Love Story Anne

06. Awal Dari Segalanya

Welcome readers,
Love Story Anne!

|| Revisi 13-11-21 ||

(｡’▽’｡)♡

Kring!!

Bel istirahat telah berbunyi, kantin sudah begitu ramai. Tidak lupa disana sudah ada Dave dan para sahabatnya.

"Ann, lo mau kemana?" tanya Sarah saat menyadari pergerakan Anne.

"Perpus,"

"Kita ikut temanin lo dulu, iya?"

"Gak perlu,"

"Lo yakin kesana sendiri?"

"Cuma sebentar."

"Kalau lo perlu bantuan kabari kita loh, Ann!" setelah Jihan berhenti berbicara Anne langsung pergi keluar kelas.

Selama berjalan sepanjang koridor, Anne menjadi pusat perhatian. Tentu saja karena kecantikannya yang tidak diragukan lagi. Gadis tersebut jarang sekali keluar kelas namun sekalinya keluar selalu membuat heboh siswa SMA Airlangga. Banyak yang mengagumi sosok atlet berkuda satu ini, namun juga ada yang membencinya. Iya benci tanda iri, iri dengan kesempurnaan yang Anne dapatkan.

"Ashh..." jerit Anne saat merasakan seragamnya basah.

"Sorry, tadi sengaja haha.... " kakak kelas itu tertawa puas melihat minuman yang dia bawa tumpah ke seragamn Anne.

Lengan dan seragam yang digunakan Anne menjadi basah dan banyak noda berwarna merah akibat jus naga tersebut. Emosi Anne menaik dengan kelakuan kakak kelas tersebut. Selama ini dia diam bukan berarti bisa diinjak injak. Melihat wajah tidak bersalah dari seseorang dihadapannya, Anne langsung mendorong bahu tersebut hingga punggung kakelnya menghamtam tembok begitu keras.

"MAKSUD LO APA?" teriak Anne tepat didepan wajah kakak kelasnya.

"Balasan buat lo yang selalu cari perhatian ke Naufal." jawab Clarisa tanpa takut.

Clarisa Vaganista, adalah sosok kakak kelas yang sering dijuluki biang onar atau si troublemaker. Gadis yang sangat terobsesi oleh Naufal, si ketos SMA Airlangga. Siapapun yang berusaha mendekati Naufal siap siap dibully olehnya, salah satunya adalah Anne. Tapi sepertinya dia salah lawan saat ini.

"AMBIL GUE GAK PEDULI!!" ujar Anne penuh penekanan.

"Sok nolak padahal juga bitch yang tergila gila sama Naufal. Dasar sasima, sana sini mau!"

"Lo yang bitch!"

Clarisa menampilkan smirk diujung bibirnya. "Sok bersikap dingin untuk melindungi kehidupan luar lo disana kan?"

Semua perhatian para siswa tertuju pada keduanya yang sedang bertengkar. Tidak biasanya Anne menanggapi omong kosong Clarisa hingga emosi. Tidak ada yang berani melerai. Anne yang begitu dingin melawan Clarisa yang begitu licik. Jika ada yang mengusik mereka maka hidupnya tidak tenang.