[ Xianzi ]
Keluarga•••
Pemuda itu melepas jasnya dan melemparnya ke sudut kamar di kabin yang cukup besar itu. Lantas ia merobohkan dirinya di atas kasur empuk itu. Pandangannya mengarah ke lampu yang menggantung di langit-langit kamar. Dirinya merasa lega setelah bisa lolos dari acara membosankan itu. Acara milik orang-orang tua yang sangat bertele-tele. Apa asiknya mendengarkan orang berbicara di depan tanpa tujuan yang jelas? Mungkin kalau seorang guru menjelaskan pelajaran di depan murid-muridnya masih bisa ia beri toleransi, tapi kalau ini? Ah sudahlah.
Ditambah lagi, pakaian berlapis itu dirasa terlalu menyiksanya. Ia sangat jauh lebih nyaman mengenakan kaus oblong dan mungkin dengan tambahan jaket bomber atau hoodie maupun outer kemeja. Biarpun sering dikira penumpang kelas empat yang notabene adalah kelas paling bawah dalam kapal pesiar super megah itu, baginya tidak masalah. Bukankah penumpang kelas empat dan kelas satu juga telanjang saat mandi.
Kepribadian pemuda itu memang berbanding terbalik dengan kakak tirinya, Elorraine Zigfrids—penerus keluarga Zigfrids yang memilki kapal pesiar mewah ini. Orang-orang menilai Elorra sebagai perempuan yang anggun, sangat elegan, berpenampilan rapi, ramah, pemberani, dan terlihat agak sadis. Sementara pemuda itu bisa dibilang sebagai pemuda yang ceroboh, bobrok, dan jauh dari kata elegan. Bahkan menyisir rambutnya pun bisa dibilang sangat jarang.
Namun bagi yang mengetahui rahasianya, mungkin itu adalah hal yang wajar. Pemuda itu memang mengenakan nama keluarga Zigfirds sebagai nama belakangnya, tapi ia tidak pernah satu rahim dengan kakaknya itu. Nama aslinya bukan Arthur Zigfrids—seperti yang dikenal oleh orang pada umumnya, melainkan Mo Xianzi. Nama keluarganya adalah Mo, sebuah marga keluarga keturunan Cina. Namanya sendiri adalah Xianzi yang berarti Peri. Sebuah nama yang tidak umum bagi laki-laki namun sebanding dengan parasnya yang sering dibilang cantik. Rahang tegas, alis tebal, dengan mata sedikit sipit menjadi fitur wajah yang cukup khas padanya.
Rupa wajah yang cukup jauh dengan Elorra itu sebenarnya sudah cukup jelas menjadi salah satu tanda jikalau mereka berdua bukan saudara kandung. Tapi, orang-orang sering menganggap mereka sebagai sepasang kekasih. Cukup menjijikkan memang bagi Xianzi, tapi memang begitu kata orang-orang. Setidaknya, ia bisa menjadi adik yang baik bagi kakaknya. Rasa sayang kakaknya kepada dirinya itulah yang membuatnya menjadi betah di dalam keluarga itu walaupun ia anggap penuh dengan peraturan-peraturan.
Rasa sayang dari kakaknya itu juga yang membuatnya selamat dari pembantaian keluarga Mo oleh keluarga orang tua angkatnya sekarang pada 16 tahun yang lalu. Terlihat kurang baik memang untuk berada di dalam kandang musuh. Tapi kenyataanya keluarga Zigfrids-lah yang membesarkannya sampai sekarang.
Kala itu, keluarga Mo dihabisi sampai benar-benar habis oleh keluarga Zigfrids. Kala itu, usianya baru berumur 2 tahun. Untung saja, Elorra yang saat itu masih berusia 6 tahun meminta ayahnya untuk mengadopsi Xianzi kecil. Waktu itu ia sedang bermain puzzle di kamar tempat ia disembunyikan. Xianzi kecil benar-benar tidak tahu kalau ayah dan ibunya sudah tewas terkena amukan pistol milik Tuan Zigfrids. Elorraine yang sedang memastikan apakah keadaan di mansion keluarga Mo itu sudah benar-benar kondusif atau belum, menemukan Xianzi kecil di kamar itu. Dan akhirnya, ia dibawa pulang dan diadopsi sampai sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Le Wiston The Seas
Romance(Romance-Action-Comedy-Drama) Perjalanan menggunakan Le Wiston the Seas akan membuatmu melupakan permasalahan hidup sejenak. Nama kapal yang begitu tersohor membuat semua orang mengagungkan pesiar milik keluarga Zigfrids sebagai kendaraan berkelas y...