Sumpah enak banget bacanya disaat hujan rintik-rintik plus lagu dibawah ini. INGAT author cuma menyarankan!
BTS – Life Goes On
“Lebih baik disakiti dengan kejujuran, daripada dibahagiakan dengan kebohongan.”
~~~~~
Ada apa lagi ini?
Arlin berjalan malas menuju suara keributan berasal. Lagi, lagi dan lagi. Sudah sering sekali dia mendengar suara seperti ini dari bawah hingga di samping kamarnya. Sebenarnya Arlin sudah menebak pasti kelakuan Alfin lagi. Tapi bukankah ini keterlaluan? Atau memang sengaja dia membuat istrinya agar tidak betah di rumahnya?
“Ada apa ini Bi?”
Semua mata tertuju kepada Arlin. Bagus menengok ke belakang dengan adegan slowmotion, Rendy hanya melirik sekilas kemudian kembali menatap Arlin dari atas ke bawah.
“Aden sakit Non, biar Bibi aja yang urus.”
Arlin menghela nafas pelan. “Nggak usah, biar Arlin yang urus. Aku ganti bajunya dulu, Bibi ambil baskom sama handuk bisa? Di kamar mandi ada Bi.”
Setelah mengatkan itu, Arlin berjalan menuju sisi ranjang yang kosong. Tanpa mengatakan apapun, Arlin mulai melepaskan kemeja Alfin dengan tenang. Dia tidak mengidahkan tatapan Bagus dan Rendy yang membuka mulutnya kaget.
“Ini Non. Bibi ambil obat dulu di bawah.” Arlin hanya menganggukkan kepala sebagai jawaban.
Dengan telaten, Arlin mulai mengusapkan handuk itu dari atas hingga perut sixpack Alfin.“Bangun.”
“Hem.”
“Ayo bangun jangan lemah.”
Dengan keadaaan setengah sadar, Alfin duduk dengan mata terpejam. Dia menyandarkan kepalanya di bahu Arlin yang tertutup jilbab instant warna putih. Bagus dan Rendy meggelengkan kepala melihat Alfin yang begitu menuruti perkataan perempuan di depannya ini.
“Elo siapa.”
Usapan tangan Arlin di punggung lebar Alfin berhenti, dia melihat dua laki-laki di depannya dengan pandangan datar. “Ada apa? Mau kenalan?”
Rendy sedikit tidak percaya mendengar jawaban perempuan di depannya ini. Ternyata masih ada orang yang berani menatap matanya selain orang terdekatnya.“Arlinda Putri Bagaskara?”
Arlin menganggukkan kepala sebentar dan kembali melanjutkan usapannya. Bagus dan Rendy saling tatap dengan tatapan tidak percaya.
“Bisakah kalian membatu saya?”
Seketika mereka tersadar dari lamunannya. “Ada apa?” tanya Rendy.
“Tolong ambilkan baju tidur untuk pimpinan kalian.”
Rendy mengerutkan kening. “Kenapa kau tidak ambil sendiri?”
“Bagus tolong ambilin baju buat Alfin.” Bagus tersadar. Dia tidak percaya bahwa angel-nya tahu namanya. Tanpa banyakk bicara Bagus berdiri dan berjalan menuju lemari pakaian.
Arlin melepaskan dengan paksa lengan Alfin yang melingkar di pinggangnya yang secara tidak langsung membuat tubuh Alfin sedikit limbung ke belakang. Rendy melototkan matanya kaget.
“Apa yang kau lakukan?!”
Arlin menerima piyama pemberian Bagus. “Aku memakaikannya pakaian, memangnya apa lagi?”
“Kau perempuan! Tidak bisakah kau berperilaku layaknya perempuan yang lemah lembut?!”
Rendy mengepalkan kedua tangannya hingga buku jarinya memutih. Bagus yang mengerti Rendy sebentar lagi akan meledak segera menahan tubuh Rendy. Sedangkan Arlin tetap tenang dan segera mebaringkan tubuh Alfin ke ranjang secara perlahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
l'm Fine
ChickLitKisah Arlinda Putri Bagaskara yang hidup bersama laki-laki gila. Kehidupan yang sebelumnya sudah susah semakin susah karena laki-laki itu. Semua karena neneknya yang menjodohkannya dengan anak pengusaha kaya. Ambisi untuk meneruskan kebiasaan turu...