Doyoung terus memperhatikan Retta dengan heran, anak itu tenang sekali memakan kue nanasnya, ini bahkan sudah potongan ketiga yang Retta makan.
Padahal kue itu asam sekali di lidah Doyoung saat ia cobanya tadi, baginya cukup sulit menelan satu gigitan dari kue itu. Doyoung bahkan meneguk banyak air untuk menghilangkan rasa asam yang terus menempel di lidahnya.
"lidah lo nggak mengkerut apa makanin kue nanas itu terus?"
Sontak seluruh pasang mata langsung menatap Retta, mereka yakin sekali kalimat itu Doyoung utarakan untuk Retta. Karna siapa lagi yang mampu menelan dan menghabiskan kue yang 70% memliki rasa asam itu selain Retta.
"nggak kak, ini enak. Retta suka" sahut Retta sekenanya, yang mana membuat Renjun sejak tadi tidak bisa tidak tersenyum bangga di sudut sana.
Yasudah biarkan saja Retta yang menghabiskan kue nanas itu. Tidak lama dari arah dapur muncul Chenle, Jisung dan Jeongin yang masing masing menggenggam ice cream.
"lo bertiga dapet es krim darimana?" tanya Taera yang juga menginginkan ice cream.
"di kulkas banyak, lo lupa kemaren Retta nimbun banyak banget es krim" sahut Chenle.
"Retta, bagi es krim yaa"
"iya ambil aja kak"
Mendengar itu seketika Taera langsung melesat ke dapur demi mendapatkan ice cream, tidak lupa juga ia ambil untuk saudaranya yang lain dan teman temannya yang sedang berkunjung.
"kak Changbin, rumah kakak bukannya dua jarak dari rumah Retta yang di Yongsan?. kok kakak bisa di perum sebelah?"
"ya gue beli rumah di situ soalnya lebih deket dari sekolah gue dulu sama tempat kuliah gue sekarang, terus rumah temen temen gue juga lebih gampang nyamperinnya dari sini. lagian om Jonathan kasih harga murah juga ke gue" sahut Changbin panjang lebar.
"terus rumah kakak yang di Yongsan nggak ada yang nempatin dong?, kan uncle sama aunty sering pergi pergi"
"ada mbak Moonbyul kok, sekarang mak lampir satu itu bakal netep di Seoul" sahut Changbin yang diangguki saja oleh Retta.
Memang benar jika dulu Changbin itu sering sekali terlambat ke sekolah. Sebenarnya itu bukan hal besar sih buat Changbin, mengingat ia merupakan tipikal siswa yang gemar melanggar aturan walau masih di batas wajar.
Tapi karna ketiga guru kedisiplinan di sekolah Changbin sudah bosan sekali mengurus Changbin, akhirnya guru kedisiplinan paling galak seantero sekolah, Mr. Yoongi, mengancam jika Changbin datang terlambat lagi makan Mr. Yoongi akan melaporkan pada kakak perempuanya, Moonbyul.
Seketika Changbin pun panik bukan main, karna ketimbang kedua orang tuanya, Changbin justru lebih takut pada kakak perempuannya itu. Dan kebetulan sekali keduanya saling mengenal, jadi mudah saja bagi Mr. Yoongi bertemu dengan Moonbyul walau kakak perempuan Changbin ini sibuk sekali.
Dua hari setelah itu, semua teman dan adik kelasnya heran ketika melihat sosok Changbin keluar bersama dengan mobil kesayangannya dari rumah yang letaknya tepat di depan rumah Hyunjin dan Yeji. Saat Han bertanya apa yang Changbin lakukan disana dengan enteng Changbin menjawab,
"sekarang gue tinggal disini, soalnya kemaren Mr. Yoongi ngancem kalo gue telat terus gue bakal dilaporin ke mbak Moonbyul. makanya beres sekolah kemaren gue beli ini rumah yang deketan dari sekolah, biar gue nggak telat lagi"
Jelas itu mengejutkan semua teman dan adik kelas yang juga akan menjadi tetangganya. Pikir mereka, semudah itukah Changbin membeli rumah?.
Tapi yaudahlah yaa, orang kaya mah bebas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Saudara Baru (NCT and OC)
FanfictionHanya cerita tentang pertemuan Retta dengan sodara sodara baru dari kakak tirinya yang maha dasyat brisik dan ramainya, serta kehebohan masa liburan mereka yang gak bakal Retta lupa. "duh bakal ilfeel gak ya si Retta sama yang lain?, kelakuan merek...