Peteduar Renderisies - Akulah Diriku

164 35 10
                                    

[ Pete ]
Akulah Diriku

[ Pete ]Akulah Diriku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••


Dadanya sesak, seorang bocah berusia  7 tahun merasakan ia tak bisa mendapat sebuah gas bernama oksigen. Dalam sebuah tempat pengap, kelam, hitam, tak tampak sesuatu apapun.

Retina matanya tak bisa menangkap cahaya dari tempat berbentuk kotak yang kecil dan tertutup rapat, anak lelaki itu meringkuk, mendekap erat lututnya hingga menyentuh dadanya, ditahan dengan kedua tangannya.

Telinganya mendengar bunyi tembakan senjata api yang langsung direspon dengan suara teriakan khas seorang lelaki dewasa.

Tak hanya sekali, sekitar sepuluh kali tembakan itu terhujam walau bunyi tembakan kedua dan seterusnya tak mengeluarkan suara khas lelaki tadi tapi berganti dengan suara seorang wanita yang terus berteriak serta menangis, sesaat telinganya diisi keheningan sebelum akhirnya ia mendengar suara lain, suara yang tak akan pernah ia lupakan selama hidupnya.

"Aaaaaa...."

Suara sang ibu yang merintih, memohon ampun diiringi dengan suara cambukan yang terus menggores tubuh ibunya, tergores hati kecil milik anak 7 tahun itu tatkala mendengar suara yang paling ia benci di dunia.

Berlangsung terus menerus bagai sebuah roda yang semakin lama semakin diperpecat tetapi suara teriakan itu semakin melambat bagai sudah kehilangan asa untuk terus hidup.

"Akhirnya mati."

Suara berat yang keluar, mencabik keras batin si bocah.

Menggigil tubuhnya hingga masuk ke persendian tulangnya, semua rasa itu hanya bisa menjelma bertetes-tetes air mata.

Suara hentakan kaki terdengar mendekat ke arahnya lalu ia mendapat sebuah cahaya yang masih kekuningan menyapa pandangannya tepat ketika ia langsung berdiri dari sebuah kotak yang sedari tadi mengurungnya, kotak itu baru saja dibuka oleh seorang pria muda nan tegap di depannya.

Pandangannya yang masih aram temaram melihat mayat dua orang dewasa terlentang di lantai.

Satunya adalah pria tak dikenalnya dengan kepalanya yang hancur lebur tak berbentuk begitu juga wajahnya yang seperti sarang lebah penuh lobang akibat tembakan senjata api yang berkali-kali.

Satu lagi jelas ia kenali yaitu wanita yang telah melahirkannya.

Terdapat luka yang merekah terbuka di sekujur tubuh sang ibu, segarnya darah merah terus keluar dari kulit putih ibunya yang terlihat pula daging segar akibat terbukanya kulit, tetes demi tetes jatuh ke lantai kecoklat sementara sang ibu sendiri telah tak bernyawa tapi darah segan berhenti keluar dari seluruh bagian tubuh.

Le Wiston The SeasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang