"DAVE!!" teriak Anne yang baru saja menerobos kerumunan.
"KAK NAUFAL!!" teriak Sarah tak kalah kencang.
Bugh!
Mereka tak peduli saat ini yang masih menjadi tontonan masal semua siswa SMA Airlangga. Tak ada yang berani memisahkan mereka berdua sejak tadi, bahkan teriakan Anne tidak dihiraukan oleh Dave. Kedua lelaki itu sibuk saling menonjok.
Bugh!
"Kemana sih Hafiz sama lainnya? Kasihan mereka udah pada lebam gini!" wajah Jihan tak kalah panik melihat keduanya yang mulai penuh lebam.
"DAVE!! KAK NAUFAL!! CUKUP!!"
Anne berteriak lagi dengan sisa kekuatannya. Jujur badannya masih lemah dan pucat bahkan sekarang saja masih bertopang pada Jihan. Dia hendak melerai namun ditahan oleh kedua sahabatnya, takut kena bogeman mereka.
"KALAU LO GAK TAU KEJADIAN SEBENARNYA MENDING DIEM AJA!" teriak Dave.
"GUE NYESEL PERCAYAIN ANNE KE LO KALAU TAU BAKALAN KEJADIAN KAYAK KEMARIN!" sahut Naufal tak mau kalah.
Bugh!
Sebuah pukulan melayang kembali di hidung Naufal, darahnya mengalir tak henti. Lebam di wajah keduanya sangat terlihat.
Bugh!
Naufal membalas pukulan dirahang Dave. Dave yang tak terima, ia mencengkram seragam Naufal dengan tatapan membunuh. Bisa Anne lihat nafas keduanya sama sama tersulut emosi. Saat Dave akan melayangkan pukulan Anne berlari dan berdiri di tengah tengah mereka.
"CUKUP!" hampir tangan Dave mengenai wajah pucat Anne.
"Minggir, Ann!" tutur Dave tanpa menatapnya.
Anne menggeleng cepet "Lo mau bunuh anak orang?"
"Lo belain dia?!"
"Nggak! Tapi cukup, Dave!"
"Gak seharusnya gue biarin lo deket sama Dave, Ann. Cowok ini gak bisa tanggung jawab sama omongannya sendiri." ucap Naufal.
Bugh!
"DAVEE! STOP!" pekik Anne frustasi.
"KAK NAUFAL!" Sarah berlari kearah Naufal yang terkapar lemah dilantai. Hidung dan sudut bibirnya sudah mengalir darah.
Jihan ikut berlari menghampiri kedua sahabatnya yang berada ditengah tengah kerumunan. Tak lama Hafiz dan lainnya ikut membelah kerumunan. Mereka berdiri di belakang Jihan, Anne dan Dave sedangkan Sarah masih memapah kepala Naufal. Tatapan mereka tidak bisa lepas dari perilaku Sarah yang sedikit aneh.
"Lo apa apaan sih, Dave?" tanya Sarah dengan kesal. "Gak lihat lawan lo udah kayak gini?"
Jihan menatap Sarah tak percaya, ada yang aneh dengan sikap sahabatnya kali ini. Tidak bisanya Sarah ikut campur jika ada pertengkaran. Apa lagi jika bukan berurusan dengan dirinya.
"Kenapa bisa gitu?" tanya Hafiz, sedangkan Jihan hanya menggeleng tidak paham dengan situasi dihadapannya.
"Dia yang cari masalah!" jawab Dave. "Lo kalau gak tau masalahnya mending gak usah ikut campur, bangsat!!"
"Kalau lo bisa jaga Anne gue gak akan ikut campur!" sahut Naufal, lelaki itu mengusap darahnya yang keluar dari sudut bibirnya.
Sarah menatap Anne lekat. "Lo lihat, Ann! Lo lihat sekaranh! Gue kan bilang jangan kasih harapan sama keduanya!"
"Sarah," panggil Jihan dengan lirih.
"Gue gak--"
"Lo bilang gak tapi mereka yang ngerasain, Ann! Lo deket sama Dave tapi lo juga seolah olah kasih harapan ke kak Naufal dengan cara nerima setiap pemberian dia." sela Sarah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Story Anne
Teen Fiction[‼️𝘽𝙐𝘿𝘼𝙔𝘼𝙆𝘼𝙉 𝙁𝙊𝙇𝙇𝙊𝙒 𝙎𝙀𝘽𝙀𝙇𝙐𝙈 𝙈𝙀𝙈𝘽𝘼𝘾𝘼‼️] Anne Chintya Hinata, sosok gadis atlet berkuda yang memiliki sifat begitu dingin, tertutup, cuek atau sering disebut coldgirl. Anne mempunyai paras cantik dan bentuk tubuh indah yan...