BTS Jungkook – My Time
"Can I someday finna find my time?"
~~~~~~~~~~
Semua anak rohis SMK Cahaya sedang berkumpul di halaman sekolahnya untuk mengadakan bakti sosial ke permukiman kumuh di Jakarta. Mereka menyumbangkan dari pakaian, buku, dan sembako yang didapat dari sumbangan murid dan guru SMK Cahaya.
“Den, nunggu siapa?”
Denis menoleh kepada Arlin, “anu kak, truk pengangkut barangnya belum datang, masih di perjalanan.”
Arlin menganggukkan kepalanya dan menelisik ke sekitar, ia tidak menyangka bahwa anak rohis tahun ini begitu banyak. Ia mengucap syukur, akhirnya banyak juga anak muda yang kembali pada jalannya.
Kebanyakan dari mereka hanya akan mengikuti ekstrakulikuler yang berhubungan dengan dunia, mereka tidak tahu. Dengan datang saja ke majelis masjid, ia akan dibuatkan taman-taman surga yang begitu indah oleh Allah.
“Udah kak, ayok berangkat. Kak Chaca sama aku?”
Chaca yang berada di sebelah Arlin tersenyum bahagia, Denis kembali menggodanya. Apakah ia tidak tahu bahwa hati Chaca berdebar-debar mendengarnya?
“Udah ayok, kamu di depan. Aku naik truk aja sama Chaca.” Ucap Arlin mantap, Chaca yang semula terbang tinggi ke langit, tiba-tiba terjatuh dengan cepat. Ia membuka mulutnya lebar-lebar.
“Udah tenang aja kak, aku sama kamu kok. Bedanya aku dibelakang ama barang-barang, kakak didepan. Cowok harus ngalah kan sama cewek?”
“Maksud kamu bareng itu, bareng satu truk?” tanya Chaca terhadap Denis.
Denis menganggukkan kepala dan mulai menaiki truk, Arlinda menarik tangan Chaca untuk duduk di depan bersama pak supir. Sepanjang perjalanan Chaca menggerutu kesal, ia sedikit kecewa dengan Denis.
Ternyata maksud bersama adalah seperti ini, jika tau akan seperti ini dia lebih baik naik minibus bersama adek-adek rohis yang lain.
“Bapak rumahnya mana?”
Arlin memulai obrolan dengan sang supir yang diketahui berumur sekitar kepala lima.
“Eh, saya neng?” tanya sang supir, Arlin menganngguk mengiyakan.
Sang supir yang diketahui bernama Dahlan berbicara panjang lebar dengan Arlin, sesekali ia menceritakan susah senangnya menjadi sopir. Bercerita tentang susahnya mencari sesuap nasi di ibukota, dan masalah yang sering dialami mesin truk.
“Bapak kaget lo neng, eneng-eneng ini anak orang kaya kan? Kok mau sih ke permukiman kumuh?” tanya pak Dahlan itu heran
Arlin tersenyum. “Semua manusia diciptakan untuk saling tolong menolong pak, kalau kita bisa bantu kenapa enggak?”
Pak Dahlan mengangguk, ia kagum dengan kedua perempuan di sampingya ini.Disaat sekarang banyak remaja yang lebih memetingkan urusan pribadiya daripada urusan agama. Ia kembali berbicara hingga rombongan anak rohis didepannya menghilang.
“Aduh neng, rombongannya hilang. Gimana atuh?” tanya pak Dahlan panik.
“Udah gak usah panik pak, aku tau jalannya kok.” Chaca menyahuti pak Dahlan.
Mereka memasuki jalan sepi, belum ada dua menit melewati jalan itu. Ada beberapa anak muda yang menghalangi jalan mereka.
“Neng, gimana atuh? Mundur aja?” pak Dahlan mulai panik dengan keringat yang bercucuran dari dahinya.
“Gak usah pak, tunggu sebentar.” Setelah mengatakan itu, Arlin membuka pintu dan turun dari truk.
“WOIII, TUNGGUIN GUE!” Chaca berteriak dari dalam truk, “bapak disini aja, udah diem dulu, telpon polisi pak.” Chaca bersuara lirih kepada pak Dahlan dan memukul badan truk seperti orang gila memanggil Denis.
Arlin berdiri paling depan diikuti dengan Chaca dan Denis dibelakangnya, mereka memandang tujuh pemuda di depannya dengan pandangan menyelidik. Denis berbisik kepada Chaca, “ini sanggup kak? Banyak lo ini.” Tanya Denis khawatir, berbeda dengan mimik mukanya yang terlihat sangar.
“Ihh cemen lo, masa gak berani? Udah tenang aja, didepan kita ada juara nasional pencak silat, jangan mundur!” Chaca menyikut Denis dengan lengannya.
Tanpa basa basi Arlin menanyakan mengapa ketujuh pemuda itu menghalangi jalannya.
“Woooo, santai manis. Kamu mau kemana hem? Pakai hijab kok kasar banget sih?” pemuda jangkung menggodanya dan menimbulkan gelak tawa teman-temannya.
“Kalian mau berapa?” Arlin mengajukan pertanyaan yang membuat kaget Chaca dan Denis.
Orang kaya memang beda.
“Waahhh, gue suka nih yang kayak gini. Nantangin ya!”
Arlin tersenyum dan melirik kedua orang yang berada di belakangnya, “berani?” Chaca dan Denis mengangguk bersamaan.
.
.
.Aaaaaa Stay Gold MVnya udah keluar ARMY!!!!! SEMANGAT STREAMING!
BLACKPINK KAMBEK!!!! Yaampun mbak Jisoo kakak gue :-!
Author sebagai mulfand bingung untuk memilih siapa. Dua duanya OK!
Tetep semangat ya guize, semoga virus gak ada akhlaq ini cepat berlalu. Author juga mati kutu di karantina 3 bulan-_
Publish 27 Juni 2020
Draf 19 Juni 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
l'm Fine
ChickLitKisah Arlinda Putri Bagaskara yang hidup bersama laki-laki gila. Kehidupan yang sebelumnya sudah susah semakin susah karena laki-laki itu. Semua karena neneknya yang menjodohkannya dengan anak pengusaha kaya. Ambisi untuk meneruskan kebiasaan turu...