28.

5.6K 819 22
                                    

Orang orang berbalik melihat kearah sosok gadis remaja yang terlihat menyedihkan dan melontarkan beragam penghinaan dan tatapan merendahkan ke arah gadis remaja itu.

Gadis remaja itu menunduk kan kepalanya dan berjalan pergi meninggalkan orang orang yang menatapnya layaknya kotoran menjijikkan.

"Ck..., untuk beberapa saat aku merasa sesuatu yang kotor merusak pandangan ku" Aiden berdecak kesal menatap gadis remaja menyedihkan yang beberapa saat lalu berada di sampingnya kini menjauh dari pandangan nya.

"..."

Mengalihkan pandangannya Aiden menatap ekspresi Lenan yang masih terlihat tenang tanpa perubahan sedikitpun.

Bosan melihat ekspresi dari sang Duke muda, Aiden Pasteur mengalihkan pandangannya melihat sekeliling dengan ekspresi yang rumit.

Dan--

Pandangan Aiden mendapati sosok gelap yang bergerak gerak tak jauh dari batu besar yang menjadi sandaran dari saudara nya.

Walaupun tak menimbulkan suara sedikitpun sosok gelap itu tak bisa menghindari pandangan dari Aiden Pasteur, putra mahkota kekaisaran Salomo.

"Saudara"

Tatapan Aiden semakin intens seolah olah ingin melihat lebih jelas ke arah sosok gelap yang berada tak jauh dari keberadaan nya.

"Disana! Sesuatu terus bergerak--"

Swushh

Tanpa memberikan kesempatan kepada putra mahkota kekaisaran Salomo untuk menyelesaikan kalimatnya, Lenan Kusto defolva Duke muda dari duchy defolva melayangkan belatinya ke arah belakangnya.

Belati yang tajam menimbulkan suara yang juga cukup tajam.

Tass...

Seolah memiliki insting yang cukup tajam sosok hitam itu menghindari belati yang dikirimkan oleh lenan dalam sekali waktu.

Sosok hitam yang menghindari serangan dari sang Duke muda melompat ke arah cabang pohon yang berada di depannya.

Di bawah kegelapan malam sosok hitam dengan siluet yang mungil menatap sekilas ke arah Lenan dengan pandangan yang mengabur.

"Masih terlalu dini untuk bisa melukai ku anak kecil" ucap sosok gelap itu lalu pergi memasuki kedalaman hutan yang gelap.

Suara yang angkuh dan penuh kesombongan memasuki pendengaran sang Duke muda.

Suara yang terdengar angkuh itu tak bisa menutupi wujud aslinya.

Walaupun gelap malam menutupi bentuk dari sosok hitam itu lenan yang memiliki ketajaman Indra penglihatan dapat melihat dengan jelas sosok asli dari makhluk yang menutupi dirinya dalam kegelapan malam itu.

'itu adalah seorang gadis kecil'

Entah dorongan darimana Lenan memusatkan mana pada kakinya dan dalam hentakan kecil ia melesat mengikuti sosok gadis kecil yang berada jauh di depannya.

Membiarkan tubuhnya membawa dirinya, lenan menambah penggunaan mana untuk menambah kecepatan nya.

Semakin dekat

Ia semakin dekat dengan sosok hitam di depannya.

"Saudara!!"

Aiden tepat berada di belakang Lenan.

Mengabaikan seseorang yang memanggil namanya Lenan tetap memusatkan perhatian nya pada sosok hitam yang terlihat semakin dekat.

Swuushh...

Lenan mengirimkan belati yang sama ke arah sosok hitam yang berada di depannya.

Belati yang ia kirimkan melewati sosok hitam itu dan menancap ke pohon dengan suara yang cukup keras.

Sosok hitam yang melihat sebuah belati melewati nya segera melambatkan pergerakan nya.

Memanfaatkan hal itu Lenan terbang ke arah sosok hitam dan berdiri tepat di depannya.

Ia, Lenan akhirnya dapat melihat wujud sosok hitam yang berada di hadapannya dengan sangat jelas.

'benar benar seorang gadis kecil'

Sosok hitam yang berada dihadapannya merupakan gadis kecil yang mungil.
Gadis kecil itu terlihat lebih muda dari adiknya yang berusia 9 tahun.

Dengan tubuhnya yang kecil ia membawa beban yang lebih besar di tubuhnya menempel di punggung nya yang kecil.

Gadis kecil yang berada dihadapannya memiliki sepasang mata Rubi yang bersinar di dalam kegelapan malam dan menatapnya tajam.

"Nama?"

"..."

"Dengan hormat bisakah aku mengetahui nama--"

Boom!!...

Tanpa memberikan kesempatan untuk sang Duke muda menyelesaikan kalimatnya sebuah serangan yang begitu tiba tiba  dikirim kepada nya.

Lenan menghindari serangan yang dikirim ke arahnya dan serangan yang tak mengenai target nya meledak dibelakang nya membuat beberapa pohon hancur menjadi serpihan.

"Enyah!!"

BOOM!!!...

Serangan yang kedua menimbulkan ledakan yang lebih besar dari sebelumnya.

Pohon pohon terbakar dalam ledakan yang cukup keras segera hutan yang gelap berubah menjadi lautan api yang menyala.

Ditengah kobaran api yang menyala gadis kecil dengan tampilan yang cukup berantakan menatap Lenan dengan kemarahan yang tak dapat dijelaskan.

"Saudara!!"

Dari kejauhan Aiden memanggil Lenan dengan ekspresi panik di wajahnya.

Aiden merapalkan mantra dan di waktu kemudian tetesan air menciptakan roh yang bersinar.

Itu adalah undine.

Roh air, undine.

Aiden memanggil undine memadamkan kobaran api yang menyala.

Api yang dipadamkan oleh air menimbulkan asap yang cukup tebal dan menghalangi pandangan lenan.

"Hahh... Bagaimana bisa kau pergi--"

Wuuusshhhh...

Mengabaikan Aiden yang bergerak mendekati nya Lenan meniupkan angin kecil untuk menghilangkan asap tebal yang menghalangi pandangan nya

'hilang??'

Gadis kecil yang berdiri di hadapannya beberapa saat lalu menghilang begitu saja tanpa meninggalkan jejak sedikit pun.

"Ahh..., melelahkan! Mengapa kau repot repot mengejar makhluk hitam itu?!"

"..."

Lenan terdiam tak memberikan Jawaban apapun, sejujurnya ia pun tak tahu mengapa ia mengejar gadis kecil itu.

"Apakah karena perkataan sombong yang diucapkan oleh makhluk itu??jika seperti itu akan lebih baik kau mengabaikan nya!! Hanya beberapa kalimat yang penuh omong kosong!!mengapa kau harus menanggapi nya--"

"Diamlah"

"Cih..., Aku hanya-- hei!!"

Lenan kembali meninggalkan sang putra mahkota di belakangnya.

🍁🍁🍁

Note : tubuh putri Ferosty berusia 12 tahun namun karena pemberian asupan nutrisi yang kurang tubuh nya terlihat lebih kecil dan rapuh dari anak anak yang seusianya.

Note 2 : Aiden memanggil Lenan sebagai saudara karena ia merasa cukup dekat dengan Lenan lebih dari seorang teman biasa.

the last nightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang