Tujuan Etilly setelah meninggalkan grand duchy adalah akademi Muroel yang terletak di ibu kota kerajaan Salomo dan berdasarkan perhitungan nya ia membutuhkan sekitar 4 hari untuk sampai ke ibu kota kerajaan Salomo.
Menurut informasi yang ia dapatkan ujian masuk akademi Muroel akan diadakan seminggu dari sekarang oleh karena itu ia harus mempersiapkan dirinya.
"Berhenti"
Sebelum meninggalkan daerah grand duchy Etilly memberhentikan keretanya tepat di salah satu tempat pegadaian yang cukup terkenal.
Etilly berencana untuk menggadaikan semua perhiasan yang ia bawa sebelum meninggalkan ibu kota.
Kringg... Kringg
Suara lonceng terdengar ketika Etilly membuka pintu dari toko yang ia masuki.
Etilly mengedarkan pandangannya melihat ke sekeliling ruangan.
Ruangan yang berbau kayu dengan beberapa Rubi yang terpajang indah membuat kesan tersendiri di mata Etilly.
"Permisi tuan, aku ingin menjual mereka semua" Etilly memperlihatkan perhiasan yang ia miliki kepada lelaki parah baya yang memiliki kumis tipis di bawah hidungnya.
(Note : mereka yang dimaksud disini adalah perhiasan yang di bawa Etilly bukan orang yahh)
"Hmm..." Pria paruh baya itu mengambil salah satu perhiasan yang di bawa Etilly dengan teliti.
"Mereka terlihat indah namun beberapa memiliki goresan itu menurunkan harga dari perhiasan ini" Etilly melihat beberapa perhiasannya yang ditunjuk oleh pria paruh baya itu.
Itu adalah goresan kecil.
Dengan hanya memberikan sedikit polesan pada perhiasan itu mereka akan kembali terlihat indah seperti baru.
Etilly menatap pria paruh baya yang telah mengomentari perhiasan nya.
Ia yakin terhadap pria paruh baya yang berada di hadapan nya kini tengah mencari keuntungan darinya karena melihat ia (Etilly) yang masih terlihat muda.
"Berapa harga yang bisa kau berikan?" Etilly bertanya dan menatap pria paruh baya yang juga menatapnya dengan pandangan aneh.
"500 koin emas"
"....."
"Yahh..... Kau tahu itu sudah harga yang mampu saya berikan nona lagipula untuk seorang anak kecil seperti mu memegang begitu banyak uang adalah hal yang buruk"
"...."
"Saya juga tak tahu darimana gadis kecil seperti mu mengambil begitu banyak perhiasan ahh... Biarkan saya menebaknya kau telah mencuri perhiasan ini dari seseorang yang kaya bukan??
"....."
"Hhh... Ibu mu telah mengajarimu dengan baik nak"
Pria tua kurus itu mengeluarkan kata katanya dengan santai tanpa memperhatikan ekspresi dari Etilly yang telah berubah warna.
Ahh...
Etilly merasakan sesuatu di dalam dirinya terasa ingin meledak di detik berikutnya.
'tidak ia harus menahannya'
Etilly tak boleh gegabah ia harus menahan dirinya tubuhnya masih lemah dan belum mendapatkan cukup pelatihan.
Di lain sisi tempat yang ia kunjungi memiliki hawa keberadaan yang cukup kuat.
'itu mungkin adalah pengawal bayangan yang bertugas untuk berjaga jaga jika seseorang menyerang penjaga toko'
"Berikan"
Penjaga toko itu dengan senyum menjijikkan nya memberikan 500 koin emas kepada Etilly.
Setelah mendapatkan sekantong penuh koin emas Etilly keluar dari tempat yang telah memberikan nya kerugian besar dengan hati yang menggelap.
'suatu saat ketika ia mendapatkan kekuatan nya tempat ini akan menjadi tempat pertama yang ia hancurkan'
Etilly memberikan pandangan terakhir nya terhadap toko yang berani membuatnya rugi lalu membiarkan kusir menjalankan keretanya.
🍁
🍁
🍁
Mansion grand duchy
Seorang pria paruh baya yang masih terlihat menawan di usianya yang menginjak 40 tahun menatap keluar jendela melihat gerbang yang telah tertutup dengan pandangan yang rumit.
"Apa yang anda pikirkan Duke dengan berdiri begitu lama disana" Seorang pria paruh baya lainnya masuk dengan beberapa dokumen yang berada di tangannya.
Pria paruh baya itu mendekati meja yang berada tepat di samping Duke Celestial.
Ya, pria paruh baya yang terus menatap keluar jendela adalah Duke Celestial ayah dari putri Ferosty.
"Tidak ada" ucap sang Duke yang akhirnya mengalihkan tatapannya melihat tumpukan dokumen yang baru saja di bawa oleh Daminuel, Sekretaris sekaligus teman masa kecilnya.
Di sisi lain mansion grand duchy
Seorang pelayan tengah menangis bertekuk lutut di bawah kaki seorang pemuda.
"Tu-tuan muda to-tolong bantu pelayan yang rendah ini untuk menyusul tuan putri" Sera, pelayan itu membenturkan kepalanya di tanah bersujud dengan air mata yang terus jatuh dari pelupuk matanya.
"...."
"Tolong bantu pelayan ini untuk menyusul tuan putri" suaranya yang penuh kesedihan semakin keras.
Untuk kesekian kalinya Sera membenturkan kepalanya ditanah sebagai wujud permohonan nya.
"Apa yang kau lakukan?" Pemuda itu adalah putra kedua Duke Celestial.
Ert dial lenuard
Tampang nya yang dingin menatap pelayan rendahan yang sujud di bawah kakinya dengan tangisan menyedihkan.
"Pu-putri dia hiks..." Sera merasakan sesuatu menyumbat tenggorokan nya.
Ia tak sanggup untuk mengatakan apa yang telah ia lihat beberapa waktu lalu.
"Katakan!!" Putra kedua Duke Celestial itu tak memiliki banyak kesabaran untuk mendengarkan omong kosong dari pelayan rendahan yang berada di kakinya.
Bugh...
"Uhuk..."
Tendangan ringan namun mampu membuat sang pelayan untuk mengeluarkan air liurnya di berikan oleh lenuard kepada pelayan yang berada di kakinya.
"Katakan" Suara yang dingin membuat kulit wajah Sera terasa mati rasa namun perasaan menyedihkan yang penuh penyesalan miliknya lebih besar dari rasa sakit yang di berikan oleh tuan muda kedua.
"Pu-putri, dia sakit---"
"Kau memotong jalan ku hanya untuk mengatakan omong kosong seperti itu?? CK..." Dengan tampang yang kesal lenuard menendang Sera sekali lagi membuat Sera menyingkir dari jalan tuan muda kedua itu.
Lenuard berjalan begitu saja meninggalkan pelayan Sera yang meringkuk kesakitan di belakang nya.
"PUTRI DI-DIA AKAN MEMUNTAHKAN DARAH SETIAP MALAM!! TUAN MUDA TOLONG DENGARKAN PERMOHONAN PELAYAN INI"
(Note : pelayan ini atau yang rendahan ini merujuk pada diri sendiri/ diri seseorang yang menyebutkan nya)
Teriakkan Sera yang mengabaikan rasa sakit di perut nya terdengar nyaring.
Sera mengerahkan sisa kekuatan yang ia miliki untuk mengeluarkan suaranya.
"Pu-putri dia uhuk!! Di-dia kesakitan--" suara dari sang pelayan melemah kesadaran nya mulai mengabur.
Sera tak bisa mempertahankan kesadaran nya dan jatuh pingsan sebelum melihat perubahan ekspresi pada wajah kaku milik putra kedua Duke Celestial itu.
🍁🌳🍁🌳🍁🌳
Terima kasih yang udah vote
Setelah baca jangan lupa tinggalin jejak yahh
Vote dan komen kalian sangat sangat sangat berarti untuk ku
KAMU SEDANG MEMBACA
the last night
Fantasy*belum revisi* Ert Von ferosty putri malang yang mendapatkan pengabaian dari keluarga nya sendiri. Di malam yang gelap dengan hujan deras dan suara petir yang menggelegar menjadi saksi sang putri Ert Von Ferosty menghembuskan nafas terakhirnya. Jiwa...