Adrielle Leora - Pemantik Api Dan Rasa Benci

147 29 11
                                    

[ Leora ]
Pemantik Api dan Rasa Benci

[ Leora ]Pemantik Api dan Rasa Benci

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Suara alunan musik sayup-sayup terdengar melalui telinga wanita yang tengah memandangi lautan di luar kabin kapal, rasa mual yang memelintir perutnya memaksanya memandangi segala keraguan, kecemasan, dan rasa takut jauh di belakang sana, meninggalkannya jauh di kota kelahirannya. Ia memang tidak pernah menaiki sebuah kapal sebelumnya, tidak heran ia merasa mabuk dan mual mengingat ini adalah perjalanan pertamanya mengarungi lautan.

Perempuan muda yang bernama Adrielle Leora itu mulai mengeluarkan sebatang rokok dari tempat rokok klasik peninggalan mendiang sang ayah. Dengan tangan kirinya ia memantikkan sebuah korek dan menyalakan rokok itu, ia mulai menghisap rokok dengan perlahan. Masih terdiam membisu, rasa mual yang tadi sempat menguasainnya kini telah sedikit pudar berkat sebatang rokok yang kini ia nikmati.

Dengan piawai ia menjentikkan abu rokok ke sebuah pegangan besi, lalu kembali menghisapnya sendu, kau dapat katakan ia perokok yang handal walau mengingat ia masih di bawah umur untuk dapat melakukan itu, namun Leora sendiri tidak mengakui bahwa ia seorang perokok. Ia dapat merokok dan berfikir layaknya seperti para perokok lainnya, namun ia tidak ketergantungan akan sebatang kertas berisi tembakau itu. Ia hanya merokok ketika perasaannya begitu kalut serta pikirannya yang penuh.

Amarah menguasai tubuhnya saat ini, kilasan-kilasan ingatan dirinya bersama sang ayah kembali terputar layaknya kaset film yang berjalan, ingatan yang sebenarnya tak ingin kembali ia pikirkan mengingat sang mendiang ayah yang dibunuh tepat di hari ulang tahunnya yang ke-5. Sebagai anak kecil yang dibesarkan oleh single parent, kehilangan ayah sebagai sosok keluarga satu-satunya tentu saja membuatnya trauma. Karena itu ia  harus tinggal di sebuah panti asuhan yang bahkan tidak memperlakukannya dengan baik.

Leora menghisap rokok miliknya dengan sesekali melirik ke arah ujung ruangan. Disana terdapat seorang pria dengan seorang wanita yang tengah beradu argumen. Wanita dengan gaun hitam itu menampar lelaki di depannya yang Leora tangkap bahwa mereka adalah sebuah pasangan, sang pria hanya terdiam dan melihat wanita itu mulai berteriak padanya.

Leora mungkin bukan orang yang dapat membaca pikiran, namun ia dapat membaca emosi. Wanita itu terlihat superior dalam hubungan mereka, sedangkan sang pria terlihat pasif cenderung terkekang oleh perlakuan sang wanita, yang mungkin dapat disimpulkan bahwa sang pria berselingkuh karena lelah oleh sikap sang wanita yang seakan-akan mengatur seluruh hidupnya.

Argumen pasangan itu membesar hingga seseorang datang untuk memisahkan mereka, memisahkan acara penuh adu mulut layaknya opera sabun yang lumayan seru untuk disaksikan. Leora menghembuskan nafas pelan, perhatiannya mulai teralihkan.

Gadis ini memiliki masalah dalam tingkat konsentrasi, pikirannya mudah terpecah terbagi menjadi kepingan kecil yang membuatnya mudah sekali teralihkan oleh semua hal disekitarnya. Namun dalam satu sisi ia tidak bisa terlalu fokus pada sesuatu, jika ia terlalu berkonsentrasi pada satu hal OCD yang menyarang dalam tubuhnya akan membuatnya sesak nafas dan peningkatan denyut jantung hingga bahkan dapat membuatnya meninggal ditempat saat itu juga.

Le Wiston The SeasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang