16. Clarisa The Geng Berulah

3.7K 328 9
                                    

Welcome readers,
Love Story Anne!

|| Revisi 8-12-21 ||

(。’▽’。)♡

"Tidak ada seorang pun yang boleh menyakitimu, termasuk diriku."

(。’▽’。)♡

Kantin terlihat begitu ramai hari ini. Mata pelajaran pertama kelas XI IPS 2 adalah olahraga. Sebuah mata pelajaran yang paling dibenci kaum hawa. Harus berpanas panasan dan berkeringat di pagi hari. Anne dan kedua sahabatnya sudah berada di kantin sejak bel istirahat berbunyi.

"Ann, lo mau pesan apa?" tanya Sarah.

"Jus apukat pakai gula dikit dan es batunya jangan banyak," yang menjawab bukan Anne justru Jihan. Bukannya merasa bersalah gadis itu justru menampilkan deretan giginya dengan polos.

"Santai dong tatapannya kan emang Anne suka pesan itu kalau di kantin."

"Benar mau itu, Ann?" Anne mengangguk lalu tersenyum tipis melihat kelakuan Jihan.

"Jangan senyum senyum gitu, Ann gue geli lihat ratu es jadi murah senyum."

Dari kejauhan terlihat Dave dan para sahabatnya yang sedang sibuk bergurau. Namun tatapan Dave tidak berpaling sama sekali dari Anne. Hari ini adalah hari spesial baginya karena bisa berangkat sekolah bersama gadis yang ia sayang. Sesuai dengan ucapan bunda Anne kemarin malam. Lamunan Dave terbuyar seketika karena kerusuhan di kantin yang diperbuat oleh Clarisa.

Brak!

Semua tatapan langsung tertuju pada satu meja, yaitu meja yang ditempati Anne dan kedua sahabatnya. Lagi lagi Clarisa mencari masalah dengan Anne.

"Kak, lo bisa gak sih gak cari masalah terus sama kita?" Jihan menatap Clarisa tajam.

"Jangan mentang mentang kakak kelas bisa cari masalah sama kita terus!" geram Sarah. Ia juga cukup muak dengan kelakuan Clarisa, si troublemaker.

"Diam kalian!" ujar Sandrina.

"Kita gak ada urusan sama lo berdua ya!" sahut Arin. Keduanya membuka suara, mereka juga salah satu dari geng Clarisa.

Arinna Devindri dan Sandrina Putri itulah namanya.

"Semua urusan Anne juga urusan kita!" Sarah sudah dipenuhi amarah melihat kelakuan Clarisa dan anggotanya, sedangkan Anne masih tetap menampilkan wajah dingin dan tenangnya.

"Lo itu gak ada hormat hormatnya ya sama kakak kelas," ujar Clarisa seraya menunjuk tepat didepan wajah Sarah.

"Dih kakel kok gila hormat. Kalau mau hormat itu dilapangan, kak. Ada bendera dan sekalian upacara." ejek Jihan tanpa rasa takut.

Love Story AnneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang