"Kenapa tidak ada kegiatan apa pun selama seminggu?" tanya Eun Kyung dengan kening berkerut saat mendapat jadwalku dari agensi.
"Karena aku yang minta. Aku bukan robot pekerja. Jadi manusia yang sudah melakukan tugasnya ini juga butuh istirahat," kataku sambil meregangkan tangan.
"Kalau begini, tidak ada yang bisa saya lakukan."
"Ada."
"Apa?" tanyanya dengan mata berbinar.
"Setiap harinya pura-pura saja jadi aku."
"Maksudnya?"
"Latihanlah seperti hari ini. Mereka tidak akan tahu kalau kau yang memakainya. Aku juga bisa tenang karena tidak dikejar oleh jadwal latihan."
"Bukannya soenbae juga butuh latihan? Soenbae salah satu dancer terbaik agensi ini."
"Karena itulah aku perlu istirahat. Aku akan latihan ketika saatnya tiba. Dan itu bukan sekarang."
"Sekarang apa yang kita lakukan?"
"Aku sudah bilang kan? Kita makan. Kau bisa menyetir?"
"Bisa. Tapi bukannya mobil soenbae di bengkel?"
Eun Kyung hanya tahu kalau mobilku berada di bengkel tanpa tahu alasannya kenapa berada di sana. Dan Kwan yang masih terbaring di rumah sakit juga masih belum kukatakan padanya.
"Masih ada mobil milikku di parkiran. Kutunggu di lobi," kataku sambil memberikan kunci mobil padanya.
"Baik."
Sambil menunggu Eun Kyung, aku membaca kembali semua pesan yang dikirimkan Kwan padaku.
Kwan
Bagaimana? Kau sudah dapat manager? Siapa orangnya? Apa baik? Laki-laki? Perempuan?Kwan
Ya! Kau bawa ponsel kan? Jawab aku.Kwan
Anak manis ... Bisakah jarimu mengetik sesuatu? Kabari aku secepatnya.Kwan
Kau ingin aku mati penasaran? Ya! Kwon Ra On!Rasanya aku bisa mendengar suara Kwan hanya dari semua pesan yang dia kirimkan. Betapa cerewetnya laki-laki satu ini.
"Soenbae, mobilnya sudah siap."
Aku terdiam sebentar sambil memandang Eun Kyung. Kira-kira bagaimana reaksi Kwan kalau tahu Eun Kyung yang menjadi managerku sekarang? Aku jadi penasaran dan ingin menggodanya sedikit nanti.
"Ayo," kataku sebelum Eun Kyung kembali berkata.
Kami berhenti di restoran daging tempat biasa aku makan entah sejak kapan. Yang jelas aku sering ke mari tidak kenal waktu.
"Bisa mintakan air putih pada mereka?"
"Baik."
Begitu Eun Kyung meninggalkan meja, aku meraih ponsel bercasing warna pink miliknya yang tidak terkunci. Melakukan hal yang biasanya kulakukan. Bermain ke berbagai aplikasi yang dia punya.
Setelahnya, kuletakkan lagi ponsel ini sambil memandang ke arah keluar restoran. Seakan tidak terjadi apa-apa.
"Ini soenbae," kata Eun Kyung sambil memberikan segelas air yang baru dia isi.
"Terima kasih," jawabku.
"Setelah ini, kita ke mana? Jadwal tadi hanya menyebutkan aku menuruti ke mana pun soenbae pergi."
"Aku ada rapat dengan brand baju. Lalu sorenya ada acara radio."
"Lalu tugas saya?"
"Siapkan saja baju untukku."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Tangled Red String (Complete)
Fiksi PenggemarRa-On bersumpah akan membunuh laki-laki yang sudah melukai harga dirinya sebagai penyanyi itu, dengan tangannya sendiri. Laki-laki dingin bermarga Choi yang selalu membuat kepala gadis itu mendidih. Semua semakin buruk saat dua orang ini diharuskan...