirim.
Jeda lima detik, balasan chat Chelsea masuk, "Up to you."
"Yesss!" Semesta bersorak sambil mengangkat tangannya ke atas. Kemudian berdiri untuk bergegas menjemput sang pujaan hati si Chelsea.
"Mau kemana lo?" Tanya Wildan yang heran melihat tingkah Semesta.
"Ada urusan bentar. Lo sama yang lain tunggu disini aja, ntar gue balik lagi. Oke!" Tanpa menunggu jawaban dari Wildan, Semesta sudah melenggang pergi.
Tiga puluh menit kemudian, Semesta kembali tiba di Ruang Teduh dengan memboyong Chelsea. Dan kini mereka berdua tengah berada di lokasi outdoor Ruang Teduh.
"Kamu suka tempat ini?" Semesta bertanya masih dengan tatapan mata yang menuju ke arah mata Chelsea yang berbinar memantulkan cahaya langit malam kota Jakarta. Tentunya tanpa sepengetahuan cewek itu.
Chelsea tengah mendongak menatap langit yang di penuhi bintang, "Hmmm, gue suka. Liat deh bintangnya, cantik kan?" Tangan kecil itu menunjuk kearah atas namun Semesta tak mengalihkan pandangan dari dirinya.
"Cantik banget." Jawab Semesta cepat, masih menatap wajah cantik di sampingnya ini.
"Chels!" Semesta bergerak mendekat.
"Kenapa?" Tanya Chelsea yang menolehkan kepalanya pada Semesta.
"Seandainya aja satu bintang bakalan jatuh tiap kali aku inget kamu, bulan pasti protes dan marah banget sama aku."
"Hmm, kenapa?" Tanya Chelsea sok polos.
"Karena dia bakal sendirian di atas sana. Semua bintang akan habis gak bakalan ada sisa karena tiap detik aku selalu inget kamu." Jawab Semesta tersenyum.
Chelsea mengerti maksudnya, seperti ada ribuan kupu-kupu yang menggelitik perutnya. "Semesta, tolong kasih tau gue gimana caranya biar gak mudah meleyot sama pesona lo?" Rintih gadis itu dalam hati.
Semesta mengikis jarak antara dirinya dan Chelsea. Kepalanya maju membuat Chelsea gugup. Kemudian bisikan halus dan lembut terdengar di telinga gadis itu, "Aku suka sama kamu."
Chelsea seketika lemas, kakinya seperti jelly kalau saja dia tidak berpegangan pada sisi pagar bangunan Ruang Teduh itu. Jantungnya deg-degan cukup kuat merasakan debaran yang lebih dahsyat ketimbang biasanya.
"Chels, jatuh cinta gak butuh waktu lama. Bahkan satu detikpun bisa membuat rasa suka itu hadir dalam hati." Lanjut Semesta.
"Semestaa, plis. Tolongin jantung gue!" Ringis Chelsea lagi di dalam hati saat merasakan jantungnya hampir keluar dari rongga dada.
KAMU SEDANG MEMBACA
Truth Or Dare [✓]
Teen Fiction"Dari sekian banyak cara Tuhan menghukum Semesta, kenapa yang paling berat adalah kehilangan?" ⚠️ The story contains harsh words and violence !!! Description : Cerita ini berawal dari permainan Semesta bersama teman-temannya, permainan truth or dare...