35

4.3K 442 51
                                    

"kita nggak kepagian kan ya?" ini Han yang bergumam sambil melirik jam tangan di pergelangan tangan kiri nya yang menunjukkan pukul 8.15 pagi. "kok Haechan sama yang lain belum dateng?"

Di Minggu pagi yang cerah ini, Han dan anggota volunteer lainnya sudah berada di lobby luas gedung JJ Techno and Game. Sesuai dengan apa yang Faris dan Faesol katakan tempo hari, mereka akan melalukan tour di gedung besar ini serta membagikan kartu akses dan seragam yang sudah di janjikan.

Tidak lama mereka sebuah mobil putih berhenti tepat di depan pintu masuk, dan keluarlah Jeno, Jaemin, Haechan, Chenle dan Jisung saat salah satu petugas yang berjaga di pintu masuk membukakan pintu mobilnya. Petugas yang lain juga membungkuk sopan saat Jeno dan yang lain memasuki gedung.

"widih kemana aja lo semua, beres acara di rumahnya kak Chan lo semua nggak keliatan di perum" sapa Hyunjin ketika Jeno dan yang lain sudah mendudukkan diri si sofa yang ada di lobby.

"iya nih, gara gara masalah kecelakaan lalu lintas itu, uncle jadi parno an, kita jadi nggak dibolehin balik ke perum" sahut Haechan apa adanya.

"hm, semoga om Donghae sama tante Tiffany cepet sembuh ya, Jen, Jaem" ucap Seungmin tiba tiba, yang dibalas senyum dan anggukan saja dari anak kembar itu.

"iya, makasih doa nya, Min"

Jelas semua orang sudah mengetahui tentang kecelacaan itu, termasuk mengetahui siapa korba dan siapa dalang dari kecelakaan itu. Tapi untungnya, teman teman Jeno dan Jaemin ini dapat memahami keadaan dan berusaha menjaga perasaan dua anak kembar itu, dengan tidak membahas bahas masalah itu di depan mereka.

"berarti rumah di perum itu kosong dong sekarang?" tanya Han.

"nggak, sementara ditempatin om Nickhun sama tante Yeeun. emak sama bapaknya bang Ten" jawab Jaemin menjelaskan yang diangguki saja oleh Han.

Tiba tiba salah satu pintu lift, dan setelahnya Faris dan Faesol keluar dari sana menenteng banyak paper bag berukuran sedang. Keduanya mengenakan wearpack khusus berwarna hitam dipadukan dengan rompi berwarna hijau tua yang dihiasi logo perusahaan di lengan kanan dan bordiran bertuliskan 'trainer' di lengan kiri.

"pagi kakak kakak dan teman teman semua" sapa Faris dengan senyum lebarnya, walau itu tidak bisa mengalihkan rasa heran para volunteer ini dari wajah Faris yang lebam. "maaf nih kita molor 20 menit dari kesepakatan"

"muka lo kenapa?" tanya Haechan mengacuhkan sapaan Faris. Ia justru terpaku pada wajah Faris yang lebam dan ditempeli plaster.

"semalem nyusruk gue bang pas ngejar anjing liar lepas" sahut Faris acuh tanpa menatap lawan bicara, yang tentunya tidak dipercayai begitu saja oleh Haechan.

"oke, gue mulai bagiin seragamnya ya. yang ngerasa disebut namanya, langsung samperin gue" celetuk Faesol mencoba mengalihkan obrolan, ia mulai menyebutkan nama nama yang tercetak pada salah satu sisi paper bag dan mulai membagikan paperbag berisi seragam tersebut.

"terakhir, Yoon Sanha" yang disebut namanya pun mendekati Faesol, menerima paper bag bertuliskan namanya di yang Faesol sodorkan.

"jadi, di dalem paper bag itu isinya jelas ada seragam. terus kita juga kasih jas laboratorium yang dipake khusus kalo mau masuk ke lab hardware, selain itu ada juga beberapa peralatan keselamatan lainnya" terang Faesol dengan rinci.

"kenapa ke lab hardware kudu pake jas lab?, terus emang kita bisa masuk ke sana?" tanya Bomin.

"kita tambah aksesnya biar kalian bisa masuk kesana. kenapa kudu pake jas lab, soalnya di sana banyak bahan kimia buat uji coba kualitas semua perangkat keras, nggak jarang banyak percikan api juga. jadi jaga jaga aja sih, safety first" balas Faesol yang diangguki paham oleh Bomin.

Saudara Baru (NCT and OC) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang