•65•

3.1K 274 15
                                    

[⚠️WARNING⚠️]

[🔞PART INI PENUH KEUWUAN DAN KEBAPERAN🔞]

[HATI HATI YANG UWUPHOBIA‼️]

[⚠️WARNING⚠️]

✨✨✨

"KAKK!! ITU KENAPA BALONNYA DITARUH SITU SIH?!"

"Lah kan lo yang nyuruh tadi, bocil! Kenapa sekarang marahnya ke gue?"

"Iya tapi bukan yang itu kan aku udah bilang yang warna rainbow dulu baru itu,"

"Dasar bocil nyusahin mulu!" omel Hesa frustasi. Anne tertawa puas melihat wajah kekesalan kakaknya.

"Balon yang ini kan? Terus mau lo taruh mana lagi?"

"Nah iya disitu kak! Eh kurang kanan dikit, kak! Nah iya kiri lagi kiri. Ih, kok jadi jelek sih?!"

"GUE BUNUH LO, GIBRAN!" pekik Hesa. Gibran mengacungkan dua jarinya peace tanda menyerah.

"EH DAVE! Lo kok malah manja manjaan sama adik gue sih?! Ini kan acara ulang tahun lo bantuin gitu kek kakak iparnya,"

"Lo kalau lagi butuh baru ngakuin gue ipar, bang." sahut Dave, ia masih santai memejamkan matanya disela kegiatan rebahannya.

Sepulang dari perlombaan yang cukup menguras energi, mereka semua berencana akan merayakan syukuran atas masuknya Dave ke final sekaligus ulang tahunnya. Sekarang Hesa dan Gibran sedang sibuk mendekor ruangan. Semuanya sesuai kemauan Gibran.

Menyenangkan hati si bocil songong dulu deh sekalian mengerjai sang kakak.

Sebenarnya Anne ingin membantu bundanya memasak untuk hidangan nanti malam tapi Dave sangat posesif padanya hari ini. Masuk apartemen langsung diterjang dengan sikap manjanya. Melarang Anne dalam segala aktivitas termasuk membantu dekorasi ruangan ataupun memasak.

Seperti saat ini, Dave menjadikan paha Anne sebagai bantalan lalu memeluk pinggangnya cukup erat seolah olah tidak ingin kehilangan lagi. Sesekali tangan nakalnya mengusap punggung gadis tersebut dengan lembut. Anne hanya bisa pasrah jika Dave mulai mode posesif dan manja seperti ini. Ia justru membuat Dave semakin nyaman dengan posisi ini. Memberinya usapan pada rahang tegas milik Dave atau memainkan rambut hitamnya.

"Mumpung lo lagi hoki hari ini makanya gue anggap lo adik ipar sekaligus anggap aja itu hadiah ulang tahun gue buat lo,"

"Mana ada?! Itu mah bukan hadiah lagi harusnya tapi udah kewajiban sebagai sesama ipar."

"Enak di lo dong, bangke! Ngelunjak banget!"

"Bangke itu apa, kak?" tanya Gibran dengan polos.

Bangsat lupa gue kalau ada si bocil songong ini. Umpat Hesa dalam hati.

Anne menatap tajam kearah Hesa. Lagi lagi membuatnya emosi karena berbicara sembarangan dihadapan Gibran.

"Canda, Ann gue gak sengaja. Suer!" nyalinya menciut saat Anne menatapnya tajam.

"Sama Anne aja lo baru takut, bang." Dave terkekeh kecil.

Love Story AnneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang