ㅡ 💮💮💮 Venustraphobic [END]

4.9K 930 219
                                    

RATED 15+⚠️ TW// HARASSMENT

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

RATED 15+
⚠️ TW// HARASSMENT

*****







"Pelecehan... seksual...?"

Bagaikan duri, pertanyaan itu keluar dengan sulit dari mulutku yang kering. Tangan Jeff yang masih memegang tanganku terasa menegang. Matanya terpejam erat sembari dia menghela napas dalam-dalam seperti orang kesakitan.

"Jeffㅡ kamu kenapa??" tanyaku panik.

"Nggak, nggak apa-apa," dia menjawab diantara usaha mengatur napas yang tersengal. "Masih susah rasanya bahas tentang hal itu..."

Aku terhenyak. Walaupun saat ini Jeff tersenyum padaku lagi setelah sekian lama, tapi hatiku serasa ditikam. Air mataku meluncur turun saat berusaha bicara lagi.
"Jadi itu alasan kenapa selama ini kamu nggak mau kasih tau aku tentang semuanya...?"

Jeff mengangguk. "Iya. Bukan nggak mau, tapi nggak bisa, Jessie..." dia menghela napas lagi. "Tiap aku mau cerita semuanya sama kamu, rasanya ada tangan perempuan itu menjelajah di atas kulitku.."

Lagi-lagi aku merasa seperti ditikam. Kebencianku pada Jeff sudah menumpuk begitu lama, kukira dia memperlakukan aku seperti itu karena dia gila. Ternyata bukan, ternyata dia juga menderita sendiri tanpa ada yang tahu.


"K-kalo gitu jangan dibahas. Udah, nggak perlu kamu bahas lagiㅡ" ucapku.

"Nggak, Jess. Aku rasa udah waktunya kamu tau apa yang pernah terjadi," Jeff menolak.

Tapi aku juga menggeleng. "Janganㅡ please, jangan. Aku nggak mau kamu sakitㅡ"

"Jessie," dia menarik tanganku mendekat ke dadanya. "Aku juga nggak mau menyakiti kamu lagi. Sekarang kamu harus tau segalanya. Biar nggak ada lagi rahasia di antara kita."

Jeff menatap dalam-dalam kedua mataku yang buram oleh air mata, berusaha meyakinkan aku. Sejujurnya aku antara tidak mau dan tidak siap mendengar semua itu. Bayangkanㅡ mendengar seseorang yang paling kamu cintai disakiti? Butuh beberapa detik aku diam menggenggam erat tangannya sambil menangis tanpa suara.


Aku mengangkat wajah perlahan saat Jeff mengusap sisi kepalaku. "Oke, kalau itu keputusan kamu, kalau kamu udah siap..." ujarku. "Tapi kalau kamu nggak sanggup, jangan dilanjutin. Janji?"

"Oke, aku janji," angguknya.

Yang bisa kulakukan saat ini untuk mendukung Jeff hanya memaksakan senyum dan berbaring sedikit lebih dekat berhadapan dengannya. Tiap melihat matanya yang sembap, aku ikut merasakan luka yang tersembunyi di baliknya. Jeff menggenggam erat tanganku dekat dadanya, tatapannya tak lepas dari wajahku yang menunggu dia memulai.


"Waktu itu aku masih umur lima tahun. Karena orang tuaku dua-duanya kerja, jadi tiap hari aku diasuh sama babysitter. Aku biasa panggil dia ibu," Jeff bicara perlahan. "Ibu orangnya baik, dia udah menganggap aku anak kandungnya sendiri. Aku dirawat penuh kasih sayang dan perhatian."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 25, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sweet RendezvousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang