glaarr.....glaarrrr......
Suara petir yang menggelegar di gelapnya malam suara hujan yang deras dan angin yang kuat menyertai sang petir.
Di kamar yang dingin dan hampa terlihat seorang gadis kecil yang berusia 12 tahun tengah mengeluarkan keringat dinginnya.
Ia adalah Ert Von Ferosty putri dari Duke Celestial.
Napas dari gadis kecil itu tersengal senggal seolah olah akan terhenti di detik berikutnya.
"A-ayah..." Suara yang lemah dan penuh kesedihan menyebut seseorang di akhir kesadaran nya.
Napas dari gadis itu kian melambat di detik berikutnya putri malang yang telah mendapatkan beragam kesedihan dan kekecewaan akhir nya menghembuskan napas terakhirnya.
Mengakhiri kehidupannya yang menyedihkan.
Malam itu hujan turun dengan deras suara petir menggelegar diikuti oleh angin yang berhembus kencang seakan menjadi saksi kepergian dari sang putri yang menyedihkan.
Waktu terus berlalu, malam semakin dingin bibir yang telah membiru dan tubuh yang telah mendingin perlahan lahan mendapatkan jejak kehidupannya.
Bibir mungil itu mulai kembali memerah.
Sepasang mata yang tertutup dalam kesedihan membuka cahayanya.
Itu terbuka dan menampilkan kelopak mata yang berwarna merah gelap memancarkan warna yang terlihat seperti berlian.
Indah
Tak ada jejak emosi yang dapat terlihat dari sepasang mata milik gadis kecil itu.
"hidup?!" Gadis kecil itu menggerakkan tangannya dengan susah payah dan menatap tangannya yang kecil.
Tangan kecil yang tak memiliki sedikit pun kekuatan.
'tak berguna'
Itu lah kata kata yang dapat gadis kecil itu deskripsi kan tentang tubuhnya sekarang.
Lemah dan tak berguna.
"Ukhh..." Sesuatu yang berat menimpa ingatannya.
Bagai alur film.
Ingatan ingatan dari pemilik tubuh mengalir ke ingatan jiwa yang baru menempati tubuh itu.
Rasa sakit dari mendapatkan beragam ingatan dari pemilik tubuh membuat jiwa yang baru saja mendapatkan kesadarannya, kembali tak sadarkan diri.
*🍂
*🍂
*🍂
Malam berganti pagi.
Kicauan burung terdengar dari luar jendela.
Kamar yang hampa dengan sedikit jejak cahaya yang masuk dari celah celah tirai memberikan sedikit penerangan.
"Ukhh...." Gadis kecil dengan tampilan yang berantakan membuka matanya yang dingin tanpa jejak emosi.
Etilly jiwa yang menempati tubuh putri Ferosty menggerakkan kaki kaki mungilnya untuk mengambil langkah menuju lemari bajunya.
Memakai baju yang terasa layak untuk di pakai, menyisir rambutnya di depan cermin yang memantulkan bayangan dirinya.
Tubuh kecil yang rapuh seolah olah akan hancur dalam satu tiupan angin rambut perak yang seindah cahaya bulan mata merah gelap yang cantik dengan pancaran emosi yang kosong.
Itulah deskripsi singkat untuk tubuh yang ia tempati.
"Menyedihkan"
Etilly membuka tirai membiarkan cahaya masuk menerangi kamar yang terasa hampa lalu berjalan menuju pintu.
Membuka pintunya dan keluar dari kamar yang terasa pengap.
Para pelayan mengabaikan kehadirannya seolah olah ia tak memiliki hawa keberadaan sedikitpun.
Namun itu tak mengganggu nya sama sekali.
'abaikan saja, ia tak peduli'
Ia akan tinggal disini beberapa waktu lagi untuk mencari beberapa informasi tentang dunia luar setelah itu ia akan meninggalkan tempat menyedihkan sang pemilik tubuh.
'bagaimanapun ia akan menjalani hidup yang ia inginkan, bebas dan damai'
Etilly berjalan di sepanjang koridor membiarkan kakinya melangkah ke tempat yang kakinya inginkan.
Keadaan yang tenang pilar pilar yang menjulang tinggi keramik indah yang menutupi lantai dan taman dengan bunga bunga yang indah cukup memanjakan mata Etilly.
Etilly menikmati jalan jalan paginya mata nya menyusuri pilar pilar yang kokoh namun Keadaan yang tenang tak berlangsung lama suara derap kaki terdengar dari kejauhan.
Itu adalah beberapa prajurit dengan 3 orang yang berpakaian mewah di depannya.
Etilly dapat melihat beberapa orang yang berjalan ke arahnya.
'ahh....itu adalah keluarga dari pemilik tubuh yang ia tempati' Etilly menggali dari salah satu ingatan yang ia terima.
Ia menyadari beberapa orang yang berjalan mendekati nya, itu adalah kedua saudara dan ayah putri Ferosty yang asli.
Sang Duke dan kedua putranya Ert dial lenuard dan Ert Feront Diallo.
Etilly tak memiliki hal hal untuk berurusan dengan keluarga sang pemilik tubuh oleh karena itu Etilly memilih terus berjalan dan mengabaikan keluarga putri Ferosty.
Etilly melewati keluarga pemilik tubuh yang ia tempati begitu saja tanpa berbalik atau memberikan satu pandangan.
"Ert Von Ferosty!!" suara yang cukup dingin tanpa jejak kepedulian memanggil nama pemilik tubuh, Etilly menghela napas berat dan berbalik menatap orang yang telah memanggil nama dermawan nya.
"Dimana sopan santun mu?!!" Pria muda yang terlihat tampan dengan rambut berwarna hitam dan sepasang mata yang berwarna biru indah.
Menatap Etilly dengan pandangan yang rumit.
Etilly menatap sesosok yang telah menyakiti telinganya tanpa memberikan jawaban.
Tak ada yang membuka kalimat untuk beberapa saat.
Duke Celestial dan kedua putranya memiliki pandangan yang rumit di bola mata mereka.
Etilly di sisi lain mengamati ketiga sampah yang menjadi penyebab sang pemilik tubuh kehilangan hidupnya.
"Walaupun aku memberi salam penghormatan kalian tetap akan mengabaikan ku jadi jangan buang waktumu untuk itu" suaranya samar namun tetap terdengar di telinga sang Duke dan kedua putranya.
Matanya yang dingin menunjukkan ketidakpedulian untuk hal hal yang berada dalam pandangan nya.
Tatapan yang tajam dan dingin memberikan beberapa perasaan yang sedikit mengganggu untuk ketiga orang yang berada di depan Etilly.
Tak ingin menghabiskan waktunya lebih lama lagi Etilly berbalik meninggalkan Duke Celestial dan kedua putranya dengan Ekspresi yang rumit di wajah mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
the last night
Fantasy*belum revisi* Ert Von ferosty putri malang yang mendapatkan pengabaian dari keluarga nya sendiri. Di malam yang gelap dengan hujan deras dan suara petir yang menggelegar menjadi saksi sang putri Ert Von Ferosty menghembuskan nafas terakhirnya. Jiwa...