30

5.6K 552 127
                                    

Ini sudah pagi, tapi rumah Retta cukup sepi. Karna Jonathan, Jungsu dan Junho yang pulang ke rumah saat hari mulai terang, maka para penghuni rumah pun baru bisa tidur saat sekitar pukul tujuh pagi setelah mendengar kabar dari Jonathan langsung. Maka tidak usah heran jika hari ini orang orang yang terbiasa bangun pagi seperti Taeil, Taeyong dan Doyoung pun akan terbangun di siang hari.

Seperti yang kita semua tau, pagi hari adalah jadwal Retta untuk jogging walau hanya mengelilingi halaman saja. Tapi pagi ini tidak, mood nya benar benar sedang tidak bisa diajak berkompromi pagi ini. Lagi pula, tidak ada Jeno dan Jaemin juga yang biasa menemani Retta.

Jujur saja Retta itu belum tidur sama sekali. Setelah makan sepiring pasta super pedas yang sudah Yoona buatkan, Retta memang langsung memasuki kamarnya, tetapi ia sama sekali tidak bisa tertidur. Setiap kali Retta mencoba memejamkan mata, ia langsung teringat pada kecelakaan tadi atau tidak dengan keadaan Donghae dan Tiffany yang penuh luka.

Karna merasa kesal akhirnya tanpa mengganti piyama sutra berwarna biru mudanya, Retta keluar dari kamar dan melangkah ke halaman rumah. Ia mendudukkan diri di tengah tengah aspal dekat air mancur bersama mesty, nesty dan juga berry yang kebetulan sedang ada di rumahnya.

Hampir satu jam ia duduk melamun di sana dan tidak sedikit pula para bodygurad yang kebetulan melewatinya menegur, namun tidak Retta respon satupun. Hingga akhirnya Mark berhasil menjadi orang pertama yang terbangun di hari ini, pun keluar dan menemukan Retta yang melamun di tengah tengah halaman.

"kenapa ngelamun?" Retta tersentak sebab tidak sadar sejak kapan Mark sudah duduk di sampingnya.

"kak Mark, sejak kapan duduk di sini?" tanya Retta heran.

Mark sedikit meregangkan tubuhnya lalu menjawab, "barusan aja. kayaknya gue yang pertama bangun deh, tadi gue ke dapur buat minun tapi nggak ada siapa siapa"

Retta mengangguk saja tanpa ada niatan merespon Mark lagi yang mana itu membuat Mark mengerutkan dahinya bingung, sebab yang ia tahu Retta itu cerewet dan suka banyak berbicara. Mark lalu memperhatikan wajah Retta lamat lamat, dan menemukan lipatan kantung mata yang tidak pernah ada sebelumnya di bawah mata Retta.

"lo nggak tidur ya?" tanya Mark penuh sangsi.

"nggak bisa tidur kak, setiap mau tidur keinget mulu. Retta juga takut kalo Retta tidur, pas bangun nanti tau tau aja rumah Retta rame, kayak dulu" sahut Retta lirih sesuai dengan unek unek nya.

Dan Mark langsung memahami apa yang Retta maksud. Retta khawatir jika apa yang terjadi padanya di masa lalu, akan terulang untuk kedua kalinya. Retta tidak siap jika harus kehilangan lagi.

Mark memperhatikan Retta sambil otaknya berfikir bagaimana cara untuk sedikit mengalihkan rasa khawatir Retta, hingga satu ide datang pada dirinya.

"gue punya satu rahasia yang cuma diketahui sama para orang tua aja, lo mau denger?" ucap Mark yang berhasil menarik sedikit perhatian Retta.

Tapi Retta yang mendengar itu sedikit mengerutkan dahinya saat dirasa ada yang janggal dari perkataan Mark, "kalo cuma orang tua yang tau rahasianya, terus kenapa kak Mark bisa tau?"

"ehh ituu.. " Mark sedikit panik. Maniknya lalu melirik kesana kemari terutama pada pintu utama rumah, takut takut jika ada seseorang di dekat mereka. Mark lalu mendekat ke arah Retta lalu berbisik, "gue pernah nggak sengaja nguping waktu itu. lo jangan kasih tau siapa siapa ya, ini termasuk rahasianya"

Retta yang memang pada dasarnya selalu ingin tahu akan sesuatu, ia pun mengangguk sedikit antusias. "oke kak, Retta nggak bakal kasih tau siapa siapa"

Saudara Baru (NCT and OC) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang