Elorraine Zigfrids - Kebiasaan Kuno

97 17 3
                                    

[ Elorra ]
Kebiasaan Kuno

[ Elorra ]Kebiasaan Kuno

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Samar-samar mentari pagi menelisik masuk melalui pintu balkon kabin kelas satu, perlahan menerangi wajah cantik yang tengah tertidur damai di atas ranjang beralaskan kain putih nan halus. Begitu indah dan memukau membuat siapa saja nyaman berlama-lama memandangnya terpesona. Iris violet yang semula terpejam, secara perlahan mengerjap lemah. Wanita itu tersenyum lalu beranjak bangun dari tempat peraduannya.

Dia---Elorra---menghela napas pelan melewati tubuh tak bernyawa di sisi samping ranjangnya. Kabin telah hancur layaknya kapal pecah, perabotan berceceran di sembarang tempat. Akibat pekerjaan brutal semalam, Elorra harus menyaksikan ruangan yang dipenuhi oleh genangan darah kering beserta tubuh pelayan yang dipastikan tidak lagi bernyawa.

"Ah, betapa bodohnya diriku. Membutuhkan waktu lama untuk membereskan semua ini." Elorra bersedikap, sedikit kesal. Belum lagi, Denzel si pria mesum berusaha mengusiknya semalam.

"Meong."

Tersentak kaget, iris violet Elorra spontan menyoroti kucing putih yang mencoba menggaruk-garuk sesuatu di sisi karpet beludrunya. Cukup serius dan bersungguh-sungguh, binatang itu tidak menyadari bahwa Elorra berhasil menggendongnya.

Elorra tersenyum hangat mendapati kucing tak diundang memasuki kabinnya. Terlihat tenang dan nyaman berada di gendongan Elorra, ia tidak memberontak ketika tangan mulus sang putri pemilik kapal menyentuh permukaan bulunya lembut. "Sangat cantik dan pasti betina. Mengingat dirimu sangat manja. Dari mana asalmu, sweetheart? Hampir saja tubuh ini mengenai genangan darah yang masih basah."

"Meong."

"Hmm ... tersesat rupanya?" Elorra menebak dengan senyuman, terlihat menawan sekaligus hangat ditambah suasana pagi yang cerah beserta suara deburan ombak bersahut-sahutan. Begitu menenangkan jiwa. Sorot mata Elorra menangkap benda putih berukiran abstrak tergeletak di sisi karpet yang semula dicakar oleh Nona Kucing---topeng milik Denzel. Semalam pria itu berlari secepat bayangan hingga melupakan benda berharganya.

"Kau sepertinya membenci pemilik topeng ini. Benar begitu?"

"Meong!"

Elorra tertawa kecil, anggun tampaknya. Sangat mempesona hingga membuat si nona kucing terdiam cukup lama memandangnya. Dengan perlahan ia meletakkan binatang berbulu itu ke ranjang lalu mengambil topeng milik Denzel. "Pria bodoh---"

Kalimat Elorra terhenti ketika suara ketukan pintu kabin utama terdengar menyaingi hembusan angin samudra. Nona kucing seketika berlari pergi melompat keluar balkon. Berjalan di antara atap-atap kabin penumpang lain. Nyaris saja binatang itu jatuh ke dalam lautan.

"Masuk," ucap Elorra mengizinkan.

Shashi berjalan masuk sembari membawa beberapa anak buahnya ke dalam kabin mewah Elorra. Seakan memahami situasi yang telah terjadi, mereka segera membereskan segala kekacauan di sana, dimulai dari membereskan perabotan pecah, membersihkan ruangan serta memasukkan mayat ke dalam kantong TKP sekaligus memalsukan penyebap kematiannya. Semua dilakukan dengan rapi tanpa menyisakan barang bukti.

Le Wiston The SeasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang