•62•

2.5K 222 8
                                    

[ Cogan SMA Airlangga ]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[ Cogan SMA Airlangga ]

✨✨✨

"BUNDAAA!!"

"PLEASE, BUNDA BERHENTI DULU!!"

"BUNDA!!" Jihan merentangkan tangannya dihadapan Raina dengan nafas yang tak beraturan. Mengejar Raina dengan langkah cepat membuat Jihan kesusahan menyeimbangkan langkah kaki wanita dewasa tersebut.

"Minggir, Jihan."

"Bunda, Jihan mohon jangan ngehindar lagi. Jihan mau ketemu Anne lagi. Jihan sama yang lainnya minta maaf udah buat kesalahan yang fatal, bund. Kita benar benar gak bermaksud buat nyembunyiin masalah itu."

"Bunda harus pulang," Raina hendak melangkah namun Jihan kembali menghadangnya. "Jihan!"

Suara bunda yang terdengar tegas membuat nyali Jihan menyiut namun ia kembali menentang. Ia harus bisa merayu Raina kali ini.

"Bunda," Jihan meraih tangan Rania dengan lembut. "Bunda tau kan kalau Anne cuma sahabat Jihan satu satunya selain Sarah. Kita benar benar kangen sama Anne, bund. Kita mau main sama Anne lagi, main ke rumah bunda dan ngerasain makanan bunda lagi. Nginep dan main sama Gibran, ketawa bareng sama kak Hesa lagi." Jihan manatap wajah Raina yang sekarang justru terlihat lebih datar dari biasanya.

"Jihan mohon izinin kita ketemu Anne lagi. Lusa perlombaan Dave dan Anne, Anne berangkat kan, bund? Dave butuh Anne disana. Dave udah kayak mayat hidup selama di sekolah karena kehilangan Anne, dia merasa paling bersalah sama semuanya kejadian ini. Dave pernah kehilangan bundanya karena kesalahan dia dan... dan sekarang dia harus kehilangan lagi karena kelalaiannya."

Raina hanya diam saja mendengarkan penjelasan Jihan yang panjang lebar. Beliau menatap datar kedepan seperti tidak minat dengan arah pembicaraan Jihan. Perlahan Jihan melepaskan genggaman tangannya pada Raina karena tak melihat respon dari wanita dewasa tersebut.

"Bund, jangan diam aja. Jawab pertanyaan Ji---"

"Bunda, ayo pulang!" suara yang tidak asing mengalihkan perhatian Jihan. Saat Jihan menoleh wajah lelaki tersebut langsung berubah datar.

"K--kak Hesa?"

"Masuk mobil, bund!"

"Tapi Jihan butuh bicara sama bunda, kak!"

Tanpa memperdulikan Jihan, Hesa membawa Raina kebelakang tubuhnya namun lagi lagi ditahan oleh Jihan.

"Kak, Jihan mohon kali ini aja." mohonnya pada Hesa.

"Lepasin tangan bunda, nak!" ujar bunda dengan lembut namun Jihan menggeleng cepat.

"Bund--"

"Belum cukup lo buat Anne didalam masalah ini dan sekarang lo mau buat masalah sama gue juga?!" ujar Hesa dengan nada yang cukup tinggi. "Lepasin tangan bunda gue sekarang!"

Love Story AnneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang