Pagi ini Taeyong, Kun dan Doyoung sibuk sekali. Bukan sibuk membuat sarapan, melainkan sibuk membangunkan seluruh penghuni rumah yang luar biasa susahnya untuk dibangunkan. Jika bukan karna mereka semua yang harus pergi ke rumah Retta yang ada di Yongsan, mana sudi Taeyong, Kun dan Doyoung repot repot melakukan ini.
"Yong, lo bangunin Lucas sama Mark ya. gue nggak sanggup kalo harus bangunin mereka berdua" tanpa menunggu persetujuan Taeyong, Kun langsung berlalu begitu saja ke kamar Jisung dan Chenle.
Mau tidak mau akhirnya Taeyong membuka pintu kamar Mark dan Lucas yang kebetulan sudah ada di hadapannya, memasukinya begitu saja tanpa mengetuk karna ia tau kedua manusia itu pasti masih tertidur dengan posisi yang berantakan.
Tapi di luar dugaan Taeyong, ternyata Mark sudah bangun. Ia duduk melamun di atas kasur dan bersandar pada dinding kamar, sepertinya Mark sedang mengumpulkan seluruh nyawanya yang masih terpencar pencar. Dan yang lebih mengherankan lagi itu Lucas sudah yang bangun dan sibuk push up di sebelah Lucy.
"tumben amat lo berdua udah sadar. kaget loh gue ngeliat kalian berdua udah bangun sebelum diguyur air" celetuk Taeyong mengalihkan perhatian pemilik kamar.
"eh abang, tumben amat mau bangunin kita. kaget loh kita ngeliat abang sudi masuk kamar kita berdua" balas Lucas setelah bangkit dari posisi push up nya.
Taeyong menghembuskan napas kesal mendengar perkataan Lucas yang secara tidak langsung mengolok dirinya. Memang biasanya yang paling sudi masuk ke kamar mereka hanyalah Taeil dan Doyoung, itu pun sekedar untuk membangunkan pemilik kamar saja.
Jadi, secara teknis tidak sepenuhnya salah jika Lucas berkata seperti itu.
"kalian tumben udah bangun?" tanya Taeyong sekali lagi.
"iya dong, kalo urusan ke rumah Retta sih gue semangat bang" sahut Lucas yang sekarang sudah menelentangkan tubuhnya pada Lucy.
"iya, abang nggak tau aja segimana nyenenginnya rumah Retta yang di Yongsan" tambah Mark yang masih duduk di atas kasurnya dengan pose melamun.
"pantes lo berdua betah amat nginep disana waktu si Retta minggat, sampe nggak inget sama yang di sini" cemooh Taeyong pada dua orang yang tiba tiba menjadi rajin ini.
"oh ya jelas!, cuma di sana gue dipanggil tuan muda!" sahut Lucas menggebu, yang mana itu disetujui oleh Mark.
"cuma di sana juga gue bisa mandi di bath tab!. cuma di sana juga gue bisa request makanan yang gue mau!" tambah Lucas lagi mengabsen semua yang dapat ia lakukan di rumah Retta.
"terus hari ini, pokoknya gue kudu bisa renang di sana!" ucap Lucas penuh kegigihan.
Lucas terdiam beberapa detik dan wajahnya tiba tiba berubah sedikit muram, "tapi setiap gue nginep di sana, gue nggak bisa tidur nyenyak. soalnya nggak ada Lucy di sana" ucapnya sambil tangannya mengusap usap seprei biru muda dan selimut neon pink miliknya.
"alah lebay amat lo!. paling si Lucy juga seneng kali lo tinggal!" sahut Mark yang mungkin karna nyawanya belum sepenuhnya terkumpul, Mark jadi meladeni drama yang Lucas buat.
Lucas menoleh tajam ke arah Mark dan melotot tidak terima, "sembarangan lo kalo ngomong!, Lucy itu setia ya!" bantah Lucas keras. Mark sendiri yang mendapat kecaman seperti itu hanya mengedik kedua bahunya tidak peduli.
Sedangkan Taeyong yang sedari tadi berdiri di dekat kasur Mark dan Lucas hanya menghela napas dan menggeleng geleng saja. Menyesal sekali kedua matanya melihat dan kedua telinganya mendengar perkataan tidak bermutu Lucas.
"yaudah deh kalo kalian udah bangun. cepet keluar kamar jangan tidur lagi, kita bakal ke rumah Retta entar siang. gue nggak sudi bangunin kalian sama masuk ini kamar dua kali" ujar Taeyong yang langsung melangkah ke pintu kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Saudara Baru (NCT and OC)
FanfictionHanya cerita tentang pertemuan Retta dengan sodara sodara baru dari kakak tirinya yang maha dasyat brisik dan ramainya, serta kehebohan masa liburan mereka yang gak bakal Retta lupa. "duh bakal ilfeel gak ya si Retta sama yang lain?, kelakuan merek...