Sore itu Retta yang masih berumur sekitar enam tahun sedang duduk manis di kursi pantry, menunggu dan memperhatikan mommy Jessica mengupas dan memotong buah buahan kesukaannya.
Tidak lama Jessica datang dan mendudukkan diri tepat di hadapan Retta, lalu menyodorkan mangkuk besar berisi beberapa buah buahan yang memiliki rasa asam yang dominan.
"here you go sweetie, habiskan buahnya ya"
Retta tentu mengangguk semangat dengan senyuman lebar yang menghiasi wajahnya, dia suka buah buahan yang mommy selalu sajikan untuknya. Garpu yang sudah Retta genggam erat sejak tadi, ia tusukkan pada buah stroberi merah yang terlihat menggoda sekali bagi Retta. Retta gigit stroberi itu dan mengunyahnya dengan damai tanpa reaksi yang berlebih.
Setelah stroberi, manik Retta tertarik pada buah berwana kuning yang terlihat segar, ini kali pertama ia melihat buah berwarna kuning itu. Karna penasaran Retta menusukkan garpu di genggamannya pada buah yang menarik perhatiannya.
Retta memperhatikan lekat-lekat buah kuning yang tertusuk pada garpunya itu, mencoba mengenali buah apakah yang di hadapannya ini.
"mommy, what is this" Retta akhirnya menanyakan pada Jessica saat dirasa ia benar benar asing dengan buah itu.
Jessica tersenyum sebelum menjawabnya, "we called this pineapple, sweetie. i sure you'll like this one"
Retta mengangguk mantap, ia lalu melahap nanas itu tanpa ragu. Dan benar kata Jessica, Retta menyukai nanas ini, melebihi stroberi dan jeruk favoritnya. Retta terus melahap potongan buah nanas itu hingga tiba tiba ia terpikir untuk menyuapkan nanas itu pada Jessica.
Retta mengarahkan nanas di ujung garpunya pada sang mommy, "mommy, aaaa~"
Jessica terkekeh dahulu sebelum melahap nanas yang disuapkan putri kesayangannya, Jessica menelan nanas itu membuat Retta tersenyum puas sekali. Pikir Retta mommynya pasti akan meminta lagi, maka Retta menusuk lagi satu potongan nanas untuk ia suapkan pada mommy tercinta.
Tapi di luar dugaannya, saat Retta menatap Jessica, ia tidak melihat ekspresi senang di wajah mommynya, melainkan ekspresi kesakitan yang kentara sekali yang ia Retta lihat. Retta juga melihat mommy memegangi kepalanya, tentu saja Retta terkejut, lebih parah lagi ia melihat darah keluar dari hidung Jessica.
Retta merasa panik tentu saja, ia tidak pernah melihat siapaun berdarah sebelumnya, tapi entah mengapa Retta tidak bisa melakukan apapun, ia hanya bisa diam kaku.
"mommy, you're bleeding" cicit Retta takut takut, terlihat pula air matanya sudah menetes.
Jessica sedikit tersentak mendengar suara lirih Retta, ia menjadi lebih panik, pikirnya putri manisnya tidak boleh melihat keadaanya yang seperti ini. Tanpa berpikir lagi Jessica buru buru keluar dari area dapur, tapi belum benar benar sampai pada pintu, Jessica terjatuh dan tidak sadarkan diri.
Retta yang melihat mommynya terjatuh seperti itu langsung berlari mendekati Jessica, "mommy!! mommy kenapa?!"
Retta tidak bisa lagi menahan tangisnya, ia peluk juga tubuh Jessica yang tergeletak di lantai dapur, "hiks, mommy kenapa berdarah hiks. wake up mommy, hiks"
"UNCLE DANIEELL!!" teriak Retta sekencang mungkin.
Karna merasa tidak bisa melakukan apapun untuk membantu sang mommy, maka Retta berteriak memanggil seorang yang merupakan kepala dari semua pekerja disini sekaligus orang kepercayaan ayahnya.
Tidak lama orang yang Retta teriaki namanya muncul bersama Sarah --seorang maid kepercayaan mommynya, dan beberapa penjaga yang kebetulan sedang berada di dekat dapur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Saudara Baru (NCT and OC)
FanfictionHanya cerita tentang pertemuan Retta dengan sodara sodara baru dari kakak tirinya yang maha dasyat brisik dan ramainya, serta kehebohan masa liburan mereka yang gak bakal Retta lupa. "duh bakal ilfeel gak ya si Retta sama yang lain?, kelakuan merek...