[ Leora ]
Spy•••
Tubuh Leora menegang. Bahkan tampaknya nafas gadis ini sekarang tercekat. Bagaimana tidak, Denzel kini tengah mengacungkan belati miliknya sendiri di lehernya. Leora tak berdaya, tubuhnya kaku dan rasa takut mulai menjalari badannya. Bahkan jika saat ini Denzel mengatakan kalau adalah permainan, dia tidak akan percaya dengan perkataannya.
Leora dapat melihat dengan jelas wajah Pete yang dipenuhi kepanikan, pria itu tampak membulatkan matanya dengan tangan kanan yang terulur ke atas, mencoba menenanhkan Denzel yang semakin menjadi dengan menempelkan pisau itu pada leher Leora.
"Denzel gila. Lepaskan dia!" titah Pete setengah berteriak, keringat mulai mengucuri wajah Pete.
Pete tahu, jika Denzel bukanlah orang yang tepat untuk diajak bercanda, dan jika bermain-main dengan pria itu pasti ada satu nyawa yang akan melayang. Lalu disinilah Pete tengah dilanda oleh kekhawatiran akan kekasih barunya yang dapat mati kapan saja.
"Tidak akan. Tidak sampau kau percaya apa yang tadi aku katakan!"
"Kau memaksaku mempercayai semua perkataanmu dengan mengancam Leora?! Dia tak ada hubungannya dengan semua ini."
"Apapun aku lakukan untuk membuatmu percaya," desis Denzel, pria itu kemudian menekan pisau yang tengah dia genggam semakin dalam ke leher Leora, membuat kini setetes darah mengalir dari lehernya.
Leora sudah pasrah, jika ini adalah akhir hidupnya, dia sudah tak peduli. Kuncian tangan Denzel sangatlah kuat, tidak mungkin dia dapat melawan pria ini. Jadi, fakta kalau Denzel yang ingin membunuhnya sudah tidak menakuti Leora lagi, biarkanlah Denzel membunuhnya saat ini.
Pete menghembuskan nafas berat. Merasa frustasi akan tekanan Denzel yang malah menyayat kecil leher Leora. Dirinya sudah tidak sanggup lagi untuk berargumen dengan pria ini, mau tidak mau ia harus menyerah, mempercayai semua perkataan Denzel dan mengikuti apa kemauan pria itu.
"Baiklah-baiklah. Aku akan mempercayaimu, tolong lepaskan dia.".
"Dengan satu syarat," ucap Denzel datar.
"Demi Tuhan lepaskan dia!"gelak Pete emosi tak dapat menahan amarahnya.
"Take it or leave it."
"Fine," desah Pete cepat.
Denzel perlahan mulai meregangkan cekikan sikunya pada Leora, membuat nafas gadis itu perlahan dapat kembali normal tidak tertahan lagi. Denzel mendorong tubuh Leora ke arah Pete yang langsung disambut baik oleh genggaman tangan Pete. Leora terbatuk pelan, tubuhnya sedikit lunglai, tapi untungnya luka yang diberikan Denzel bukanlah luka besar, hanya sebuah sayatan kecil yang tak berarti.
Masih dengan memegang belati milik Leora, Denzel mengacungkannya kembali, namun kini ke arah Pete. "Aku mau kalian membantuku," ucap Denzel. "Terutama bantuan darimu, Nona Leora," lanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Le Wiston The Seas
Romance(Romance-Action-Comedy-Drama) Perjalanan menggunakan Le Wiston the Seas akan membuatmu melupakan permasalahan hidup sejenak. Nama kapal yang begitu tersohor membuat semua orang mengagungkan pesiar milik keluarga Zigfrids sebagai kendaraan berkelas y...