7.

24.6K 3.2K 18
                                    

Sebulan telah berlalu Etilly menghabiskan waktunya di dalam kamarnya tanpa keluar.

Ia patuh menjalankan hukuman yang diberikan oleh Duke Celestial.

Sekarang adalah waktu kebebasan nya ia telah mendapatkan sedikit pengetahuan yang ia butuhkan untuk hidup di luar nantinya.

Hari yang cerah telah menunjukkan bahwa hari yang pantas untuk Etilly meninggalkan tempat yang menjadi ingatan buruk dari pemilik tubuh.

Etilly telah mengemasi beberapa barang yang ia butuhkan.

Ia membuka jendela kamarnya dan dengan santai menghirup udara segar yang masuk dari jendela kamarnya.

Sebelum memulai karirnya ia membutuhkan beberapa koneksi yang baik.

Akademi, itu adalah pilihan yang bagus untuk memulai perjalanan nya

Akademi merupakan tempat yang tepat untuk membangun koneksi.

Mengingat kemampuan nya Etilly cukup yakin bahwa dirinya akan masuk ke dalam akademi dengan mudah.

Hal pertama yang akan ia lakukan setelah keluar dari kadipaten adalah menjadi murid jurusan pedang dari akademi Muroel.

"Sera tolong bawa mereka semua ke gerbong kereta"

Etilly menunjuk barang barangnya dan menyuruh Sera membawa semua barang barangnya ke gerbong kereta yang berada di luar mansion.

"Aku akan mengurus beberapa hal sebelum keluar"

Etilly keluar dari kamarnya berjalan dengan santai dan memutar matanya melihat kediaman yang telah memenuhi ingatan dari pemilik tubuh selama hidupnya.

Interior dan suasana yang damai membuat siapa saja yang melihatnya dapat merasakan betapa menakjubkan mansion grand duchy.

Dengan keindahan dan kemewahan yang memanjakan mata tentu membuat makhluk Fana seperti nya akan terpesona berkali kali dan enggan untuk meninggalkan tempat menakjubkan seperti itu.

Namun Etilly adalah pengecualian.

Ia menyukai keindahan mansion grand duchy namun itu tak membuatnya ingin berlama lama untuk berada di tempat yang sama.

Sebagaimana dengan batu permata yang memiliki keindahan namun tak memiliki nilai besar di mata Etilly.

Etilly berjalan dengan baik menuju ruangan yang ia kunjungi sebulan yang lalu.

Kakinya berhenti tepat di depan pintu.

Seorang pemuda yang menyandang gelar sebagai pengawal mengumumkan kedatangan nya dan membukakan pintu untuknya setelah mendapatkan persetujuan dari pemilik ruangan yang berada di dalam ruangan itu.

Etilly mengedarkan pandangannya melihat sekeliling ruang kerja milik Duke Celestial dan mendapati kedua saudara pemilik tubuh yang sedang membaca beberapa kertas yang berada di tangan mereka.

"Salam untuk anda duke semoga berkat sang Dewi menyertai anda"

Etilly memberikan salam penghormatan dan mengangkat kepalanya melihat sang Duke yang duduk di kursinya dengan pandangan yang masih fokus pada dokumen dokumen nya.

"Katakan" nada yang dingin memasuki pendengaran Etilly.

"Yahh....ini hanya beberapa ucapan selamat tinggal" ucap Etilly dengan santai.

Duke Celestial yang tadinya fokus terhadap dokumen nya mengalihkan pandangannya dan menatap Etilly dengan tegas.

"Semoga berkat Dewi selalu menyertai kalian dan selamat tinggal" Etilly berbalik tanpa melihat perubahan ekspresi dari ketiga darah Celestial yang berada di ruangan itu.

'Dan hiduplah dengan baik'

Itu adalah pesan terakhir yang di berikan oleh putri Ferosty yang asli sebelum ia pergi.

Etilly hendak mengatakan itu namun ia menahannya.

Ia tak ingin membuang suaranya untuk orang orang yang telah memberikan banyak ingatan menyakitkan terhadap putri Ferosty yang asli.

"Berhenti"suara yang dingin memberhentikan langkah Etilly yang berada di ujung pintu.

"Hhhh...." Etilly menghela napas dan berbalik dengan tatapan mata yang redup.

Etilly melihat diallo yang memberhentikan langkah nya.

Diallo terdiam.

Tak mengeluarkan suara sedikitpun Diallo hanya menatap Etilly dengan pandangan yang rumit.

"Jangan membuang waktu ku" Etilly tak memiliki banyak waktu luang untuk di habiskan dengan menanggapi orang orang seperti nya (Diallo)

Etilly berbalik meninggalkan ketiga darah Celestial dari ruangan yang terasa pengap itu.

Ia berjalan keluar mansion grand duchy menuju kereta yang telah menunggunya.

Etilly tak memiliki banyak barang bawaan ia hanya membawa beberapa barang yang cukup berharga untuk ia jual nantinya.

"Sera terima kasih untuk pelayanan mu selama ini" Etilly naik ke gerbong kereta tanpa memberikan tatapan kepada Sera.

"Pu-putri bisakah--"

"Jalan" perintah Etilly kepada sang kusir.

Kereta mulai berjalan meninggalkan Sera yang berdiri dengan mata yang berkaca kaca.

Tatapan Sera jatuh pada kereta Etilly yang mulai menjauh.

Pandangan sang pelayan mulai kabur di tutupi oleh air mata yang membendung di kelopak matanya.

Pikiran dari pelayan itu kacau tak ada yang bisa membacanya.

Entah apa yang dipikirkan oleh sang pelayan hingga terlihat menyedihkan penuh penyesalan seperti itu.

Di detik berikutnya pelayan itu berlari masuk ke dalam mansion grand duchy dengan air mata yang terus menetes.

the last nightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang