Peteduar Renderisies - Segelas Barcadi

84 16 0
                                    

[ Pete ]
Segelas Barcadi

[ Pete ]Segelas Barcadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••


Pete masih memandangi sebuah berkas ditangannya dengan diam. Kejadian kemarin malam yang membuatnya merasa dipermalukan oleh gadis bergaun merah misterius. Dirinya muak dipermainkan oleh wanita aneh itu, dan disinilah ia,  membisu setelah membaca berkas ditangannya yang berisi identitas lengkap tentang siapa wanita itu sebenarnya.

Tak butuh waktu lama untuk anak buahnya yang ahli dalam hal ini, mencari tahu tentang siapa wanita misterius itu. Mata lelaki itu memandangi sebuah foto formal milik Leora. Dalam foto itu tampak jelas wajahnya yang berkulit putih pucat, bibir tipis, hidung mancung, dan mata yang bewarna hijau emerald.

"Wajahmu tidak buruk juga," gumam Pete, tangannya mengelus foto itu pelan.

Nama wanita itu adalah Adrielle Leora Sanchez, nama asing dari sekian banyak musuh yang ia miliki. Pandangannya beralih pada umur Leora yang berjarak 3 tahun lebih muda dibanding dirinya, pantas saja gadis itu terlihat sangat muda. Dibawahnya juga tertulis kalau ia adalah anak yatim piatu dan hidup sebatang kara dalam naungan teman ayahnya yang sesama polisi Sam Calvert. Sang ayah, Mathias Sanchez meninggal dengan luka tembak dan puluhan tikaman di sekujur tubuhnya.

Di berkas itu juga terdapat foto jasad otopsi terakhir ayahnya yang tampak mengerikan. 18 peluru di tubuhnya, 2 tembakan shotgun di kepala, dan 38 tusukan, mayat itu hampir tak berbentuk lagi. Pete tentu saja tahu betul siapa yang melakukan hal itu. Tikaman dan tembakan itu begitu familiar di matanya, itu adalah perbuatan ayahnya sendiri. Lelaki gila itu selalu menandai seseorang yang ia bunuh dengan ciri khasnya, seakan memberi tanda tangan pada sebuah karya seni.

Pete menyenderkan punggungnya pada senderan kursi. Kini semua masuk akal, wanita misterius itu jelas menginginkan sebuah pembalasan dendam. Menuntut atas kematian ayahnya pada Pete. Kesalahpahaman diantara mereka pasti membuat Leora menganggap kalau dirinyalah pembunuh ayahnya, tapi tentu saja tidak, ia bahkan tidak mengenal keluarga Leora, bagaimana bisa ia membunuhnya?

Tangan Pete terulur mengambil sebuah kartu kunci kamar Leora. Ia sudah menyuruh anak buahnya untuk menduplikasi kartu kunci kamar milik Leora, kini ia dapat memiliki akses bebas keluar masuk kamar perempuan itu dengan leluasa.

Pete melihat arloji Rolex Daytona yang berada ditangan kirinya. Anak buahnya mengatakan kalau Leora biasanya tidak ada di kamar pada jam-jam tertentu. Gadis itu suka berjalan-jalan disekitar dek kapal atau membaca buku di selasar kapal dan beberapa kali anak buahnya juga mendapati Leora berada di bar. Pete menghela nafas, ia mengambil kartu akses kamar Leora dan pergi beranjak keluar ruangan.

***

Suasana malam itu sunyi, tak banyak orang yang berada di bar saat ini, bar itu sepi pengunjung. Seorang perempuan duduk sendiri pada satu meja bar, ia menghembuskan nafas berat, ia mengambil sepuntung rokok dan menyalakannya dengan pemantik api. Menghisap sebatang rokok dengan harapan itu akan membantunya untuk melepaskan sedikit stress yang ia punya.

Le Wiston The SeasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang