"heh bule kw!, dimana sih lo?!, udah jam berapa ini?!!" cecar Taera tanpa menyapa setelah yang dihubungi menjawab, tidak lupa ia loudspeaker agar dua orang lainnya dapan mendengar.
"duh apaan sih, ganggu!. masih ngantuk gue ini!!" sahut yang di sebrang sana setengah mengantuk. Tak lain dan tak bukan adalah Nancy.
"apa lo bilang?, masih ngantuk?!. kita hampir setengah jam tunggu lo di halte dan lo disana baru bangun?!" kali ini Taeri yang tidak dapat menahan kekesalannya.
"dih ngapain di halte?. balik lagi aja deh lo ke rumah, lanjut tidur. ini udah mulai libur kalo lo lupa" sahut Nancy teramat santai tanpa beban.
"KE SEKOLAH GOBLOK!! KUMPULIN TUGAS!!" teriak Taera murka tepat didepan hp nya. hufh, untung halte sepi!.
Setelahnya ia serahkan hp miliknya pada Taeri, sudah terlanjur kesal menghadapi manusia suram yang sayangnya merupakan teman baiknya.
"hari ini masih kudu ngumpulin tugasnya Mr. Namjoon kalo lo lupa. eh tapi lo nggak bakal lupa kan ya, kan lo sendiri yang ngusulin kita bakal cabut beres ngumpulin itu tugas" sahut Taeri santai 100% menyadarkan Nancy dari kantuknya.
"ANJING GUE LU--"
Tutt--
Taeri memutuskan sambungan itu sepihak kemudian mengembalikan hp itu pada pemiliknya. Tidak rela jika telingannya mendengar segala jenis umpatan Nancy.
"sumpah ya!, untung temen gue, kalo bukan udah gue tebas itu rambut ijo nya!!" desis Taera penuh kekesalan dan diangguki setuju oleh Taeri.
"duh, maaf ya Retta, gara gara Nancy kita jadi nunggu lama lagi disini!" ujar Taeri lirih yang tak luput dari rasa kesal juga.
Retta hanya mengangguk saja. Sebenarnya dia juga sebal, ingat kan kalau Retta benci menunggu. Tapi Retta maklumi saja, semua orang pasti pernah lupa. Begitu pikir Retta.
Tapi tidak untuk dua saudaranya ini. Mereka terus terusan merapalkan sumpah serampah, sepertinya mereka tidak mau memaafkan dan mengikhlaskan keterlambatan ini. Sudah muak sekali dengan kebiasaan Nancy yang satu ini.
"kak daripada nunggu disini, kita ke rumah dulu aja gimana?" tanya Retta.
"pulang dulu maksud lo?. nggak deh, males udah tanggung keluar juga kita" respon Taeri.
"iya, yang ada nanti kita diusir bang Ten, disuruh pergi lagi!" tambah Taera sebal.
"bu-bukan kak, maksudnya ke rumah daddy yang di Yongsan" sahut Retta meluruskan.
"ohh, kirain pulang lagi. emang nggak papa kita kesana?, terus mau apa kita disana?" cecar Taera pada Retta.
"yaa kita tungguin kak Nancy siap aja, kak. sekalian kita ambil mobil juga buat kita jalan, gimana kak?" jawab Retta menunduk dan melirih di akhir kalimat.
Taera dan Taeri diam. Keduanya saling melirik, seakan melemparkan isi hati melalui telepati. Mereka berdua memaklumi Retta berkata demikian. Pikir mereka Retta pasti tidak biasa atau mungkin tidak pernah menggunakan transportasi umum seperti bus atau semacamnya.
Tapi Taera dan Taeri merasa itu tidak perlu, terlalu berlebihan. Mereka ingin mengatakannya namun sulit, takut jika mengecewakan Retta.
"duh gimana ya Retta, kita kan cuma mau main aja. kalo kita disupirin lebay amat kesannya" jelas Taeri selembut mungkin berusaha tidak menyinggung hati Retta, kalau sampai tersinggung bisa bisa kena kasus dia dengan Johnny dan Jaehyun.
"nggak kok, nggak sama pak supir. nanti Retta yang setir mobilnya, kak" sahut Retta meyakinkan keduanya.
"emang lo bisa nyetir mobil apa?!" tanya Taera tanpa sadar membentak, kaget dengan pernyataan tidak langsung Retta jika dirinya dapat mengendarai mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Saudara Baru (NCT and OC)
FanfictionHanya cerita tentang pertemuan Retta dengan sodara sodara baru dari kakak tirinya yang maha dasyat brisik dan ramainya, serta kehebohan masa liburan mereka yang gak bakal Retta lupa. "duh bakal ilfeel gak ya si Retta sama yang lain?, kelakuan merek...