BAB 21

1K 161 41
                                    

Go and check them out! 💕 YoonMin Fanbook Collaboration Project.

@oClock_project on twitter

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

@oClock_project on twitter. 💕


Lelaki bernetra tajam dengan surai kecokelatan itu menarik tipis kedua sudut bibirnya, membiarkan prianya berlari kecil ke arahnya dan mendekap pinggangnya erat. Menikmati kehangatan yang menguar berkat afeksi yang pemuda bertubuh mungil itu berikan. Mengusap punggung sempit calon pendamping hidupnya, dan menarik napasnya dalam, mencium wangi yang begitu dirindukannya lewat puncak kepala sang Kekasih.

Enggan melepaskan pemuda yang menyembunyikan wajahnya di dadanya, membuat pemuda Park itu terkikik geli. "Taehyungku merindukanku, ya?" ucapnya manja seraya mengeratkan dekapannya pada pinggang sempit Taehyung.

Membuat pemuda Kim mengangguk dan berdeham pelan, suara rendah itu membuat Jimin memejamkan matanya.

Jimin menyukai bagaimana suara rendah itu terdengar di telinganya.

Seolah ia dapat melepas rindunya lewat benaknya.

Lalu perlahan, ia melepaskan pelukan pemuda Kim dan mendongak. Menatap lekat satu persatu bagian wajah pemuda yang masih meletakkan tangan pada punggungnya dengan posesif. Kemudian sebuah senyuman tipis terlukis di bibirnya. "Tae, ini hari Senin …," gumamnya, menyentuh sisi wajah Taehyung seolah tengah mempelajari apa yang ada di hadapannya.

Membuat Taehyung sempat mengeratkan rahangnya. "Aku tahu." Menarik turun tangan Jimin dari wajahnya, lalu menggenggam tangan mungil itu dengan sedikit remasan kecil. "Tapi aku tidak bisa menunggu, Jimin. Kurasa aku harus menemui dirimu." Sebelum semuanya terlambat.

"Kau akan mengantarku bekerja?"

Ia mengangguk pelan, meneguk salivanya dan kembali menatap ke dalam netra kecokelatan milik kekasihnya. "Bisakah kau datang sedikit terlambat hari ini? Kurasa kita perlu bicara."

Berusaha mengabaikan hatinya, Jimin memilih untuk mengikuti apa yang kepalanya katakan. "Ya, Tae. Tentu saja." Ia tersenyum. Menarik lengan kekasihnya dan mendekapnya mesra, meyakinkan diri mereka bahwa semuanya masih dan akan tetap baik-baik saja. "Kau pasti belum sarapan," ujarnya manja, "Eomma memasak cukup banyak hari ini. Dia seperti dewa yang mengetahui kapan kau akan datang."

"Silly." Taehyung terkekeh sambil mengusak puncak kepala kekasihnya. "Aku sudah memberitahu kalian sejak malam tadi."

Dan ia pun ikut tertawa karenanya.

***

"Kau benar-benar tidak akan bicara denganku, Hyung?" Pemuda bergigi kelinci itu tertawa geli.

Membuat lelaki bersurai merah yang duduk di sampingnya berdecak marah. "Berhenti membuatku kesal dengan wajah berengsekmu itu, Jeon Jungkook. Kau benar-benar membuatku naik pitam."

BORN OF HOPETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang