Etilly menatap keluar jendela dengan pandangan yang rumit.
Sang mentari telah memperlihatkan wujudnya burung burung berkicau di luar jendela nya.
Etilly menggosok matanya dan menguap kelelahan.
Ia telah menghabiskan waktunya dengan membaca semua buku yang di bawa oleh Sera.
Buku yang cukup menarik dan memberinya banyak informasi yang ia butuhkan.
kerajaan Figenbergh terletak di timur benua yang berbatasan langsung dengan kerajaan Salomo.
Dalam buku yang di baca oleh Etilly dunia yang ia tempati di pimpin oleh 5 kerajaan besar namun bukan itu yang menyita perhatian nya melainkan tentang sihir yang di deskripsikan dalam buku di tangannya.
Dunia yang ia tempati memiliki 5 elemen sihir dimana setiap orang dapat menggunakan salah satu dari 5 elemen sihir itu.
Cukup mengejutkan untuk mengetahui bahwa hal hal fantasy seperti itu ada di dunia yang ia tempati sekarang.
Etilly menatap buku yang ia pegang dan menyimpan nya di bawah bantalnya.
Ia telah cukup membaca dan sekarang adalah waktu terbaik untuk tidur setelah begadang semalaman.
Etilly menatap langit langit kamarnya lalu menutup matanya.
Terlelap dalam tidur yang kosong.
🍁🌳🍁🌳🍁🌳
Waktu terus berlalu Etilly telah terlelap dari fajar hingga senja.
Etilly terbangun dengan perut yang bergemuruh.
"Sera" Etilly memanggil pelayannya yang berada di luar pintunya dengan suara yang serak.
Sera masuk dengan wajah gugup dan kepala menunduk enggan untuk menatap mata sang putri.
"Aku lapar bawakan aku--"
"Baik tuan putri!"
Etilly belum menyelesaikan kata katanya namun Sera terlalu gugup dan memotong kalimat dari Etilly.
Sera keluar dari kamar Etilly dengan terburu buru tanpa berbalik melihat Etilly yang menatapnya dengan pandangan rumit.
'Hhhh....di masa depan ia harus lebih menahan diri'.
Fakta bahwa sang pelayan telah mendapatkan trauma yang besar tak bisa ia abaikan.
Etilly tak bisa mempertahankan seorang pelayan yang terlihat menyedihkan seperti itu.
Bahkan dengan hanya berada di kamarnya ia (Sera) terlihat seolah olah akan meninggalkan kehidupan nya di detik berikutnya.
Etilly tak berfikir bahwa hukuman yang ia berikan kepada pelayan pelayannya beberapa waktu lalu akan menimbulkan trauma dan ketakutan yang begitu besar seperti itu.
Ia hanya ingin membalaskan perlakuan mereka terhadap pemilik tubuh, putri Ferosty, dan menciptakan sedikit ketakutan agar tak ada lagi yang mengulangi kesalahan yang sama di masa depan.
Etilly memijit kepalanya yang terasa sedikit sakit lalu di waktu kemudian ketukan yang berasal dari pintu mengalihkan kegiatan memijitnya.
"Masuklah"
Sera masuk setelah mendapatkan izin dari Etilly.
Beberapa makanan yang berada di nampan terlihat sedikit di mata Etilly.
Walaupun tampilan yang terlihat cukup menarik namun porsi yang dihidangkan membuat Etilly merasa tak puas.
'bagaimana ia bisa tumbuh dengan mengkonsumsi makanan yang sedikit seperti itu'
Etilly menatap nampan yang di bawa oleh Sera lalu mengalihkan tatapannya kepada Sera yang menundukkan kepalanya.
"Bawakan aku lebih banyak" etilly mengambil makanan yang berada di nampan dan memakannya tanpa melihat ekspresi Sera.
"Pu-putri"
"Bawakan"
'itu tak baik untuk seorang wanita muda dengan memakan makanan yang begitu banyak dalam satu waktu' Sera ingin mengatakan itu namun melihat tampang dari sang putri membuat Sera tak bisa mengungkapkan pikirannya.
Tanpa bantahan terhadap perintah dari Etilly, Sera pergi mengambilkan makanan untuk putri Ferosty sekali lagi.
(Note : Ferosty menyandang gelar sebagai putri dikarenakan ibu dari putri Ferosty merupakan anak dari mendiang raja Figenbergh, Dorman)
KAMU SEDANG MEMBACA
the last night
Fantasy*belum revisi* Ert Von ferosty putri malang yang mendapatkan pengabaian dari keluarga nya sendiri. Di malam yang gelap dengan hujan deras dan suara petir yang menggelegar menjadi saksi sang putri Ert Von Ferosty menghembuskan nafas terakhirnya. Jiwa...