24.

12.7K 1.5K 50
                                    

Waktu terus berlalu langit yang cerah telah berganti kan keheningan malam.

Langit yang menggelap.

Suara tetesan air dan hewan hewan malam yang saling sahut menyahut menemani malam yang dingin untuk seorang gadis kecil.

Etilly gadis kecil itu menyandarkan tubuhnya pada batu besar yang berada di belakang nya dan menatap langit malam yang tertutup oleh awan.

Sepasang mata Ruby nya menatap langit malam dengan pandangan yang memiliki beragam emosi di dalamnya.

"Apakah kau akan membiarkannya seperti itu?"

"Ya"

Jawaban yang singkat menjawab pertanyaan dari 'sesuatu' yang bersuara di kepalanya.

"Untuk seorang gadis kecil kau terlalu kejam--"

"Dan kau terlalu berisik"

Diam

Kembali ke keheningan.

Angin bertiup dengan lembut meningkatkan kedinginan malam yang menusuk tulang namun gadis kecil yang bersandar di samping batu besar itu sama sekali tak bergeming dari tempatnya.

Ia diam duduk dengan tenang menatap langit malam yang hampa.

"Apa kau tahu alasan dari semua diskriminasi ini?" Etilly bertanya pada 'sesuatu' yang berada di dalam dirinya, salah satu tangannya terangkat seolah ingin menggapai sesuatu.

Mata Ruby nya menatap dalam ke arah langit yang hampa.

"Entahlah~"

Suara berat yang berada di kepala kecil Etilly terdengar seolah olah memiliki emosi yang rumit.

Walaupun hanya perubahan kecil Etilly dapat merasakan nya.

Suara yang berada di kepala nya masih terdengar sama namun emosi yang terkandung di dalamnya terasa berbeda.

"Cukup jelaskan dengan-"

"Gadis, seseorang berjalan mendekat"

Sebelum menyelesaikan kalimatnya Etilly mendapatkan peringatan dari 'sesuatu' yang berada di kepalanya.

Peringatan tentang kedatangan beberapa orang yang berjalan mendekati nya.

Etilly menajamkan matanya.

Berusaha melihat dalam kegelapan malam siapa yang berjalan mendekati nya.

Matanya yang berwarna merah Ruby itu menyala dalam kegelapan malam namun usaha Etilly untuk melihat dalam kegelapan malam berakhir sia sia.

Ia tak melihat apapun.

Hanya kegelapan yang di selingi kabut tebal.

'mengapa?!'

"Gadis, kau sudah menggunakan semua mana yang ada tanpa menyisakan nya sedikit pun"

"..."

mendengar ucapan 'sesuatu' yang berada di dalam dirinya membuat ekspresi Etilly terlihat buruk.

''sial"

Ia terlalu banyak menggunakan mana dan terlalu gegabah.

Tanpa disadari ia juga telah mengabaikan beberapa faktor kecil yang dapat menjadi gangguan pada jalannya.

Ahh~

Etilly mengutuk kecerobohan nya yang membuat lubang besar pada jalannya.

Etilly, gadis kecil itu berfikir ia telah berlari cukup jauh memasuki kedalam hutan hingga tak ada seorang pun yang bisa menemukan keberadaan nya namun siapa yang sangka kemungkinan terkecil yang di abaikan oleh Etilly benar benar terjadi.

"Bagaimana bisa aku mengabaikan hal kecil seperti ini?!"

"Sembunyi!!"

Suara yang berada di kepala kecil Etilly memberikan perintah yang terdengar membentak.

Mendengar kan suara yang berada di kepalanya Etilly berdiri dan berlari ke arah semak semak yang berada tak jauh darinya.

"Bagaimana dengan wanita itu?!"

"Siapa yang peduli?!'' disaat seperti ini Etilly hanya bisa mengutamakan dirinya sendiri.

Ia tak bisa melibatkan dirinya terhadap orang orang yang ia sendiri tak yakin akan kekuatan yang mereka miliki.

Untuk wanita pengemis yang ia selamat kan, ahh~ ia cukup yakin tak ada yang akan mengambil nya.

Wajah dan tubuh wanita pengemis itu sudah hancur.

'orang bodoh mana yang akan mengambil seorang wanita pengemis dengan keadaan menyedihkan seperti itu?'

Tak ada seorang pun di dunia menjijikkan ini yang akan membawa sedikit beban yang akan menjadi hambatan kecil di pundaknya.

Etilly cukup percaya akan asumsi yang ia pikirkan dan dengan hati hati menyembunyikan dirinya di balik semak semak yang cukup tinggi.

Ia juga mencoba untuk menyembunyikan aura yang ia miliki.

Menghindari kemungkinan terkecil untuk ditemukan oleh orang orang yang mulai mendekat.

🍂

🍂

🍂

Mansion grand duchy

"Apa sudah waktunya untuk merasakan penyesalan??" Suara yang terdengar mengejek keluar dari mulut seorang pemuda yang memiliki ekspresi suram di wajahnya.

Namun kalimat mengejek yang dilontarkan pemuda itu tak mendapatkan tanggapan terhadap orang orang yang berada di hadapannya.

"Menyedihkan, bukankah akan lebih baik jika 'dia' pergi?!tak ada lagi yang akan mengganggu pandangan--"

"Teriond!"

Suara yang dingin dan terdengar kasar menghentikan ucapan dari Teriond yang berdiri di ambang pintu.

"Apa yang coba kau katakan kak?" Lenuard mengangkat wajahnya menatap wajah sang kakak yang memandang nya dengan pandangan sinis.

"Yah~ hanya beberapa omong kosong"

Lenuard memandang sang kakak dan membuka mulutnya.

"Bagaimana pun dia masih bagian dari Celestial membiarkan nya berkeliaran bebas di luar sana bukanlah sesuatu yang dapat diabaikan, entah masalah apa yang akan anak itu perbuat"

Arti dari ucapan lenuard adalah Ferosty masihlah bagian dari keluarga Celestial dan membiarkan gadis kecil itu berkeliaran bebas menimbulkan masalah yang dapat mencoreng kehormatan keluarga Celestial adalah hal buruk yang tak dapat diabaikan.

Oleh karena itu, menemukan gadis kecil itu dan membawanya kembali ke grand duchy adalah sesuatu yang harus mereka lakukan sebelum semuanya terlambat.

"Hahh..." Teriond menghembuskan nafas nya yang terasa berat ekspresi di wajah terlihat rumit "lakukan apa yang kalian inginkan, aku pergi"

Dengan ekspresi gelap pada wajahnya Teriond berbalik pergi meninggalkan keluarga yang ia telah memberikan kekecewaan yang begitu besar di belakangnya.

🍂🍂🍂

Pendeknya (っ˘̩╭╮˘̩)っ

Author lagi berburu tugas Minggu depan dah ulangan kenaikan kelas jadi nggak bisa nulis banyak.

Dan maaf atas keterlambatan update nya.

Ngomong ngomong author baca semua komen kalian ada yang nyemangatin dan buat author semakin semangat nulis.

(◕ᴗ◕✿).

semoga chapter ini dapat menghibur kalian.








the last nightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang