Nweren
Pulau kecil yang tak berpenghuni.
Nweren memiliki gunung dan tebing yang mengelilingi nya di sekitar gunung terdapat banyak hewan buas yang tak biasa sebagian dari mereka memiliki mana.
Orang orang menyebut hewan hewan yang memiliki kemampuan sebagai
Makhluk sihir.Bukan hanya makhluk sihir yang menjaga daratan itu kabut tebal dengan esensi gelap juga mengelilingi daratan itu.
Begitu banyak hal berbahaya menjadikan tempat itu sebagai tempat yang tak layak di huni.
Namun sebagai tempat yang tepat untuk dijadikan persembunyian.
Nweren adalah tempat yang tepat untuk membawa para budak dan tawanan yang di selamatkan oleh Etilly.
Tempat yang cocok untuk membangun peradaban baru.
"Ini adalah Nweren disini adalah tempat teraman untuk kalian namun jika ada dari kalian yang memiliki rencana lain kalian bebas untuk menentukan nya-"
Wanita muda yang berbicara di hadapan orang orang yang memandang nya menghentikan kalimatnya untuk melihat wajah satu persatu dari mereka.
"Kalian bisa pergi melalui pintu yang berada di belakangku ini merupakan satu satunya portal yang akan membawa kalian keluar dari Nweren dengan aman"
Wanita muda itu tak lain adalah Lusi.
Lusi hanya menyampaikan apa yang ingin di sampaikan oleh gadis kecil yang kini sedang tertidur karena kelelahan.
"Kalian bebas menentukan dan menemukan jalan kalian"
Itu adalah akhir dari Kalimat singkat yang ingin diucapkan oleh gadis kecil yang berada di samping Lusi.
''jika kami pergi kemana kami akan pergi?!''
''tak ada tempat yang bisa menerima perempuan seperti kami?!''
''bahkan jika ada diluar sana yang akan menerima kami, jelas ada maksud lain di belakang mereka''
''bukan kah itu sama saja dengan berada di penjara''
Wajah setiap orang terlihat ketakutan dan penuh kesedihan mata mereka menunjukkan keputusasaan yang begitu dalam.
"Kalian memiliki Nweren, Nweren adalah rumah setiap orang dari kalian, nona muda tak menyelamatkan kalian dengan tujuan untuk membuang kalian kembali!"
Dengan suara yang tegas seorang pengikut yang berada di samping Lusi membuka suaranya.
"Kalian bisa menetap disini dan memulai kehidupan baru"
"Apa tujuan kalian? Tak ada hal yang tak memiliki maksud di belakang nya, katakan dengan jelas mengapa kalian menyelamatkan kami!"
Seorang wanita muda yang berada di tengah tengah kerumunan membuka suaranya yg terdengar sedikit bergetar.
"Di Nweren kalian akan diberikan keamanan, tempat tinggal, dan beberapa fasilitas yang memadai namun semua itu tentu memiliki bayaran yang tinggi"
'Bayaran? Ahh tentu saja, sebenarnya apa yang ku harapkan'
Wanita muda yang mengajukan pertanyaan nya memiliki ekspresi putus asa hal hal yang wanita itu bayangkan hanyalah impian kecil untuk tinggal di tempat yang aman dengan lingkungan yang menyegarkan.
Namun itu hanya lah harapan yang tentu tak akan menjadi kenyataan, di dunia yang mengerikan ini tak ada tempat untuk wanita seperti nya.
'kenapa kami harus terlahir-"
"Tinggallah dengan nyaman, jaga, dan rawat tempat ini itu lah bayarannya"
*Terdiam
Jawaban yang tak terduga.
Setiap orang memperhatikan wanita muda yang berdiri dengan percaya diri di depan mereka.
Tak ada yang mengerti arti dari
'menjaga'.
BUGH...
"Anak ini!!berhenti berputar putar!"
Sebuah pukulan dari Lusi terhadap wanita muda yang berada disampingnya menimbulkan bunyi yang cukup keras.
"Sakit!!!"
(っ˘̩╭╮˘̩)っ
''kalian hanya perlu tinggal disini dengan baik mengurus dan merawat tempat ini, tempat tinggal kita semua"
Kata kata dari Lusi seperti memberikan harapan baru terhadap orang orang yang berdiri di depan nya.
Mata yang terlihat putus asa perlahan lahan mulai memiliki sinarnya.
"Untuk pertanyaan lebih lanjut kalian bisa menanyakannya kepada anak ini"
Lusi menunjuk wanita muda yang memiliki ekspresi berkerut disampingnya.
"Setelah memukulku kau menyerahkan hal merepotkan ini kepada ku begitu saja?!! Tak berperasaan!!"
(ᗒᗩᗕ)
Lusi mengangkat tubuh Etilly dsn membawanya ke tempat peristirahatan yang lebih nyaman.
*
*
*Ruang rapat istana
"Kekacauan yang terjadi tak menimbulkan korban atau kerusakan yang fatal hanya beberapa kerugian kecil"
Duke Malfoy decuster soliad, jenderal pasukan militer yang bertugas menjaga kekaisaran Salomo.
"Ini jelas perbuatan dari bajingan bajingan itu!! Para cecunguk yang hanya berani melakukan tindakan pengecut seperti ini!!"
Marquess Moria memiliki ekspresi yang bengkok di wajahnya, garis wajah yang semakin berkerut memperlihatkan wajah tuanya yang terlihat semakin tua.
"Marquess Moria tenang kan dirimu"
Suara yang berwibawa penuh aura penekanan terpancar dari pria paruh baya yang duduk di kursi kebesaran nya, kaisar salvoir ke 4.
"Iya yang mulia"
"Dari hasil investigasi, orang orang yang melakukan tindakan ini sengaja membuat kekacauan untuk membebaskan para tawanan di penjara bawah tanah"
"Apa yang sebenarnya mereka inginkan?? Sebagian besar dari para tawanan hanyalah wanita biasa"
"Kami belum menyimpulkan nya dengan pasti namun hal ini dapat kita waspadai sebagai tanda tanda pemberontakan"
Duke Malfoy memberikan pandangan yang rumit setelah melaporkan hasil dari investasi nya.
"Maaf menyela Duke namun orang orang ku sempat melawan beberapa orang yang terlibat dalam tindakan ini dan mendengar perwakilan dari kerajaan Figenbergh memanggil nama salah satu dari mereka seakan saling mengenal satu sama lain"
Perwakilan dari akademi Muroel juga ikut ambil andil dalam rapat yang digelar secara mendadak itu.
"Sudah ku duga bahwa mereka tak dapat dipercaya, orang orang dari kerajaan terus berbuat kekacauan dimana saja mereka berada!!"
Marquess Moria terlihat memiliki banyak keluhan terhadap orang orang yang berasal dari kerajaan tetangga.
"Tenanglah Marquess, kita tidak bisa menyimpulkan sesuatu dengan hanya mendengar pertanyaan dari salah satu pihak saja"
Duke Malfoy tentu memiliki kecurigaan terhadap perwakilan dari kerajaan tetangga namun ia tak dapat menyimpulkan nya begitu saja atau menuduh mereka tanpa bukti yang jelas.
🍂🍂🍂
Jangan lupa vote dan komen nya.
Kritik dan saran juga diperlukan
KAMU SEDANG MEMBACA
the last night
Fantasy*belum revisi* Ert Von ferosty putri malang yang mendapatkan pengabaian dari keluarga nya sendiri. Di malam yang gelap dengan hujan deras dan suara petir yang menggelegar menjadi saksi sang putri Ert Von Ferosty menghembuskan nafas terakhirnya. Jiwa...