9.

21.5K 2.8K 81
                                    

Hari berganti malam Etilly telah memasuki hutan Folcus yang terletak di belakang bukit Doir.

Suara hewan malam menemani Etilly yang menatap ribuan bintang di langit.

Api unggun menghangatkan tubuh Etilly dari kedinginan malam.

"Aku sedikit lapar" suara bergemuruh yang berasal dari perut Etilly membuyarkan lamunan Etilly yang menatap bintang bintang.

Etilly tak membawa perbekalan setelah meninggalkan mansion grand duchy ia hanya membawa beberapa pasang pakaian, buku, uang hasil menjual perhiasan nya dan beberapa persenjataan.

Kusir yang mengantarnya pun telah pergi setelah menurunnya tepat di depan hutan Folcus atas dasar permintaan nya sendiri.

Benar

Itu adalah permintaan nya sendiri untuk menurunkan nya di depan hutan Folcus bagaimana pun ia harus memiliki beberapa pengalaman dan melatih fisiknya sebelum memasuki akademi Muroel.

Etilly menatap api unggun yang berada di depannya bau daging bakar menyeruak ke dalam hidung Etilly.

Cukup menggiurkan disaat saat lapar seperti yang ia rasakan sekarang.

Itu adalah ular dan beberapa ikan

Etilly membakar ular dan ikan yang ia tangkap beberapa waktu lalu di sungai yang berada tak jauh dari tempatnya duduk.

Daging ular memiliki banyak tulang dan daging ikan selalu berbau amis.

Etilly tak memiliki bahan bahan untuk menghilangkan bau amis dari kedua makanan yang ia tangkap namun perutnya telah bergemuruh.

'Di saat seperti ini ia tak perlu mempermasalahkan rasa atau memilih milih makanan'

Mengisi perutnya adalah hal yang terpenting untuk menjaga tubuhnya agar tetap bertenaga.

"Ini tak buruk sama sekali" daging yang ia bakar telah cukup masak untuk di makan.

Etilly mencubit beberapa daging pada ikan yang ia bakar dan memasukkan nya ke mulutnya.

Tak ada rasa yang bisa di rasakan hanya bau amis yang menyeruak ke dalam hidung walaupun begitu Etilly tetap mengunyahnya perlahan-lahan sampai habis.

Tes...

"Uhuk!!"

Sesuatu menetes dari hidung nya dan di waktu bersamaan ia mengeluarkan darah dari dalam mulutnya.

'ahh..., Ini untuk yang ke 3 kalinya Minggu ini'

Etilly berjalan ke arah sungai untuk membersihkan darah yang keluar dari hidung nya.

Rasa pusing yang sama dan rasa sakit yang sama tak membuat Etilly jatuh tak sadarkan diri lagi.

Bagaimana pun.

'Ia telah membiasakan dirinya dalam menerima rasa sakit yang sama'

Suara gemericik air yang menetes dan aliran air yang mengalir memasuki pendengaran Etilly.

Tepat di depan matanya adalah sungai yang indah tempat ia menangkap ular dan ikan beberapa waktu lalu.

Etilly menengadah kan tangannya dan membersihkan hidung dan mulutnya yang terasa amis

Tes...

Air menetes setelah ia membersihkan hidungnya.

Rasa dingin dari air membuat Etilly tersadar dari beberapa pasang mata yang mengawasi nya.

Di seberang sungai ia dapat merasakan tatapan yang menatapnya tajam.

Tatapan yang menatapnya bagai mangsa yang empuk.

Itu adalah serigala.

Serigala merupakan hewan yang selalu hidup secara berkelompok.

Menyerang mereka dalam satu waktu merupakan ide yang buruk.

Etilly berlari ke belakang dan melihat melihat tangan dan kakinya yang mungil lalu mengambil pedang kecil yang ia simpan di belakang punggung nya.

'ini akan sulit'

🍁

🍁

🍁

Gerbang timur ibu kota kerajaan Figenbergh.

Malam yang gelap telah di tutupi oleh cahaya obor yang berada di sepanjang jalan.

Suara hentakan kuda dan baju besi dapat terdengar di sepanjang jalan menuju gerbang.

Lambang pedang kembar yang bersilang di tengah mawar putih terpampang jelas di pedang dan baju zirah orang orang yang berada di tempat itu.

"Tuan, kami menemukan nya!!" Seorang prajurit dengan baju zirah nya berteriak sambil membawa seorang pria paruh baya yang terlihat menyedihkan di tangannya.

Pria paruh baya itu bergetar ketakutan di bawah tangan seorang prajurit yang mengangkat kerahnya dan menyeretnya ke arah pria yang terlihat lebih menakutkan.

"Itu dia!!Tuan muda itu dia yang mengantar nona muda per--"

"Katakan!" Sebuah tekanan yang menakutkan menekan pria paruh baya yang bergetar di bawah kaki pemuda itu.

Rambut hitam dengan mata biru gelap yang sedalam lautan menatap sang kusir dengan tajam.

Pemuda itu adalah tuan muda kedua Duke Celestial, Ert dial lenuard.

"Tu-tuan muda a-apa yang telah orang rendah ini lakukan sampai membuat anda datang kemari??''

Pria baru baya yang ketakutan itu adalah kusir yang mengantar putri Ferosty dalam perjalanan nya.

"Katakan dimana dia!?" Suara yang dingin penuh niat membunuh membuat kusir itu bergetar hebat di bawah kaki tuan muda

"Siapa yang--"

"Itu nona muda yang kau antarkan dari kediaman Duke pagi ini!!"

Sera menyela.

Matanya yang memerah dan membengkak akibat menangis terlalu banyak menatap wajah kusir yang mengambil putri Ferosty beberapa waktu lalu.

"A-ahh di-dia memintaku untuk menurunkan nya di hutan Folcus-''

Tanpa mendengar penjelasan lebih lanjut dari sang kusir, lenuard dengan kuat menghentakkan tali pada kudanya dan pergi dengan cepat.

Di susul oleh para prajurit berzirah di belakang nya.

🍁🌳🍁🌳🍁🌳🍁🌳

Note : saudara saudara putri Ferosty lahir dari ibu yang berbeda.

Berbeda dengan putri Ferosty yang lahir dari rahim seorang putri mendiang raja Figenbergh para saudara Ferosty lahir dari wanita yang mempunyai latar belakang keluarga yang berbeda.

Putra pertama Duke Celestial lahir dari wanita yang berasal dari keluarga Marquess Wendell.

Putra kedua dan ketiga lahir dari wanita yang berasal dari mantan Duke Amoid.

Duke Celestial mempunyai tiga istri namun dua diantaranya telah mati dibunuh oleh tangannya.

(Author : sekian untuk informasi masih singkat nya)

Jangan lupa tinggalin yahh...

Dan sampai jumpa di chapter berikutnya.










the last nightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang