2. Malam Sebelum Berangkat pt.2

10.2K 839 10
                                    


Vancouver, 8.00 pm

Johnny pov

Waktu papa bertanya apa yang bisa dilakukan untuk mengisi waktu luang Jaehyun mengusulkan untuk menonton film horor, dan papa meng-iya-kan saja tanpa berfikir lagi. Alhasil disinilah kita bertiga, duduk di ruang berkumpul di rumah megah ini dan melakukan movie marathon film Insidious dari yang pertama hingga yang keempat. Tidak lupa pula dengan berbagai macam snacknya.

Oh iya, kalian sudah tau siapa aku?, aku Johnny Seo. Kakak dari Jeffrey Seo --atau yang kalian kenal dengan Jaehyun, serta anak dari Im Yoona. Tidak ada yang spesial dariku, aku hanya mahasiswa tingkat akhir yang sedang menyusun skripsiku.

Tentang papa yang tadi kusebut, sebenarnya dia papa tiriku. Jonathan Kim namanya, pengusaha yang teramat sangat sukses di beberapa bidang seperti properti, teknologi, kuliner, serta fashion yang kata papa sedikit terbengkelai walau tetap berjalan. Karna sebenarnya bisnis fashion ini milik mendiang istrinya.

Sebelumnya hidupku biasa biasa saja, tinggal bertiga dirumah yang hanya cukup untuk aku, Jaehyun dan mama. Aku dan Jaehyun yang sibuk kuliah, dan mama yang sibuk bekerja untuk kami. Yaa, hanya begitu saja.

Tapi sekarang berbeda, sekarang kami tinggal di rumah papa yang megah ini. Dilayani oleh banyak maid dan supir pribadi, walau sebenarnya aku tidak begitu butuh supir karna aku bisa mengendarai mobil. Apa yang aku butuhkan juga sudah terjamin sekarang.

Mama bahkan tidak perlu bekerja lagi, cukup mengurus bisnis fashion milik papa yang katanya terbengkelai itu. Sungguh, aku sangat bersyukur untuk semua ini. Tapi tetap saja, aku merasa ini terlalu tiba tiba. Butuh waktu untuk aku terbiasa dengan semua ini.

Papa juga tidak seburuk yang kukira. Awalnya karna melihat latar belakangnya yang merupakan pengusaha sukses itu, aku berfikir papa adalah orang yang tegas, workaholics, dan perfeksionis.

Tapi ternyata aku salah, papa itu orang yang asik, baik, terbuka, dan terkadang lucu juga, dia tidak menuntut pula dalam bekerja. Jadi, mudah saja bagi aku dan Jaehyun untuk mengakrabkan diri.

Tidak usah tanya tentang papa kandungku ya, karna aku tidak suka. Yang jelas dia sudah pergi meninggalkan kami bertiga sejak aku kelas dua sekolah menengah pertama, serta membawa semua harta benda milik mama. Itulah mengapa mama harus bekerja ekstra untuk kami. Dan hingga saat ini, aku tidak tau serta tidak mau tau juga berada di belahan dunia bagian mana dia sekarang.

Film terakhir baru saja selesai, bersamaan dengan mama yang datang membawa sebuah cangkir ditangan. Karna papa kurang suka dengan teh, aku yakin itu berisi kopi. Dan benar saja!, aromanya mengebar hingga ke rongga hidungku.

"kalian berangkat jam berapa besok?, udah siap semua yang mau dibawa?" tanya mama setelah dia duduk di dekat kami dan membuka majalah yang ada di nakas samping sofanya.

"semua beres ma. Penerbangan kita besok jam sembilan pagi, jadi paling enggak kita berangkat sekitar jam tujuh" jawan Jaehyun.

"well boys, ini baru jam delapan lebih, belum terlalu malam untuk keluar. Just for say good-bye to your friends or -girlfriend, maybe?" ujar papa sambil meneguk sedikit demi sedikit kopi yang mengepul itu.

Huhh, Say good-bye to my friends?, aku sudah melakukannya dua hari lalu. Tapi, apa katanya tadi? girlfriend? Asal kalian tau saja, aku tidak punya pacar. Tidak tau kalau Jaehyun.

"I don't have a girlfriend, pa" jawabku dan Jaehyun bersamaan secara tidak sengaja. Hmm, baru aku tau kalau adikku ini tidak punya pacar.

"really?, gak bohong kan kalian?. Kalian ganteng gini masa gak punya pacar?" ujar papa lagi, masih sambil meneguk kopinya.

Aku memang tidak punya pacar. Bukan karna aku yang tidak laku ya!, ada alasan mengapa aku tidak ingin punya pacar untuk saat ini. Dan aku tidak mau menjelaskan mengapa, terlalu rumit hingga terkadang aku bingung sendiri untuk menjelaskan.

Saudara Baru (NCT and OC) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang