37.

3.9K 448 45
                                    

Di ruangan yang sederhana dengan penerapan yang minim 4 orang berkumpul di depan meja kecil yang sama.

"Ini adalah peta keseluruhan dari pulau kecil ini tepat di sisi selatan adalah laut yang tak berujung namun tepat disisi ini-"

Lelaki tua dengan ekspresi yang serius menunjuk daerah terpencil yang berada di sisi selatan pulau Nweren.

"Ditempat ini aura yang begitu pekat terus meningkat dengan tajam ini adalah tanda tanda lahir nya hewan ilahi"

Lelaki tua tak begitu yakin namun perasaan yang ia rasakan begitu kuat terhadap sesuatu yang berada di tempat itu.

"Jadi apa yang akan kita lakukan tuan?"

"Apalagi? Bunuh saja"

Etilly menguap dan tak begitu tertarik terhadap pembicaraan yang menurut nya membosankan itu.

(Author : gadis kecil kita telah berubah menjadi pemb*n*h yang sebenarnya, dia tumbuh dengan baik
(╥﹏╥)

"Orang yang kalah dalam pertempuran tak pantas mengatakan hal seperti itu" ͡ᵔ ﹏ ͡ᵔ

Kata kata dari lelaki tua benar benar memprovokasi gadis kecil yang berada di samping nya.

"Aku bisa saja mengalahkan orang itu jika saja benda ini tak ada"(눈‸눈)

"Jangan salahkan benda yang kuberikan, jika kau kalah itu adalah kesalahan mu sendiri yang terlalu lemah"

Lelaki tua memiliki ekspresi mengejek yang begitu jelas di wajahnya.

"Ck.."

Benda yang dimaksud oleh Etilly adalah benda yang kini melingkari jari telunjuk nya dan mengikat lehernya.

Benda itu adalah gelang hitam yang berbentuk seperti naga yang menggigit ekornya sendiri dan kalung dengan kristal hitam kecil.

Benda benda itu mengekang dan membatasi Etilly dari penggunaan mana nya.

'hanya hiasan dan kerikil kecil namun begitu menganggu'

Karena benda benda yang dipasangkan oleh lelaki tua kepada Etilly, gadis kecil itu tak bisa mengeluarkan kemampuan nya secara signifikan ia hanya bisa mengeluarkan sedikit mana dan mengandalkan kekuatan fisik nya untuk melawan orang orang yang berani melawannya.

"Kau dan Lusi akan pergi kesana dapatkan makhluk itu sebelum orang lain"

"Baik tuan" Lusi menjawab dengan ekspresi yang serius.

"Zurael kau tetaplah di sini dan membantu Zirel untuk membangun tempat ini"

Kakek tua benar benar memiliki rencana untuk membangun sebuah peradaban dan melakukan hal hal besar di masa depan.

Rencana yang begitu besar di usianya yang tua benar benar mengejutkan.

Etilly menguap dan berdiri berjalan pergi berniat keluar dari ruangan itu.

"Tunggu apa lagi?"

Etilly berbalik dan melihat wajah Lusi yang juga tengah melihat nya.

"Nona?"

"Ck.., bukankah kita harus pergi ketempat itu?"

Karena ekspresi Etilly yang terlihat tak tertarik dengan hal hal yang dibicarakan membuat orang orang yang berada di ruangan itu sulit untuk menebak pemikiran dari gadis kecil itu.

Lusi yang baru saja memahami arti dari perkataan nona muda yang ia layani segera berdiri dan mengikuti gadis kecil itu tepat dibelakang nya.

"Anak ini!"

Disisi lain kakek tua benar benar dibuat berfikir keras di usianya yang tua oleh gadis kecil yang baru saja keluar dari ruangannya dan dibuat kerepotan dengan tingkah gadis kecil yang ia pungut beberapa tahun lalu.

*

*

*

Di tempat lain

Diallo putra ketiga dari Duke Celestial duduk di balkon kamar yang telah disiapkan untuk nya.

Matanya terpejam seakan tengah memikirkan sesuatu.

Pikirannya tenggelam membayangi gadis kecil yang ia lihat beberapa waktu lalu.

Gadis kecil yang ia pikir telah menghilang dalam kegelapan malam kini memperlihatkan wujudnya dalam kegelapan malam yang sama.


Itu cukup mengejutkan namun melihat gadis kecil itu terlihat baik baik saja membuat sesuatu yang terasa berat didalam diri Diallo terasa ringan dan lega akan sesuatu.

Pertemuan yang tak terduga membuat berbagai perasaan terasa rumit untuk dijelaskan oleh putra ketiga dari Duke Celestial itu.

Namun setelah Bertemu dengan 'adik kecilnya' dan melihat anak itu pergi begitu saja membuat sesuatu yang berada jauh di dalam diri Diallo, terasa kosong dan dingin.

(Author : itu adalah kerinduan kau xxxxxx, dan siapa adik kecil siapa?!!kau b*****ngan tak tahu malu!!gadis kecil kami tak punya saudara sepertimu) (ノ`Д´)ノ彡┻━┻

*

*Ketukan

Ketukan ringan membangunkan Diallo yang tenggelam dalam pemikirannya.

"Orfand"

Pria yang berdiri tak jauh dari Diallo berjalan menuju pintu dan membuka pintu itu.

"Maaf mengganggu waktunya tuan namun atas perintah dari matahari kekaisaran seluruh perwakilan dari negara negara tetangga harap datang ke ruang rapat istana"

Tanpa mengurangi rasa hormat nya pelayan itu menundukkan kepalanya sesuai dengan etiket kekaisaran.

"Pimpin jalannya"

Tak ingin membuang buang waktu Diallo berdiri dan mengikuti pelayan yang diperintahkan untuk memanggil nya.

Tak ada yang perlu dipikirkan ia telah menduga bahwa hal ini akan terjadi.

🍂🍂🍂🍂

Info : kakek tua memberikan benda yang mengekang dan membatasi kekuatan dari Etilly dengan tujuan untuk mencegah 'sesuatu' yang berada di dalam Etilly untuk memberontak keluar.

Segel yang kakek tua itu pasang bisa saja lepas jika ia lengah.

Keberadaan 'sesuatu' yang berada di dalam Etilly terus mengembangkan kekuatan nya dari waktu ke waktu.

Oleh karena itu beberapa benda disematkan ditubuh Etilly untuk mengantisipasi pemberontakan yang mungkin akan dilakukan oleh 'sesuatu' yang berada di dalam Etilly.

Ia tak bisa lengah dalam mengawasi 'sesuatu' yang berada di dalam Etilly sampai kekuatan anak itu cukup untuk menangani makhluk yang berada di dalam dirinya.

'sesuai dengan perjanjian yang telah mereka buat'

🍂🍂🍂

Vote dan komennya,
Kritik dan saran juga diperlukan.

Sampai jumpa di chapter selanjutnya

<( ̄︶ ̄)>

the last nightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang