20.

16.3K 2K 34
                                    

Angin dingin masuk dari jendela yang terbuka berhembus dan menerpa wajah kaku Duke Celestial yang tengah dalam kekacauannya.

Menatap keluar jendela

Duke Celestial memandang langit yang tertutup awan gelap dengan tatapan yang rumit.

Sehari telah berlalu semenjak diumumkan nya berita kematian dari putri Ferosty.

Kabar kematian dari putri kecil itu telah menyebar ke seluruh grand duchy dan menjadi perbincangan hangat antar para pelayan.

Duke Celestial yang seharusnya merasa senang akan mendapatkan ketenangan nya kembali setelah Sekian lama, merasakan sesuatu  yang jauh berada di dalam dirinya terasa begitu hampa dan kosong.

'apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya sendiri'

Pikiran nya terasa kacau.

Itu hanyalah kematian kecil dari makhluk kecil yang bahkan tak memiliki tempat di hatinya.

'Hanya kematian dari kehidupan kecil lalu mengapa ia merasa begitu kacau?!'

Ia tak mengerti.

Bahkan setelah kematiannya, makhluk itu masih bisa memberikan perasaan yang kacau.

Duke Celestial menafsirkan sesuatu yang salah berlari dari kenyataan bahwa ia memiliki sedikit tempat terhadap Putri nya sendiri jauh di dalam sana.

(Author : hmmp (눈‸눈), terlalu keras kepala!! Bahkan tak ingin mengakui bahwa diri sendiri merasa terpukul akan kepergian dari putrinya sendiri)

BRAK...

Di dalam kebingungan akan perasaan kacau yang Duke Celestial rasakan, seorang pemuda memasuki kamar peristirahatan nya dengan ekspresi yang tertahan.

Dengan zirah yang memiliki bercak bercak darah , pemuda itu memasuki kamar Duke Celestial dengan paksa dan menatap Duke Celestial tajam.

"Apa yang telah kau lakukan ayah?!"

Pemuda itu mengepalkan tangannya dengan kuat sepasang bahu nya bergetar hebat.

Matanya yang memudar dalam kekecewaan dan kesedihan menatap Duke Celestial dengan tajam

Pelupuk matanya penuh dengan Air mata yang membendung terlihat seolah olah akan tumpah di detik berikutnya.

"...."

Duke Celestial diam tak memberikan jawaban apapun.

"Apa yang telah kau lakukan pada adikku, ayah?!!" Air mata yang membendung akhirnya pecah menatap Duke Celestial menuntut penjelasan.

"Ini adalah pilihannya sendiri--"

Teriond Santras Valo putra pertama Duke Celestial memotong kalimat dari sang ayah.

"Pilihan? Pilihan apa yang anda maksud?!" Dengan menyedihkan Teriond melanjutkan kalimatnya "kalian yang membuat nya seperti ini!! Rumah yang seharusnya menjadi tempat yang aman baginya terasa bagai tempat yang lebih mengerikan dari neraka!!"

"kalian telah berjanji untuk melindungi dan menjaganya selama aku pergi" air mata yang menyedihkan terus mengalir dan tak terlihat akan berhenti.

"Dia yang memilih untuk pergi dari kediaman" suara yang berat datang dari ambang pintu.

Pemuda bersurai hitam dengan sepasang mata biru berjalan mendekati Duke Celestial dan Teriond.

Ia adalah lenuard, putra kedua Duke Celestial.

"Kalian yang memaksa nya untuk pergi!!" Teriond duduk bersimpuh dengan kesedihan yang menyedihkan.

"Dia telah mati berhentilah menjadi orang gila, kakak!" Kata kata yang dingin tanpa jejak kepedulian sedikit pun membuat Teriond semakin menggila.

Dengan tatapan yang tajam Teriond berdiri dan memegang kerah baju lenuard dengan erat.

Bugh...

Brak...

"Kembalikan dia!!"

Teriond melayang pukulan dan mengirim tubuh lenuard menabrak dinding hingga menimbulkan keretakan pada dinding tersebut.

"KEMBALIKAN ADIKKU KALIAN BAJINGAN--"

"Cukup"

Sang Duke dengan kekuatan nya menekan kedua anaknya di bawah kakinya.

Aura penekanan yang begitu kuat membuat Teriond dan Lenuard tak bisa mengendalikan keseimbangan mereka.

"Kembalilah ke kamar kalian"

Sang Duke memijit pelipisnya keadaan yang kacau membuat pikiran nya terasa semakin kacau.

Lenuard yang patuh berdiri dengan susah payah dan pergi meninggalkan kamar sang ayah.

''ayah--"

"Kembalilah, Teriond"

Ekspresi sang Duke terlihat mengeras menatap Teriond dengan tatapan mengintimidasi.

🍁

🍁

🍁

Langkah Etilly terhenti di sebuah sungai yang nampak seperti lautan.

Sangat luas.

Dibalik sungai yang luas itu terdapat kerajaan Salomo yang 'indah'.

"Gadis, kemana kau akan pergi?"

Suara yang suram kembali terdengar di kepala Etilly.

"...."

Etilly diam tak memberikan balasan.

"Gadis, tak ada hal baik yang akan kau dapat kan jika pergi kesana"

Sekali lagi Etilly terdiam dan tak memberikan tanggapan apapun, gadis kecil itu memilih memeriksa penampilan nya daripada membuang buang tenaganya dengan menanggapi perkataan dari seseorang yang bahkan tak bisa di anggap nyata.

Kacau

Penampilannya sangat kacau namun bukan itu permasalahan utamanya.

Ia adalah seorang perempuan.

Bagaimana bisa ia menampakkan dirinya sendiri begitu saja di dunia yang memandang rendah status seorang wanita seperti ini.

Walaupun penampilan nya buruk ia masih harus menyembunyikan identitasnya.

''hh~ merepotkan"

🍁🍁🍁

Sebenarnya mau double up tapi author nggk bisa megang hp lama lama.

Chapter selanjutnya masih 200 kata.

Maaf banget yah reader.

Semoga kalian suka dengan chapter ini, tinggalin jejak.





























the last nightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang