Love Story Anne

25. Obat Untuk Dave

Welcome readers,
Love Story Anne!

|| Revisi 03-01-22 ||

(｡'▽'｡)♡

"Terima kasih telah hadir menjadi obat disaat luka itu selalu hadir."

(｡'▽'｡)♡

Mata pelajaran sudah mereka lewati seperti biasa. Bahkan suasana SMA Airlangga kembali rusuh karena semua siswa berhamburan keluar kelas. Bel pulang sudah berbunyi 5 menit yang lalu. Kelas Dave juga mulai sepi hanya tinggal beberapa orang saja.

"Bagaimana kemarin?"

Hembusan nafas berat Dave terdengar begitu jelas. "Wajah bang Hesa serem banget."

"Pastilah."

"Emangnya kenapa, Fiz?" tanya Demas keheranan.

"Bang Hesa orangnya posessive banget sama adik adiknya. Terutama sama Anne, karena dia adik perempuan satu satunya."

"Wih! Lo gak kena imbasnya kan Dave kemarin?"

Dave menggeleng. "Gak sih tapi wajahnya datar banget. Auranya beda dari biasanya."

"Pasti Anne yang kena,"

"Maksud lo?" tanya Dave dan Demas bersamaan.

"Anne selalu janji bisa jaga diri di sekolahan. Sekali ada yang buat masalah bang Hesa gak segan segan bawa Anne pindah sekolah."

"Lo kenal banget sama Anne?" kedua alis Demas menaut menunggu jawaban dari sahabatnya, Hafiz.

"Gu-gue cuma sekedar tau. Baru tahu juga kalau adik yang dimaksud bang Hesa itu Anne."

"Adik teman tongkrongan sendiri kagak tau. Pantes Anne dipanggil ratu es." Demas terkekeh kecil.

Mereka bertiga berjalan beriringan sepanjang koridor, menuju kelas Anne. Seperti biasanya Dave akan mengantar gadis itu pulang. Didepan kelas XI IPS 2 sudah terlihat kedua sahabatnya bersama Anne, Sarah dan Jihan.

"Lama banget bang Dave. Neng Anne udah nungguin nih." goda Bintang.

"Iya, Ann?" tanya Dave dengan wajah kecentilan. Anne merotasi matanya jengah.

"Gak usah ditanya kali pasti neng Anne disini menunggu kehadiran abang Dave." sahut Jihan yang juga ikut menggoda Anne.

"Kok lo lebay sih?"

"Suka suka guelah!"

"GELAYY!"

"Bego! Tengkar mulu, jodoh mampus lo berdua."

"ARSY!!" teriak Jihan dan Bintang bersamaan.

"CIE!" akhirnya semua ikut menggoda Jihan dan Bintang.