34. Rapuh?

2.6K 242 12
                                    

Welcome readers,
Love Story Anne!

Welcome readers,Love Story Anne!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

|| Revisi 02-05-22 ||

(。’▽’。)♡

"Membuka hati adalah hal paling menakutkan sekaligus menyakitkan bagiku."

Anne Chintya Hinata

(。’▽’。)♡

Malam ini jauh terasa lebih dingin dari biasanya. Malam yang sunyi seperti tidak ada kehidupan lagi baginya.

Setelah kejadian di rumah Dave, Anne sama sekali tidak keluar kamar. Semua anggota keluarganya berusaha merayu dirinya untuk keluar kamar. Namun nihil, keras kepala Anne tidak ada yang bisa menyaingi. Gadis yang hampir berusia 17 tahun ini sedang berada di teras balkon kamar miliknya. Pandangannya kosong kedepan. Tidak peduli dengan angin yang terus menerpa kulit mulus dan putihnya. Tubuh mungilnya hanya terbalut oleh tanktop maroon dan celana hotspant.

Sudah hampir dua jam Anne tidak berkutik dengan posisinya. Dering telfon dan notifikasi chat terus berdatangan. Tubuh mungilnya mulai merosot kesudut balkon, memeluk lututnya sendirian.

Hal yang paling Anne takutkan telah terjadi. Disaat dia berusaha membuka hati selalu muncul cobaan yang membuatnya sakit hati. Terlalu banyak cobaan untuknya saat jatuh cinta, ia benci hal ini. Anne selalu kalah dan lemah dalam masalah cinta.

Anne benci jatuh cinta.

"ANNE, BUKA PINTUNYA!" teriak Hesa dari luar kamarnya. "JANGAN NYIKSA DIRI SENDIRI, DEK!"

"Buka pintunya dong, sayang. Cerita ayo sama bunda." bujuk bunda.

"KAKAKK!! HIKS... JANGAN DIKUNCI HIKS... PINTUNYA HIKS...GI—GIBRAN KHAWATIR." Gibran ikut serta merayunya. Sejak kakaknya tidak keluar kamar, Gibran menangis tanpa henti.

Semua terlihat cemas dan khawatir di luar sana, tetapi Anne tidak mendengar suara ayahnya. Entah beliau sedang lembur atau memang tidak peduli pada dirinya, yang terpenting sekarang dia hanya ingin sendirian tanpa diganggu oleh siapapun.

"GUE DOBRAK NIH DEK KALAU LO BENERAN GAK MAU BUKA PINTUNYA!"

"Anne, jangan buat bunda cemas, nak."

"GUE HITUNG SAMPAI TIGA KALAU LO GAK MAU BUKA PINTUNYA, GUE DOBRAK BENERAN NIH, DEK!" Hesa menatap bundanya untuk meminta izin dan bunda mengangguk pasrah karena dirinya juga khawatir dengan putrinya yang tiba tiba datang menangis dan mengunci diri selama ini.

Love Story AnneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang