6∆ Obsession

2.2K 244 2
                                    

EXO - Obsession

"Percayalah sekeras apapun hati yang beku, jika doa-doamu tulus hadir di setiap sujudmu. Maka insyaalah akan luluh juga."

~~~~~~~

Dia duduk termenung di pojok kantin sekolah. Walaupun semua temannya sedang bersenda gurau, ia tidak terpengaruh sama sekali. Pikirannya melayang entah melayang kemana, lamunannya berhenti ketika seseorang menepuk bahunya.

"Hei Alfin, apa kabar." Suara cempreng seorang gadis membuatnya memutar bola mata malas.

"Ada apa?" Alfin menyingkirkan tangan cewek itu kasar dari lengannya.

"Jalan yuk."

"Heh cabe! Ngapain lo kesini? Pergi sana, gue enek lihat lo." Setelah mengatakan itu, Arya menutup mulutnya pertanda ingin muntah.

"Eiitts, jangan gitu dong Ya. Neng Lisa cantik gini masak bisa bikin enek?"

Lisa yang sebelumnya cemberut, kemudian ia tersenyum pongah mendengar perkataan Axel.

"Pergilah." Kata dingin keluar dari bibir Alfin, ia menatap Lisa datar.

Lisa menghentakkan kakinya kesal, dan keluar dari area kantin diikuti oleh buntut-buntutnya.

Alfin kembali menyenderkan punggungnya ke tembok dan memejamkan matanya untuk kesekian kalinya. Banyak pertanyaan yang muncul di benaknya, dia siapa?

"Lo kenapa bos? Ada masalah? Atau kepala lo pusing?" pertanyaan itu keluar dari bibir Chiko yang sedari tadi fokus kepada ponselnya.

Alfin menggelengkan kepalanya samar, Chiko hanya ber-oh ria dan kembali melanjutkan permainannya yang tertunda.

"Bos."

BRAAAKK

Alfin menggebrak meja dengan mata melotot tajam, siapa yang berani mengusiknya untuk yang sekian kali?
Semua yang berada di kantin menatapnya kaget sekaligus takut. Siapa yang membangunkan singa tidur? Ponsel Chiko terjatuh kebawah, Axel tersedak bakso, Arya membuka mulutnya lebar, Bagus terbangun dari tidurnya manisnya.

Pelaku utama yang menggangu Alfin adalah Rendy, tapi anehnya ia tidak mengalami syok batin. Ia berdiri di depan Alfin dengan membawa sebuah buku catatan kecil.

"Info?"

Alfin yang semula tersulut emosi, kini beralih menatap catatan itu. Ia mengisyaratkan lewat mata kepada Rendy untuk mengikutinya. Walaupun yang dipanggil hanya Rendy, tetapi semua anak Gladiator beranjak dari duduknya dan mengikuti kemana Alfin melangkah.
Motto mereka yaitu solidaritas tanpa batas.

***

Minim cahaya, udara di penuhi dengan begitu banyak asap rokok. Suasana ini tidak mengganggu beberapa anak sedang rebahan di bawah tikar tersebut, atau bahkan mereka merasa terbiasa?

"Sekarang bos?"

Pertanyaan itu keluar dari bibir Rendy, meskipun sudah berulang untuk tidak memanggilnya 'Bos'. Mereka tetap tidak menurut, mereka bilang untuk menghormatinya karena sudah banyak membantu mereka.

Alfin mengangguk singkat dan duduk diantara Arya dan Chiko yang sedang merokok. Rendy mengambil nafas sejenak.

"Arlinda Putri Bagaskara, anak dari pengusaha kaya raya yang sudah mempunyai banyak cabang di dunia. Memiliki IQ di atas rata-rata, menjuarai berbagai bidang pengetahuan. Keturunan Indonesia-Kanada, kelahiran Kanada 17 April 2002. Mendirikan restoran mewah dengan uangnya sendiri di umur 15 tahun. Menguasai enam bahasa China, Arab, Inggris, Korea, Jerman, Perancis. Juara nasional pencak silat empat kali berturut-turut dari tahun 2016,"

Rendy menghela nafas, "memiliki satu adik laki-laki, Ardi Putra Bagaskara ....."

Alfin mengangkat tangannya memotong pembicaraan Rendy, ia menganggukan kepalanya paham, memang kertas itu begitu banyak. Arya, Chiko, dan Bagus membuka mulutnya lebar-lebar mendengar penuturan dari Rendy. Axel menggelengkan kepalanya kagum.

"Kok iso ya?"

"Bukan orang."

"Daebak"

"Amazing!"

Bagus mengatupkan mulutnya, pantas saja ia tidak asing dengan cewek kemarin. Ternyata dia juga peraih emas di Asian Games kemarin. "Waaaahhh, pantes dia jago banget berantemnya. Juara nasional pencak silat dilawan! Btw perguruannya apa?"

Rendy mengangkat kedua bahunya keatas sebagai jawaban atas pertanyaan Bagus.
Alfin berdiri dari duduknya dan berjalan menuju arah jendela yang menunjukkan betapa padatnya jalanan ibukota di jam makan siang.

Arlin, nama yang cantik seperti orangnya. Akankah waktu kembali mempertemukannya dengan Arlin?

"Jika ingin mendekati hambanya, dekatilah dulu penciptanya!"
.
.
.

Assalamualaikum readers, author kambek!

Maaf sedikit, author lagi banyak utang.

Utang janji maksudnya-_

Isyaalaah kedepannya lebih banyak deh, insyaalah. Stay healty everyone! Sayang kalian banyak-banyak Bye......

Author kangen ikon 🤧

28 June 2020

l'm FineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang