Lenuard POV
suatu hari seorang anak kecil datang menghampirinya, anak kecil itu tersenyum lebar menatapnya dengan hangat lalu mengucapkan satu kata
'kakak'
anak kecil itu tersenyum menggemaskan setelahnya
Pada saat itu ia cukup kebingungan karena kedatangan seorang anak kecil yang nampak asing di matanya oleh karena itu ia mengabaikan panggilan dari anak itu.
Anehnya walaupun ia mengabaikannya anak itu terus datang mengganggunya dan memanggilnya 'kakak' seolah hal itu telah menjadi kebiasaan dari anak itu.
Setelah beberapa waktu ia akhirnya mengetahui identitas dari anak kecil itu melalui pecakapan ayahnya dan salah satu bawahannya.
Anak kecil itu merupakan anak dari istri keempat dari ayahnya.
Ibu dari anak itu merupakan salah satu putri dari raja Paulus, Raja kerajaan Figenbergh.
Hanya sedikit informasi yang ia dapatkan perihal anak kecil itu namun anehnya ia tak mengingat bahwa ayahnya pernah memiliki seorang istri lagi setelah istri ketiganya, ibu dari Diallo, adiknya.
Hal yang lebih aneh lagi adalah ketika ia sendiri merasa hal yang wajar bahwa ia tak mengingat istri keempat dari ayahnya itu.
Ia merasa hal itu bukanlah urusannya walaupun hal itu menyangkut akan seorang wanita yang akan ia panggil ibu.
Dalam kebingungan dan hal hala aneh yang terus menganggu pikiran nya anak kecil itu menghampirinya ketika ia sedang berkumpul bersama ayah dan saudaranya yang lain.
Anak itu berkata
'ayah., kakak kakak~ Aty ingin disitu juga'
Anak yang terlihat kurus itu menunjuk ke kursi yang kosong di samping ayahnya.
Ketika ia melihat kursi kosong disamping ayahnya ia bertanya tanya sejak kapan kursi itu ada disana dan mengapa kursi itu kosong.
Aneh dan membingungkan
semakin ia memikirkannya semakin ia merasakan sesuatu yang asing terasa sesak dan menyakitkan terus menusuknya.
Mengabaikan hal hal yang terus mengacaukan pikiran nya, ia terus memperhatikan sang ayah untuk melihat respon dari pria itu terhadap anak kecil yang selalu berkeliaran disekitar mereka.
Respon dari ayahnya sama seperti yang ia pikirkan.
Ayah nya pemimpin dari grand duchy Celestial memilih untuk mengabaikan anak kecil itu.
Ia yang pada saat itu berumur 12 tahun hanya bisa mengikuti hal hal yang dilakukan oleh ayahnya dan ikut mengabaikan anak itu secara terang terangan.
Dan seiring berjalannya waktu ia mulai berfikir bahwa mengabaikan anak itu merupakan hal yang sewajarnya ia lakukan dikarenakan anak itu merupakan anak perempuan.
Orang orang berkata bahwa ketika anak perempuan terlahir maka hal itu akan menjadi aib bagi keluarga.
Ketika ia telah terbiasa dalam idealisme nya waktu terus berjalan hingga pada suatu hari anak itu terlihat kembali menampakkan dirinya dengan aura yang berbeda.
Hanya dalam beberapa malam anak itu berubah menjadi sosok yang tidak ia kenali, keberadaan yang terasa asing.
Ia bertanya tanya apakah anak yang ia lihat pada hari itu masihlah sama dengan anak kecil yang terus menempelinya.
Lagi lagi ia merasa kebingungan akan hal yang ia sendiri tak mengerti.
Dalam beberapa malam anak yang cerah dengan senyum lebar itu berubah menjadi sosok yang suram dan acuh tak acuh.
Sebelum ia beradaptasi terhadap perubahan anak itu yang berubah secara tiba tiba, anak kecil itu telah pergi dari kediamannya.
'meninggalkan rumahnya'
Ia entah mengapa pada hari itu sulit untuk mengendalikan dirinya seolah olah dirasuki oleh sesuatu ia mengejar anak kecil itu.
ketika ia mengejar jejak dari anak kecil itu ia menemukan darah dimana mana dan beberapa sobekan kain.
Kain kain yang ia temukan mirip dengan kain pakaian yang digunakan oleh anak kecil itu, mengikuti bercak darah dan beberapa sobekan kain yang tersangkut di semak semak langkah nya berhenti di ujung tebing.
Hal yang ia pikirkan dalam kebingungan dan kekacauannya adalah kematian dari anak kecil.
Sesak
Ia merasakan kesulitan untuk mengatur napasnya.
Ia bingung
Apa yang terjadi pada tubuhnya
Jenis sihir apa yang merasukinya
Apa hal yang ia rasakan merupakan dampak dari aura hitam yang mengelilingi hutan itu?
Ia terus bertanya tanya dalam dirinya namun tak ada jawaban yang bisa menjawab pertanyaannya.
Ia kacau untuk sesuatu yang ia tak ketahui
Dalam kekacauan dan sesuatu yang terus memenuhi persepsinya waktu berlalu dengan begitu cepat.
Ia menutup dan mengunci dengan keras hal hal yang menganggu pikiran nya jauh di dalam dirinya.
Tentu saja hal itu memerlukan waktu namun sebagai penerus kadipaten Celestial ia harus memiliki pemikiran yang jernih dan kuat.
Ia harus berusaha untuk tidak membiarkan hal hal asing mengacaukan ketenangan nya.
Hal hal terus berlanjut sesuai dengan jalan nya ia telah menjadi penerus yang sah dan telah memiliki plakat kesatria kadipaten Celestial.
Sebagai penerus yang telah diakui ia bertugas untuk menjaga kadipaten Celeste disaat ayahnya tak ada.
Disaat ayahnya pergi sebagai perwakilan kerajaan ke negara tetangga raja Paulus memanggilnya dan memerintahkannya untuk pergi ke daerah terbuang di sisi selatan wilayah kekaisaran.
Dan disinilah ia berada.
berdiri tepat di depan wilayah terbuang dengan keadaan mematung dalam pikirannya yang kembali kacau.
Beberapa saat lalu Putra mahkota kekaisaran menghampirinya dan mengatakan sesuatu yang membuat ketenangan nya terguncang.
Ia tak ingin memikirkannya namun sesuatu membuat nya terus memikirkan hal yang dikatakan oleh putra mahkota itu.
'Anak itu masih hidup?!'
Ia tak ingin mempercayai hal hal tak berdasar yang ia dengar dari orang asing namun jauh di dalam sana ia entah mengapa ingin mempercayai hal itu.
Ia kacau
Ia tak mengerti hal hal yang kini ia rasakan namun ia merasa sesuatu di dalam dirinya merasakan api kecil.
****
orang orang bodoh tak mungkin menyadari kebodohan mereka jika tak ada keinginan untuk mempelajari sebuah kesalahan.
mereka terus menyangkal hal hal yang mereka rasakan dan mengabaikan perasaan mereka, ego telah membutakan pemikiran orang orang yang telah menanamkan sebuah idealismenya.
Hingga tanpa mereka sadari mereka telah jatuh dan tersesat terlalu dalam.
(눈‸눈)
KAMU SEDANG MEMBACA
the last night
Fantasy*belum revisi* Ert Von ferosty putri malang yang mendapatkan pengabaian dari keluarga nya sendiri. Di malam yang gelap dengan hujan deras dan suara petir yang menggelegar menjadi saksi sang putri Ert Von Ferosty menghembuskan nafas terakhirnya. Jiwa...