Elorraine Zigfrids - Pengorbanan Sang Ayah

75 12 1
                                    

Note: Putar lagu yang di atas terlebih dahulu ya agar bisa kerasa vibes-nya :")




[Elorra]
Pengorbanan Sang Ayah

[Elorra]Pengorbanan Sang Ayah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

"Sangat indah, inikah gerbang neraka?"

Gaun putih Elorra menyapu permukaan lantai markas-71 yang dipenuhi genangan air dan percikan api. Listrik padam berganti kobaran sang jago merah diiringi bunyi rusaknya sistem peralatan canggih Keluarga Zigfrids. Senyuman pedih terukir, sorot violetnya sayu memandangi bom besar yang terbakar—penyebab bencana sesungguhnya. Elorra melangkah dengan anggun menuju altar tempat di mana benda itu diletakkan.

Menghiraukan kobaran api yang hendak menerkamnya, sang putri Keluarga Zigfrids memilih terpaku pada bom tersebut, bertekat menghabisi jejak hidupnya bersama lautan api. Baginya kematian adalah bayaran setimpal untuk kesalahan yang telah diperbuatnya. Gemuruh kabin retak kian terdengar bersama ambruknya beberapa tiang di sana. Elorra sama sekali tidak peduli, toh sebentar lagi dia juga akan mati meninggalkan dunia ini untuk selamanya.

"Elorra!" Ijekiel memekik kencang di belakang Elorra diikuti dengan suara jebolnya pintu markas. "Jangan lakukan itu! Ayah tahu karena perasaan bersalah tetapi—"

"Tetapi apa?!" Elorra menaikkan intonasinya, kini ia berbalik menghadap Sang Ayah. Rupanya Ijekiel juga turut membawa Jagger dan Denzel. "Ayah tidak mengerti—"

"Ayah tahu, Nak! Ayah tahu! Tetapi ayah tidak bisa hidup tanpamu Elorra. Sudah cukup ibumu pergi, ayah tidak ingin kau bernasib sama!" Ijekiel membentak tepat di sebelah lukisan Nyonya Oichi yang terpampang begitu indah.

Denzel juga turut membujuk. "Elorra, lupakan saja semuanya. Untuk kali ini dengarkan—"

"Diam! Jangan ikut campur! Ini masalahku dengan Ayah." Elorra masih memandangi Ijekiel tajam, menghiraukan Denzel dan Jagger. Sang putri Keluarga Zigfrids tertawa pedih sebelum mengulurkan tangan kanannya ke depan seraya berkata, "Ayah, Elorra sangat menyayangimu ... mari kita mati bersama. Kobaran api sudah menunggu."

"Tidak Elorra! Jangan lakukan hal nekat!" Jagger kini membuka suara. Denzel dan Jagger nyaris tidak bisa melakukan apa-apa, karena jika mereka melangkah sedikit saja maka kemungkinan terjadi Elorra melakukan hal nekat setelahnya.

Ijekiel memandangi putrinya yang rapuh dari bawah altar. Sorot violet tuanya menunjukkan ketulusan serta kepedihan. Dia tersenyum kemudian melangkahkan kedua kaki kokohnya menuju Elorra, secara perlahan namun pasti melewati genangan air dan kobaran api yang mengelilingi. "Ayah juga menyayangimu, Elorra."

Namun tiba-tiba, Ijekiel menarik tangan Elorra— mendorongnya untuk menyingkir—ketika seperlima atap markas ambruk menimpa mereka, Elorra berhasil selamat namun naas pemimpin Keluarga Zigfrids justru tertimpa benda berat sehingga membuatnya terkapar tak berdaya. Kepalanya bersimbah darah, bercampur dengan genangan air. Elorra tersentak kaget, sementara Jagger dan Denzel mencoba menyingkirkan benda keras tersebut. Insiden berlangsung mendadak, seakan-akan takdir telah ditentukan.

Le Wiston The SeasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang