15

8.2K 701 35
                                    

Dan apa yang Kun katakan benar terjadi. Saat Jeno, Jaemin, Retta --dan tentumya mesty dan nesty jogging, ketigannya bertemu dengan Han dan Hyunjin lagi. Mereka jogging bersama lagi dan akhirnya Retta akan pulang hanya bersama mesty dan nesty lagi. Sebab Jeno dan Jaemin akan mengunjungi perum sebelah untuk menyapa teman teman mereka yang lainnya.

Walau tadi Retta pulang lebih dulu, tapi saat ini ketiganya sudah ada di rumah. Ketiganya sama sama sudah sarapan, bedanya Jeno dan Jaemin yang menunda mandi dan bergabung dengan Haechan dan Chenle yang sedang bermain game.

Sedangkan Retta sudah sudah mandi, sudah wangi dan juga sudah duduk di ruang tengah sambil mendekap semangkuk nanas yang tadi Taeil berikan dengan suka rela setelah selesai mandi, yang mana membuat Mark kesal setengah mati pada Taeil karna tidak melakukan hal yang sama saat Mark meminta semangka.

Pilih kasih dasar!! --batin Mark meronta.

Seperti biasa, di ruang tengah itu semua berkumpul dengan aktivitas lain lain, termasuk Retta sedang asik membicarakan hal viral baru baru ini yang nampak di hp nya bersama Taera dan Taeri. Semuanya masih berjalan seperti biasanya hingga Haechan tiba tiba menyeletuk,

"ehh, semalem penjahatnya siapa deh?. gue ketiduran masa"

"ya sama" sahut semuanya serempak.

Jeno yang mendengar itu Seketika teringat kembali akan dendamnya pada saudara saudara kurang ajarnya ini. Jeno yang diam tidak melontarkan apapun membuat semua mata menatap padanya, 
"apaan sih?! jangan natep gue begitu, risih!"

"ck, itu Jen, semalem siapa penjahatnya?. semalem lo tonton sampe beres kan dramanya?"

Jeno terdiam sebentar untuk menyusun siasat jahatnya sebelum menjawab, "si pak jaksa dalangnya, dia yang ngebunuh sama ngebakar apartemennya"

"HAHH!!, KOK BISA! BOHONG KAN LO!"

"nggak usah teriak, jingan!!. nggak ada yang budek!" pekik Taera sebelum tangannya mendorong kepala Haechan sekuat tenaga.

"bohong lo pasti, yakali pak jaksa penjahatnya!. baik begitu orangnya" bantah Jaemin.

"mana ada gue bohong! salah sendiri lo semua pada tidur!. lagian kan baik cuma keliatannya aja, faktanya bapaknya si pak jaksa itu malah si psikopat!"

"gue bilang juga apa, si pak jaksa penjahatnya" ujar Renjun penuh rasa bangga, membuat Haechan dan Jaemin mencebik kesal.

"jangan lupa lo semua ganti cemilan cemilan semalem ya, sebelum ketauan sama yang punya" celetuk Jeno yang membuat seluruh atensi beralih padanya.

"diihh!, nggak ada perjanjian begitu ya di awal!" pekik Taeri tidak terima.

"iya! nggak ada yang begituan!. lagian kalo kita ganti lo juga harus ikutan dong! kan lo juga makanin!" tambah Jaemin yang raut wajahnya setengah panik, sebab dirinya dan Haechan lah yang mengambil semua cemilan itu dari tempatnya langsung.

"mana ada gue makanin! gue sama Retta cuma nyemilin cake yang kita bawa pulang kemaren!" Jeno mengutarakan pembelaan sambil menunjuk dua tumpuk piring kecil yang sejak kemarin malam masih ada di bawah meja kecil samping sofa. "nggak ada sebungkus pun gue cemilin tuh rampokan lo berdua!"

"nggak! gue nggak mau!, nggak ada perjanjian begitu!" ujar Haechan yang tetap mengelak.

"yaa terserah aja sih, paling bentar lagi juga pada teriak satu satu perkara jajanan mereka pada ilang. entar gue tinggal sebut lo semua aja kalo pada tanya siapa yang ngambil" lanjut Jeno santai.

"kok jahat banget sih jadi kembaran!"

"nggak peduli! lagian semua yang gue omongin fakta kok, nggak ngarang ngarang" sahut Jeno dengan tenang.

Saudara Baru (NCT and OC) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang