Angela berjalan dengan langkah dihentak. Mukanya masam menandakan dia sedang sangat kesal. Bagaimana tidak kesal? Dia baru saja mengalami sesuatu yang sangat menyebalkan, sulit dipercaya, mengecewakan ㅡ pokoknya suasana hatinya langsung buruk.
Saat ini Angela sedang ada di gedung tempat seorang artis baru saja mengadakan fan-meeting. Iya, artis yang sangat dia idolakan. Namanya Liu Yangyang. Menurut Angela dia cowok paling keren di dunia, dia juga sangat berbakat. Sudah sekitar setahun Angela mengidolakannya, tapi mungkin akan berhenti hari ini.
Kaget kan?
Karena Angela baru tahu satu hal ya, Liu Yangyang ternyata tidak punya tata krama sama sekali.
Takdir memang lucu. Tadinya hari ini Angela bermaksud bertemu idolanya dengan tenang, tapi malah harus menerima kenyataan menyedihkan. Liu Yangyang idolanya, menuduhnya sebagai penguntit. Padahal Angela yang lihat sendiri justru Yangyang yang mesum masuk ke toilet perempuan seenaknya!
Tapi Angela tidak takut, soalnya dia kan tidak bersalah. Dia baru saja digeledah, dicari barang bukti yang bisa mendukung tuduhan kalau dirinya seorang stalker berbahaya. Tentu saja tidak ditemukan apa-apa selain merchandise fanmeet barusan, beberapa bungkus makanan kecil, ponsel, dan dompetnya. Liu Yangyang sialan, giliran Angela akan membuktikan kalau Yangyang cowok mesum yang mengintip toilet perempuan.
"Nah, si stalker datang!" Yangyang langsung riuh menunjuk Angela yang baru masuk ke ruang keamanan lagi.
"Aku bukan stalker ya! Dasar mesum!" semprot Angela.
Dia sudah tidak peduli kalau Yangyang itu artis, atau mantan idolanya. Angela tidak terima dituduh jadi penguntit. Semua orang harus tahu kalau dia tidak bersalah dan harusnya sudah naik bis menuju rumah sebelum dimarahi ibunya karena pulang telat.
"Ada benda aneh yang dibawa bocah ini?" tanya pria gemuk di belakang meja kerja, ketua keamanan.
Staf keamanan yang tadi menggeledah Angela menggeleng. "Tidak, saya rasa dia cuma peserta fanmeeting biasa," jawab perempuan jangkung itu.
"Kan!" seru Angela. "Saya nggak bersalah! Orang ini yang tadi tiba-tiba ada di toilet perempuan!"
Yangyang tidak terima ditunjuk-tunjuk. "Jangan ngarang ya! Aku masuk toilet perempuan karena liat ada cewek mencurigakan yang kabur dari ruang staf ke situ. Pasti kamu kan? Ayo ngaku!"
"Bukan! Semuanya, tolong percaya, saya bukan stalker!"
"Halah mana ada stalker yang mau ngaku dirinya stalker???"
"Bukan! Pokoknya bukan!"
"Terus kenapa kamu masih ada di sini padahal fan meeting udah bubar satu jam yang lalu??"
"Lightstick-ku ketinggalan di toilet, kamu pikir nggak mahal? Makanya jual lightstick jangan mahal-mahal!"
"Pret, pasti cuma alasan kan?!"
BRAK!
"BERISIK! DIAM KALIAN BERDUA!"
Angela dan lawan adu mulutnya reflek diam walaupun masih bertukar tatapan penuh kebencian. Yang barusan menggebrak meja sambil berteriak adalah ketua staf keamanan. Muka gemuknya tampak sangat kesal dengan keributan dua anak muda yang seperti sepasang monyet ini.
"Saya rasa ini cuma kesalahpahaman. Kalian lebih baik berdamai," ujar orang itu.
"Apa? Damai? Nggak segampang itu. Minta maaf dulu!" tukas Angela pada Yangyang.
Yangyang mendecih dengan sangat tidak sopan. "Enak aja, aku salah apa?!"
"Pencemaran nama baik!" seru Angela.