Sehat-sehat ya semuanya, jangan bikin author khawatir. Semangat belajarnya!
~~~~~
NCT U – Make A Wish
~~~~~
“Semuanya akan baik-baik saja.”
~~~~~
Rasanya aneh.
Ada banyak rasa yang berkumpul ketika bertemu, ada perasaan bahagia, sedih dan takut kehilangan di saat yang bersamaan. Apakah mungkin dia sudah mulai mencintainya? Entahlah, hanya Alfin yang tahu.
Alfin meletakkan tangannya di dada merasakan jantungnya berdegup dengan kencang hanya karena memikirkan Arlin. Tidakkah perasaan ini aneh? Dirinya tersenyum mengingat pagi tadi dia masih berada di pelukan istrinya, yang berarti Arlin mulai menerimanya. Ketukan di pintu mengalihkan lamunannya.
“Masuk.”
“Permisi Pak, meeting akan dimulai lima menit lagi.”
Alfin menganggukkan kepalanya mendengar sekretarisnya.
“Risa,” sang empu menoleh ketika namanya dipanggil. “Ada jadwal lain setelah ini?” Tanya Alfin.
“Ah iya Pak. Habis meeting ada pertemuan di jam makan siang dengan klien dari Dubai.”
Alfin kembali menganggukkan kepalanya dan mengijinkan Risa keluar dari ruangannya. Kakinya melangkah dengan gagah melewati para karyawan yang menunduk hormat di samping kanan kirinya.
Meeting berjalan dengan lancar karena Alfin yang membawakannya dengan baik. Satu sifat Alfin yang masih sulit dihilangkan oleh Arlin adalah wajah datarnya. Sudah diberi nasihat oleh Arlin jika senyum adalah ibadah, tetapi tetap saja Alfin berdiri kukuh pada pendiriannya.
“Langsung ke tempatnya aja Mas.”
Arlin berucap kepada supir pribadinya untuk menjalankan mobil ke tempat pertemuannya dengan klien dari Dubai. Dirinya ingin cepat kembali ke rumah menemui Arlin, entah pelet apa yang diberikan perempuan itu kepadanya hingga membuat dirinya selalu memikirkannya.
“Ada apa Mas?”
Alfin bertanya ketika merasakan mobil berhenti secara tiba-tiba. Seseorang yang dipanggil dengan sebutan ‘Mas’ oleh Alfin tersebut menunjuk beberapa orang di depannya yang menghadang jalannya. Alfin dengan segera menelpon seseorang.
“Bantu saya di Jalan Mawar cepat. Bawa semua anak-anak.”
Alfin mematikan telepon secara sepihak dan berganti duduk di bangku pengemudi.
“Pasang sabung pengaman dengan benar.” Titah Alfin yang diangguki supir pribadinya.
Alfin mulai menghidupkan mesin mobilnya dan menyalakan pelindung ganda pada kaca mobilnya. Kakinya menginjak gas secara mendadak membuat mobil melaju dengan kencang menabrak kurang lebih 5 orang di depannya. Dapat dilihat dengan jelas bahwa tubuh manusia melayang dan membentur tanah dengan keras melewati kaca spionnya.
Beberapa orang mulai mengejarnya lagi. Alfin berdecak pelan menanggapi. Sebenarnya siapa mereka.
“Mas tunggu disini, jangan keluar.”
“Ta-tapi Den itu bahaya.”
Alfin menggeleng menaggapi supirnya dan mulai keluar mobil.
5 orang bertopeng mulai mengelilinginya. Alfin memasang kuda-kuda mengantisipasi gerakan tiba-tiba yang datang dari lawan. Dan benar, orang dibelakangnya memukul Alfin dengan balok kayu yang dibawanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
l'm Fine
ChickLitKisah Arlinda Putri Bagaskara yang hidup bersama laki-laki gila. Kehidupan yang sebelumnya sudah susah semakin susah karena laki-laki itu. Semua karena neneknya yang menjodohkannya dengan anak pengusaha kaya. Ambisi untuk meneruskan kebiasaan turu...