Angin berhembus dengan lembut.
Diallo menatap sosok gadis kecil yang berada tak jauh dari hadapan nya.
Sosok gadis kecil yang berada dihadapannya terlihat asing dan mendominasi.
Jika saja gadis kecil yang berada dihadapannya tak memiliki wajah yang sama dengan adik nya ia pasti akan mengira bahwa gadis kecil yang berada di depannya merupakan orang lain.
"Ferosty, apa yang--"
"Apa yang membuat tuan muda ketiga datang kesini di waktu gelap yang seperti ini?"
Itu masih suara anak kecil yang terdengar familiar di telinga Diallo namun terasa asing di waktu yang bersamaan.
Tak ada kehangatan atau warna yang dapat Diallo rasakan dari suara itu.
"Hanya mencari beberapa udara segar" Diallo menatap lekat saudari perempuan nya dan melanjutkan kalimatnya "dan sungguh keajaiban bahwa gadis kecil seperti mu mampu bertahan di hutan seperti ini dan hanya mendapatkan beberapa luka saja"
Diallo berasumsi bahwa bercak bercak merah yang memenuhi pakaian dari sang adik berasal dari luka yang berada dibalik kain yang menutupi tubuh sang adik.
Kata kata yang menusuk dan merendahkan memasuki indra pendengaran Etilly.
Mendengar perkataan merendah kan yang keluar dari mulut kotor seseorang yang berada di hadapan nya membuat saraf saraf Etilly mengencang.
"Entah seberapa putus asa dirimu, berlari ke tempat ini seperti orang gila bukanlah pilihan yang tepat kau tahu"
"...."
"Sungguh menggelikan" Diallo tak memperhatikan keanehan dari gadis kecil yang berada dihadapannya dan terus mengeluarkan kalimat kalimat yang penuh penghinaan.
Etilly menundukkan kepalanya menghirup udara di sekitarnya dengan kasar.
Ia mencoba menenangkan sarafnya.
"Cukup sampai disini, ikut dengan ku dan kembali ke 'rumah' " ucap Diallo lalu menatap sang adik yang menundukkan kepalanya dengan pundak yang terlihat bergetar seakan menahan tangisnya dengan pandangan mengejek
"...."
"Berusaha lah lebih keras mungkin saja kau akan mendapatkan keajaiban yang sama, yah~ walaupun itu mustahil"
(Author : gadis kecil kami tak memerlukan perhatian dari kalian
(ノ`⌒')ノ┫:・┻┻)Arti dari perkataan yang di katakan oleh Diallo terdengar seperti kembali ke rumah dan kembali mengemis cinta keluarga yang hanyalah ilusi tanpa pembenaran.
Bagaimana bisa keluarga yang bahkan menganggap putri mereka sendiri lebih rendah dari seorang budak memberikan cinta mereka dengan tulus.
Apakah bagi keluarga itu arti dari cinta dan perhatian keluarga adalah penghinaan dan penyiksaan?!
Memikirkan arti dari perkataan Diallo membuat Kepala Etilly berdenyut, detak jantung nya berdebar dengan keras.
Tangannya terkepal kuat
Aliran darah yang mengalir di pembuluh darahnya seakan terhenti.
"Menjijikkan"
"H-hah?!"
"Bagaimana bisa Duke Celestial yang terhormat membiarkan makhluk menjijikkan seperti ini berkeliaran bebas dengan mulut kotor yang terus memuntahkan omong kosong seperti itu"
Kata kata Etilly membuat telinga putra ketiga duke Celestial itu berdenging.
Terkejut
Tatapan, suara, dan perkataan yang menghina membuat Diallo benar benar membuka matanya dengan jelas.
Diallo menatap gadis kecil dihadapan nya yang selalu berlari kearahnya dengan binar yang terlihat seolah olah akan berada disana untuk selama-lama nya dengan pandangan yang asing.
Wajah yang sama namun terasa asing.
Perkataan menghina yang keluar dari mulut makhluk kecil dihadapan nya benar benar membuat Diallo tak mengenali gadis kecil yang berada di hadapan nya kini.
"Siapa kau?!" Suara Diallo meninggi membuat Etilly merasakan telinga nya sedikit kesakitan.
"Hoo~ apakah perkataan yang rendah ini membuat tuan muda ketiga tak mengenali adik perempuan nya sendiri?" Suara gadis kecil yang terdengar mengejek memasuki pendengaran Diallo.
Swusshh...
Etilly mengirim angin 'kecil' yang cukup tajam ke arah Diallo namun dengan langkah yang cepat perisai sihir dibuat di sekitar Diallo.
'lemah'
Seberapa kuat perisai sihir dibuat, itu tak akan cukup kuat untuk menahan angin milik Etilly.
Segera perisai sihir dibuat retak lalu hancur menjadi serpihan debu yang melayang dengan sisa mana yang mulai pudar.
Diallo dibuat terkejut untuk yang kedua kalinya.
'bagaimana bisa?!'
Gadis kecil yang tak pernah meninggalkan mansion mempunyai kekuatan yang mampu menghancurkan perisai sihir dari master pedang Kesatria gelap.
"apa yang--"
"Dimasa depan perhatikan perkataan mu tuan muda, entah masalah apa yang akan terjadi jika kau menyinggung orang yang salah"
Perkataan Etilly menyatu dengan udara.
Gadis kecil itu berbalik pergi meninggalkan putra ketiga duke Celestial dan bawahan nya berada dalam keterkejutan mereka.
🍁🍁🍁
Sampai sini dulu.
Hayo loh~ kemarin siapa yang minta double up?? Maaf banget author nggak bisa kabulin sebab author cuman siapin satu chapter doang untuk hari ini.
Insyaallah besok author usahain
♪~('ε` )Tinggalin jejak kalau suka dengan chapter ini yahh
KAMU SEDANG MEMBACA
the last night
Fantasy*belum revisi* Ert Von ferosty putri malang yang mendapatkan pengabaian dari keluarga nya sendiri. Di malam yang gelap dengan hujan deras dan suara petir yang menggelegar menjadi saksi sang putri Ert Von Ferosty menghembuskan nafas terakhirnya. Jiwa...